Liputan6.com, Jakarta Mohamed Hadid, ayah dari Gigi Hadid dan Bella Hadid masih intens dalam bersuara mengecam invasi Israel di Jalur Gaza yang menimbulkan penderitaan warga sipil dari pihak Palestina. Unggahan media sosial ayah Bella Hadid seolah tak berhenti menyuarakan hal itu.
Terbaru, Dewan Keamanan (DK) PBB pada Senin (25/3/2024), menuntut gencatan senjata segera dilaksanakan antara Israel dengan kelompok militan Palestina, Hamas di Gaza, serta pembebasan seluruh sandera dan tanpa syarat.
Advertisement
Sayangnya, pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan abstain dari pemungutan suara terhadap resolusi DK tersebut. Hal inilah yang membuat geram Mohamed Hadid. Sindiran keras pun dilontarkan ayah Bella Hadid kepada Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Pada unggahan terbaru di akun Instagram @mohamedhadid, terlihat betapa Mohamed Hadid mengungkapkan kegeramannya dengan mengunggah foto Joe Biden dari salah satu media Amerika Serikat dengan kutipan yang mengabarkan bahwa AS masih mendukung serangan militer Israel ke Gaza.
Kutipan yang Membuat Ayah Bella Hadid Geram
Dalam kutipannya, dituliskan, "Biden telah melanjutkan untuk mendanai, mempersenjatai, dan melindungi genosida Israel dengan 'pengetahuan penuh' bahwa 'Israel sedang melanggar hukum internasional."
Meskipun geram, Mohamed Hadid tetap menanggapi kabar tersebut dengan kepala dingin. Namun, ia tetap menyindir sosok Joe Biden yang ada dalam foto unggahan tersebut.
"Presiden israel dan keluarga kriminal organisasi zionis..selamat pak presiden..," tulis Mohamed Hadid, Selasa (26/3/2024).
Advertisement
Dukungan Resolusi DK PBB
Di sisi lain, sudah 14 negara anggota DK PBB lainnya yang memberi suara mendukung resolusi yang diusulkan 10 negara anggota tidak tetap dewan tersebut.
Namun di tengah meningkatnya tekanan global untuk gencatan senjata dalam perang yang telah menewaskan setidaknya 32.000 warga Palestina itu, AS abstain dari pemungutan suara pada hari Senin.
Keputusan AS mengizinkan DK PBB menuntut gencatan senjata segera selama bulan suci Ramadan, yang akan berakhir dua minggu lagi.
AS Menolak Istilah Gencatan Senjata
Pada berbagai kesempatan sebelumnya, AS menolak istilah "gencatan senjata" dalam perang di Jalur Gaza yang sudah berlangsung selama hampir enam bulan.
AS juga menggunakan hak vetonya untuk melindungi Israel, sekutu dekat AS, dalam upayanya membalas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang disebut Israel telah menewaskan 1.200 orang. Demikian seperti dilansir VOA Indonesia, Selasa (26/3/2024).
Advertisement
Menuntut Pembebasan Seluruh Sandera Tanpa Syarat
DK PBB juga menuntut pembebasan seluruh sandera dengan segera dan tanpa syarat. Israel mengatakan Hamas menculik 253 orang pada serangan 7 Oktober.
Resolusi DK PBB menekankan pula kebutuhan mendesak untuk memperluas aliran bantuan kemanusiaan, memperkuat perlindungan warga sipil di seluruh Jalur Gaza, dan menegaskan kembali tuntutannya untuk mencabut semua hambatan atas penyediaan bantuan kemanusiaan dalam skala besar.
Sesaat sebelum pertemuan DK PBB dimulai, radio militer Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan membatalkan pengiriman delegasi Israel ke Washington apabila AS tidak memveto resolusi DK PBB tersebut.
Baca Juga
Top 3 Berita Hari Ini: Gaya Titiek Soeharto Berkebaya Saat Foto Bareng Anggota Keluarga Kerajaan Thailand dan Malaysia
Bella Hadid Dituding Munafik karena Tampil di Victoria's Secret Fashion Show 2024 yang Diduga Terafiliasi Israel
Ajang Reuni, Intip 8 Gaya Para 'Angels' dengan Sayap Mewah di Victoria's Secret Fashion Show 2024