Liputan6.com, Jakarta - Selalu ada kisah Rasulullah SAW yang bisa menjadi pelajaran bagi umatnya di zaman sekarang. Salah satunya ketika Rasulullah SAW diminta oleh seorang pria hiperseks menghalalkan seks bebas (zina).
Kisah Rasulullah SAW ini dikisahkan oleh ulama kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. Simak kisah selengkapnya.
Dikisahkan, ada seorang pria hiperseks yang ingin masuk Islam. Namun yang menjadi masalah adalah perbuatan zina dilarang dalam Islam. Alhasil pria tersebut ingin bertemu Rasulullah SAW untuk diizinkan perbuatan terlarang itu.
Baca Juga
Advertisement
Pria itu datanglah ke masjid, mengingat Rasulullah SAW biasanya menerima tamu di masjid. Tiba-tiba suasana masjid menjadi gaduh lantaran kedatangan pria hiperseks itu.
“Kenapa gaduh?” tanya Rasulullah SAW.
“Itu ada pemuda ingin masuk Islam tapi dia minta izin supaya tetap zina,” demikian jawaban Sahabat Nabi, sebagaimana dikisahkan Gus Baha, dikutip dari tayangan YouTube Universitas Gadjah Mada, Selasa (26/3/2024).
Rasulullah SAW kembali bertanya, “Kenapa gaduh?”
Sahabat Nabi menjelaskan penyebab kegaduhan tersebut. “Semua Sahabat melarang karena itu (menghalalkan zina) gak mungkin. Makanya gak boleh ketemu jenengan,” katanya.
“Gak apa-apa suruh temui saya,” jawab Nabi.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Pertemuan Nabi dengan Seorang Hiperseks
Pria hiperseks itu akhirnya bertemu dengan Baginda Nabi. “Apa betul kamu pemuda yang ingin masuk Islam tapi minta izin tetap boleh zina,” kata nabi.
“Iya Rasulullah,” jawabnya.
Rasulullah SAW kemudian melontarkan beberapa pertanyaan.
“Kamu suka kalau ibu kamu profesinya seperti itu kemudian dinikmati (pria) hidung belang?” tanya nabi.
“Nggak nabi. Kalau ada orang seperti itu kepada ibu saya pukul,” jawab pemuda hiperseks itu.
“Kamu suka punya putri yang jadi mainan orang-orang hidung belang?”
“Kamu suka kalau itu terjadi bulek kamu?”
Setelah menyebut sekian orang yang dicintai pemuda hiperseks itu, akhirnya pemuda itu bilang, “Wallahi, demi Allah saya tidak pernah melihat sesuatu seburuk zina. Demi Allah saya gak akan zina lagi.”
Advertisement
Hikmah Gus Baha
Mengambil hikmah dari kisah tersebut, Gus Baha mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah mengatur logika pria hiperseks tersebut. Rasulullah SAW tidak mengancam pria tersebut dengan neraka.
Baginda Nabi juga tidak marah ketika diminta menghalalkan zina.
“Itu pula yang sering digunakan di Al-Qu’ran sering ada kata ‘Qul aroaitum’, aroaitum itu orang yang diajak berpikir bersama. Jadi menjaga kemajemukan, menjaga ukhuwah itu dimulai dari cara menyelesaikan. Gak semuanya harus marah-marah,” kata Gus Baha.