KAI Gelar Mudik Gratis Keberangkatan 2 April 2024, Ini Syarat Daftarnya

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menggelar mudik gratis dengan menyediakan 480 tiket gratis pada KA Tawangjaya Premium kelas ekonomi relasi Pasarsenen – Semarang Tawang Bank Jateng keberangkatan tanggal 2 April 2024.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Mar 2024, 13:15 WIB
Penambahan Perjalanan KA Jarak jauh: Kereta jarak jauh tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (10/7/2020). PT KAI telah mengoperasikan lima perjalanan kereta jarak jauh untuk tujuan Bandung, Cirebon, dan Surabaya mulai Jumat 10 Juli 2020. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) menggelar mudik gratis 2024 dengan menyediakan 480 tiket gratis pada KA Tawangjaya Premium kelas ekonomi relasi Pasarsenen – Semarang Tawang Bank Jateng keberangkatan tanggal 2 April 2024.

"Mudik gratis ini KAI laksanakan dalam rangka mendukung program Mudik Asyik BUMN Tahun 2024 yang merupakan agenda rutin BUMN, sebagai wujud komitmen BUMN untuk terus memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus di Jakarta, Selasa (26/3).

Program mudik gratis KAI ini terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia dengan syarat wajib memiliki KTP atau tercatat dalam Kartu Keluarga yang masih berlaku. Pendaftaran dapat dilakukan tanggal 25-26 Maret 2024 di Stasiun Pasarsenen pukul 09.00 sampai 16.00 WIB.

Di samping itu, pemesanan dapat pula dilakukan secara online tanpa harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu melalui aplikasi Access by KAI mulai tanggal 26 Maret 2024 pukul 14.00 WIB. Pemesanan di Access by KAI dilakukan dengan cara memilih relasi Pasarsenen – Semarang Tawang Bank Jateng atau relasi parsial di antara kedua stasiun tersebut.

KAI memberikan ketentuan untuk mudik gratis ini yaitu 1 pemesan dibatasi hanya boleh memesan maksimum 4 tiket. Adapun 1 orang peserta mudik dapat membawa 1 infant (bayi berusia di bawah 3 tahun) tanpa mengurangi kuota peserta namun tidak mendapatkan nomor tempat duduk. Sementara proses check-in dan boarding tetap sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan mudik gratis ini agar dapat semakin memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk mudik Lebaran dengan kereta api. Sehingga kereta api tetap menjadi pilihan utama perjalanan mudik masyarakat dengan ceria dan penuh makna,” ujar Joni. 

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com


Hindari Macet, Masyarakat Diimbau Berangkat Mudik 2024 Lebih Awal

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta masyarakat berangkat mudik lebaran lebih awal. Tujuannya, guna mengurai kepadatan di jalanan menjelang momen Lebaran 2024.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta masyarakat berangkat mudik lebaran lebih awal. Tujuannya, guna mengurai kepadatan di jalanan menjelang momen Lebaran 2024.

Menhub Budi mengatakan puncak arus mudik 2024 diprediksi terjadi pada 5-8 April 2024 nanti. Dia berharap, masyarakat yang sudah mendapat libur, termasuk libur sekolah bisa melakukan mudik lebih dulu.

"Puncak mudik yang tadi disampaikan H-4, H-3 dan H-2. Di hari-hari itu akan tinggi sekali. Oleh karenanya kita menghimbau, sebagian masyarakat yang anak-anaknya sudah libur agar bisa mudik lebih awal," ujar Menhub Budi dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (26/3/2024).

Dia mengingatkan agar masyarakat tidak menggunakan sepeda motor untuk mudik karena sangat berbahaya. Masyarakat dapat menggunakan angkutan umum atau memanfaatkan program mudik gratis yang disediakan Kementerian Perhubungan serta instansi lain.

"Sejumlah titik kami harapkan bisa menjadi perhatian Polri. Pertama adalah pasar tumpah yang kerap menjadi titik masalah arus mudik, khususnya daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata dia.

"Kedua adalah terkait pengaturan kapal di Pelabuhan Sulsel, Riau, Kaltim dan Jatim, khususnya Madura. Serta dari sisi udara, Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Ngurah Rai Bali yang berpotensi lebih ramai dari biasanya agar bisa diberi perhatian lebih," urainya.

 


Potensi Bergerakan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau Pelabuhan Merak, Banten. (dok: Kemenhub)

Menyikapi potensi pergerakan yang tinggi, dia mengatakan pihaknya telah menyiapkan Posko Terpadu Angkutan Lebaran yang akan diselenggarakan sejak 3-18 April 2024 di Ruang Mataram Kantor Pusat Kementerian Perhubungan.

Pastikan Kendaraan Layak

Sementara itu, Menteri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengimbau agar seluruh pemudik dan operator angkutan dapat memeriksa kelaikan kendaraan yang akan digunakan sebelum perjalanan.

Pemudik juga diminta agar tidak berhenti untuk beristirahat di bahu jalan tol. Selain itu, penggunaan rest area diharapkan tidak lebih dari 30 menit agar dapat bergantian dengan pemudik berikutnya.

"Pengemudi juga perlu mempersiapkan kesehatan dan kebugaran, memastikan bahan bakar kendaraan dan saldo e-toll cukup agar lalu lintas mudik berjalan lancar," ucap Menko Muhadjir.

 


Polri Siapkan 155 Ribu Personel

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melepas keberangkatan bus yang mengangkut peserta Mudik Gratis Polri Presisi Tahun 2023 di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (18/4/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, Polri akan menyelenggarakan Operasi Ketupat 2024 dalam rangka melayani dan menjaga program arus mudik dan arus balik Lebaran 2024.

Operasi ketupat akan berjalan selama 13 hari, yakni dari tanggal 4-16 April 2024. Akan ada 155.165 personel yang terlibat dalam Operasi Ketupat, yakni sebanyak 1.150 personel dari Mabes Polri, 85.064 personel dari Polda, dan 68.969 personel dari instansi terkait.

"Akan ada 5.784 pos yang nanti akan disiapkan utk memberikan pelayanan, baik itu yang ada di jalan tol, rest area, arteri, dan jalur-jalur di wilayah wisata. Kami juga akan mengevaluasi buffer zone, khususnya yang masuk wilayah penyeberangan ke arah Merak. Biasanya potensi terjadi kepadatan di sana saat masyarakat menunggu menyeberang," jelas Kapolri.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya