5 Fakta Malam Lailatul Qadar yang Dinanti saat Ramadan, Mulai Keistimewaan hingga Doa

Saat bulan Ramadan, ada satu malam yang dinantikan seluruh umat Muslim seluruh dunia. Itu adalah malam Lailatul Qadar yang merupakan malam istimewa di bulan Ramadan.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 26 Mar 2024, 15:45 WIB
Saat bulan Ramadan, ada satu malam yang dinantikan seluruh umat Muslim seluruh dunia. Itu adalah malam Lailatul Qadar yang merupakan malam istimewa di bulan Ramadan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Saat bulan Ramadan, ada satu malam yang dinantikan seluruh umat Muslim seluruh dunia. Itu adalah malam Lailatul Qadar yang merupakan malam istimewa di bulan Ramadan.

Dalam Al-Qur'an, malam ini disebutkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah SAW bersabda perihal keutamaan malam Lailatul Qadar ini dalam hadis berikut,

إِنَّ هَذَا الشَّهْرَ قَدْ حَضَرَكُمْ وَفِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَهَا فَقَدْ حُرِمَ الْخَيْرَ كُلَّهُ وَلاَ يُحْرَمُ خَيْرَهَا إِلَّا مَحْرُومٌ.

Artinya, "Sesungguhnya bulan ini (Ramadhan) telah datang kepada kalian. Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa saja yang terhalangi dari (meraih)nya, sungguh ia telah terhalangi dari semua kebaikan. Dan tidak ada yang terhalangi (darinya), kecuali orang yang memang terhalangi dari kebaikan.” (HR Ibnu Majah)

Keistimewaan malam Lailatul Qadar pun memberikan dorongan bagi umat Muslim untuk memperbanyak ibadah pada malam tersebut.

Lailatul Qadar merupakan malam turunnya Al-Qur'an yang menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, memperbanyak ibadah di malam tersebut merupakan bentuk penghormatan terhadap wahyu ilahi.

Dalam satu riwayat hadist dijelaskan,

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan" (HR Bukhari)

Saat datangnya malam Lailatul Qadar ditandai dengan langit yang bersih, udara yang tidak panas maupun dingin, tidak berawan, tidak hujan, tidak ada bintang, dan siang harinya sinar matahari tidak terlalu panas.

Berikut sederet fakta terkait malam Lailatul Qadar yang dinantikan setiap Muslim saat bulan Ramadan dihimpun Liputan6.com:

 


1. Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

Warga beribadah saat melakukan itikaf pada malam ke-27 bulan puasa Ramadhan 1443 H di Masjid Asy-Syuhada, Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022). Itikaf dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan dengan membaca Alquran, dzikir, dan selawat untuk mencari rida Allah SWT. (merdeka.com/Imam Buhori)

Setiap tahun, Muslim di seluruh dunia menantikan kedatangan salah satu malam paling istimewa dalam bulan Ramadan yang dikenal sebagai lailatul qadar.

Malam Lailatul Qadar dipercaya memiliki keistimewaan luar biasa ini memiliki makna mendalam dan penting dalam agama Islam. Saat datangnya malam Lailatul Qadar ditandai dengan langit yang bersih, udara yang tidak panas maupun dingin, tidak berawan, tidak hujan, tidak ada bintang, dan siang harinya sinar matahari tidak terlalu panas.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa keistimewaan yang terdapat pada malam Lailatul Qadar:

- Malam yang Lebih Baik dari pada 1.000 bulan

Keistimewaan malam lailatur qadar yang pertama ialah lebih baik daripada 1.000 bulan. Pada malam lailatul qadar, amalan yang dikerjakan berupa salat dan lain sebagainya lebih baik dikerjakan pada bulan lainnya.

Pahala yang didapat dengan mengerjakan amalan di malam lailatul qadar akan dilipat gandakan.

Dalam Al-Quran, Allah SWT menyatakan dalam Surah Al-Qadr (97:1-5):

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."

- Waktu Diturunkannya Al-Qur'an

Pada malam lailatul qadar terdapat keistimewaan yang kedua yaitu, diturunkannya Al-Qu'ran.

Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan: "Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun." (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403).

- Turunnya Malaikat Jibril

Para malaikat akan turun ke dunia pada malam lailatul qadar berdasarkan perintah Allah SWT. Salah satu malaikat yang turun yaitu malaikat Jibril.

Malaikat Jibril ditugaskan oleh Allah untuk menyampaikan wahyu, bersamaan dengan itu juga diturunkan berkah dan rahmat dari Allah SWT.

- Diampuninya Dosa

Maksudnya di sini, bagi umat muslim yang melakukan ibadah beserta amalan baik lainnya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Dengan adanya keistimewaan-keistimewaan pada malam lailatul qadar, hendaknya menjadi penyemangat bagi umat Muslim dalam meningkatkan ibadah dan amalan baik lainnya di malam lailatul qadar .

- Malam yang Penuh Berkah

Keistimewaan malam lailatul qadar yang terakhir adalah malam yang penuh berkah.

Hal itu tertuang dalam QS. Ad-Dukhon ayat 3, yang berbunyi: Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. (QS. Ad-Dukhon: 3).

 


2. Waktu Datangnya Malam Lailatul Qadar

Ilustrasi Malam Lailatul Qadar Credit: pexels.com/David

Meraih malam Lailatul Qadar merupakan dambaan seluruh umat Islam yang tengah melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadan. Rasulullah SAW bersabda perihal keutamaan malam lailatul qadar ini dalam hadis berikut,

إِنَّ هَذَا الشَّهْرَ قَدْ حَضَرَكُمْ وَفِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَهَا فَقَدْ حُرِمَ الْخَيْرَ كُلَّهُ وَلاَ يُحْرَمُ خَيْرَهَا إِلَّا مَحْرُومٌ.

Artinya, "Sesungguhnya bulan ini (Ramadhan) telah datang kepada kalian. Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa saja yang terhalangi dari (meraih)nya, sungguh ia telah terhalangi dari semua kebaikan. Dan tidak ada yang terhalangi (darinya), kecuali orang yang memang terhalangi dari kebaikan." (HR Ibnu Majah)

Berdasarkan hadis di atas, bahwa seseorang yang terhalang dari meraih Lailatul Qadar termasuk orang yang merugi karena terhalang dari kebaikan-kebaikan yang lebih baik dari kebaikan selama seribu bulan.

Melansir NU Online, Ketua PBNU Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrurrozi atau Gus Fahrur mengungkapkan sejumlah pendapat mengenai waktu lailatul qadar, misalnya Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Lailatul Qadar terjadi pada tanggal 27 Ramadhan.

"Atau Imam Ghazali itu berdasarkan awal, misal kemarin kita mulainya (1 Ramadhan) itu malam Kamis maka berarti malam Lailatul Qadar itu mungkin malam 25 (Ramadhan), itu cuma titen-titenan," ucap dia.

Gus Fahrur menegaskan, malam Lailatul Qadar tetap menjadi rahasia Allah. Namun jika mengacu pada petunjuk Rasulullah, lailatul qadar terjadi di malam 10 terakhir bulan Ramadan.

"Makanya Rasulullah saw itu menyuruh seluruh keluarganya untuk qiyamul lail di malam 10 terakhir bulan Ramadhan," imbuhnya.

Mengingat hal tersebut, Gus Fahrur mengajak kepada seluruh umat Islam untuk lebih bersemangat lagi dalam melaksanakan ibadah, apalagi di malam 10 terakhir bulan Ramadhan.

"Apabila ingin mendapatkan lailatul qadar, karena itu memang disembunyikan oleh Allah, ayo setiap malam jangan tinggalkan tarawih, setiap malam jangan lupa tadarus, setiap malam ayo kita qiyamul lail," ajaknya.

Menurut Gus Fahrur, selain untuk memompa semangat ibadah, dirahasiakannya Lailatul Qadar juga menjadi pengingat kepada umat Islam untuk tidak melakukan maksiat, sebab jika melakukan maksiat di malam tersebut, dosanya akan berlipat ganda sebagaimana berlipatnya pahala 1.000 bulan.

 


3. Cara Meraih Malam Lailatul Qadar

Seorang Muslim memegang tasbih saat Itikaf di masjid di Kabul, Afghanistan, Selasa (4/5/2021). Selama sepuluh hari terakhir Ramadhan, umat Muslim melakukan Itikaf dengan berzikir, berdoa dan sholat sunnah untuk menantikan malam Lailatul Qadar. (AP Photo/Rahmat Gul)

Gus Fahrur lantas membagikan cara mudah untuk mendapatkan lailatul qadar. Menurutnya, caranya adalah tidak pernah ketinggalan dalam melaksanakan ibadah selama bulan suci Ramadhan.

"Maka cara termudah mendapatkan lailatul qadar ya setiap malam jangan tinggalkan Tarawih, setiap malam jangan tinggalkan tahajud. Kalau sebulan penuh kita menjalankan tarawih dan qiyamul lail maka dipastikan kita dapat lailatul qadar," ucap Gus Fahrur.

Dijelaskannya, Allah sengaja merahasiakan waktu lailatul qadar agar umat Islam selalu semangat dalam melaksanakan puasa, tarawih, qiyamul lail dan ibadah lainnya. Jika tanggalnya ditentukan, hampir dipastikan sebagian umat Islam hanya akan semangat beribadah pada tanggal tertentu.

Ia mencontohkan, jika lailatul qadar ditentukan misalnya terjadi pada tanggal 27 Ramadhan, bisa jadi nanti ada orang yang ibadahnya hanya pada tanggal tersebut. Selain tanggal 27 Ramadhan akan diremehkan bahkan sama sekali tidak beribadah.

"Kan sudah dapat seribu bulan. Supaya tidak diremehkan maka sengaja Allah sembunyikan lailatul qadar itu. Di mana? Di bulan Ramadhan, di sepuluh malam terakhir, yang ganjil di 10 malam terakhir, itu yang paling kuat," ujar Gus Fahrur.

 


4. Amalan Malam Lailatul Qadar

Malam lailatul qadar diketahui sebagai malam yang penuh berkah. Beribadah pada malam ini dianggap lebih baik daripada beribadah di malam lainnya, sekalipun selama seribu bulan. (merdeka.com/Nanda F. Ibrahim)

Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa amalan yang dapat anda kerjakan sesuai sunnah Rasulullah SAW pada malam Lailatul Qadar:

- Itikaf

Itikaf merupakan amalan ibadah yang dilakukan di masjid pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Maksudnya di sini yaitu mengisolasi diri di dalam masjid serta berfokus mengerjakan ibadah wajib dan sunnah.

Tidak ada waktu tertentu dalam pelaksanaan itikaf, namun utamanya dikerjakan mulai dari sebelum matahari terbenam di malam ke-20 atau ke-21 hingga sebelum sholat Idul Fitri.

- Menghadiri Salat Berjamaah

Imam Syafi'i dalam Latha-if Al-Ma'arif pernah berkata, orang yang menghadiri salat Isya dan Subuh berjamaah sudah termasuk dalam bagian orang-orang yang menghidupkan malam Lailatul Qadar. Ia berkata,

مَنْ شَهِدَ العِشَاءَ وَ الصُّبْحَ لَيْلَةَ القَدْرِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا

Artinya: "Siapa yang menghadiri salat Isya dan sholat Subuh pada malam Lailatul Qadar maka ia telah mengambil bagian dari malam tersebut."

Amalan yang sangat dianjurkan pada malam Lailatul Qadar adalah membaca alquran. Anda juga dianjurkan untuk membaca surat Al-Qadr pada malam itu.

Berdasarkan sebuah hadis, saat Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Qadr, pahalanya sama dengan orang yang berpuasa di bulan Ramadan dan menghidupkan malam Al-Qadr.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 613).

- Membaca Doa Lailatul Qadar

Saat malam Lailatul Qadar, amalan sunnah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengan membaca doa Lailatul Qadar. Doa Lailatul Qadar mengusung permohonan agar mendapat keselamatan dunia dan akhirat.

Berikut doanya:

Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī ('annā jika dibaca berjamaah).

Artinya: Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf.

- Bersedekah

Terakhir, anda dapat menyempurnakan amalan malam Lailatul Qadar dengan bersedekah. Rasulullah SAW bersabda dari Abu Hurairah RA :

أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ

Artinya: Nabi SAW bersabda, "Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang ditunaikan pada bulan Ramadan." (HR Tirmidzi)

 


5. Doa Malam Lailatul Qadar

Mereka menghabiskan waktu dengan membaca Alquran, memanjatkan doa, dan melaksanakan sholat malam. (merdeka.com/Nanda F. Ibrahim)

Di malam Lailatul Qadar, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak amal sholeh seperti berdoa. Berikut beberapa doa yang bisa diamalkan di malam Lailatul Qadar:

Doa malam Lailatul Qadar berdasarkan riwayat Imam At-Tirmidzi

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah).

Artinya: "Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami)."

Doa tersebut diambil dari hadits riwayat Imam At-Tirmidzi berikut:

وَعَنْ عائشة رضي الله عنها: قالت: «قلت: يا رسولَ الله إِنْ وَافَقْتُ ليلةَ القَدْرِ ، ما أَدْعُو به؟ قال: قُولي: اللهم إنك عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُ الْعَفْوَ فاعْفُ عَنِّي» أخرجه الترمذي

Artinya: Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, 'Wahai Rasulullah, jika aku kedapatan menjumpai Lailatul Qadar, bagaimana doa yang harus kubaca?’ Rasulullah saw menjawab, "Bacalah, 'Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa fa’fu 'annī" (HR At-Tirmidzi).

Infografis Jadwal Imsakiyah 1445 H Ramadan 2024 untuk Wilayah Jakarta. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya