Anak Tangga di Jalanan Kota Liege Dilukis Bendera Palestina, Jadi Simbol Dukungan Belgia untuk Warga Gaza

Ratusan anak tangga di Kota Liège dicat dengan warga putih, hijau, merah dan hitam dan bergambar bendera Palestina. Hal itu sebagai bentuk solidaritas penduduk Belgia terhadap warga Gaza di tengah genosida yang dilakukan Israel.

oleh Henry diperbarui 26 Mar 2024, 19:24 WIB
Anak Tangga di Jalanan Kota Liege Dilukis Bendera Palestina Jadi Simbol Dukungan Belgia untuk Warga Gaza.  foto: TikTok @ajplus 

Liputan6.com, Jakarta - Banyak cara dilakukan untuk memberikan dukungan pada warga Gaza di Palestina. Baru-baru ini publik dibuat kagum dengan aksi para aktivis di Belgia. Mereka membuat karya kreatif dengan melukis tangga jalanan di Kota Liége, Belgia membentuk bendera Palestina.

Karya itu beredar luas di media sosial, salah satunya diunggah akun TikTok @ajplus. Dalam unggahan tersebut, terlihat ratusan anak tangga di Kota Liège dicat dengan warga putih, hijau, merah dan hitam dan bergambar bendera Palestina.

"Para aktivis melukis bendera Palestina di tangga setinggi 374 anak tangga di Liège, Belgia, sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Gaza di tengah genosida yang dilakukan Israel,” tulis akun tersebut, Sabtu, 23 Maret 2024.

Dalam video tersebut, terlihat anak tangga di Kota Liége menggambarkan bendera Palestina. Para warga sekitar terlihat antusias dan senang saat melintasi anak tangga tersebut.

Tangga ini dicat di bagian depan tangga dan bukan di bagian orang menapakkan kakinya, sehingga orang yang lewat tidak menginjak gambar bendera. Karya seni di Kota Liège ini mengesahkan langkah-langkah untuk memutuskan hubungan dengan Israel atas perlakuannya terhadap warga Palestina.

Meski kota ini tidak memiliki hubungan formal dengan Israel, tindakan pelukisan ini bertujuan untuk mencegah terjalinnya hubungan sampai Israel mengakhiri pelanggaran sistematis terhadap hak-hak Palestina.

Bukan itu saja, pada Senin 4 Maret 2024, Belgia mengirim pesawat angkut militer untuk bergabung dalam operasi internasional. Aksi tersebut untuk menjatuhkan bantuan di Gaza yang dilanda perang yang juga melibatkan Amerika Serikat, Prancis dan Yordania, kata pihak berwenang seperti dikutip dari AFP, Rabu, 6 Maret 2024, melansir kanal Global Liputan6.com.

 


Bantuan Belgia untuk Palestina

Anak Tangga di Jalanan Kota Liege Dilukis Bendera Palestina Jadi Simbol Dukungan Belgia untuk Warga Gaza.  foto: TikTok @ajplus 

Bantuan tersebut dibawa ke Yordania, di mana pihak berwenang Yordania akan memeriksanya sebelum meminta izin Israel untuk melakukan penerjunan melalui udara, menurut Kementerian Pertahanan Belgia. "Kami tidak memutuskan kapan kami akan masuk. Kami diberitahu kapan kami boleh masuk dan kami akan mematuhinya," kata Kolonel Bruno Beeckmans, komandan pangkalan udara di luar Brussels tempat pesawat lepas landas.

Penampakan lukisan bendera Palestina di tangga Kota Liege bukan pertama kalinya di ranah publik. Sebelumnya, seniman dan akitivis dunia juga melukiskan bendera Palestina di beberapa kota di seluruh dunia.

Pada Februari lalu, aktivis Perancis melukis bendera Palestina di tangga menuju Basilika Sacré-Cœur di Paris. Ada pula lukisan mural di Irlandia Utara yang menggambarkan anak-anak Palestina dan penindasan yang dilakukan Israel.

Lukisan dan grafiti tersebut dibuat sebagai tanda dukungan dan solidaritas untuk para warga Gaza, Palestina. Di tahun lalu, pengunjuk rasa pro-Palestina di Australia berunjuk rasa dengan bendera semangka besar.

Ratusan pengunjuk rasa pro-Palestina di Melbourne berkumpul di pusat kota Australia pada Kamis, 23 November 2023 dengan puluhan orang mengibarkan bendera besar berbentuk semangka. Buah yang memiliki warna bendera Palestina ini merupakan simbol solidaritas Palestina, dikutip dari BBC, Kamis.

 


Pengibaran Bendera Palestina

Warga Palestina yang mengungsi akibat pemboman Israel di Jalur Gaza berkumpul di sebuah kamp tenda di Rafah, Jalur Gaza selatan, Senin (4/12/2023). Ratusan ribu warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka ketika Israel melancarkan serangan darat terhadap kelompok militan Hamas yang berkuasa. (AP Photo/Fatima Shbair)

Bendera ini pertama kali digunakan untuk tujuan ini setelah perang enam hari antara Israel dan negara-negara tetangganya pada tahun 1967. Saat itu, pihak berwenang Israel mengkriminalisasi pengibaran bendera Palestina di depan umum di Gaza dan Tepi Barat.

Sementara itu, Dewan Keamanan (DK) PBB baru saja memutuskan menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang Hamas Vs Israel. Hal tersebut dimungkinkan setelah Amerika Serikat (AS) membatalkan ancaman vetonya, menjadikan Israel hampir terisolasi total di panggung dunia.

AS memilih abstain dan 14 anggota DK PBB lainnya semuanya mendukung resolusi gencatan senjata, yang diajukan oleh 10 anggota tidak tetap DK PBB, yang menyuarakan rasa frustrasi mereka terhadap kebuntuan lebih dari lima bulan antara negara-negara besar. Tepuk tangan pun merebak setelah pemungutan suara yang berlangsung pada Senin, 25 Maret 2024.

Bunyi resolusi DK PBB tersebut adalah menuntut gencatan senjata segera di bulan Ramadan yang mengarah pada gencatan senjata yang berkelanjutan dan abadi. Mereka juga menuntut pembebasan para sandera, namun tidak membuat gencatan senjata tergantung pada pembebasan mereka seperti yang diminta AS sebelumnya.


PBB Sepakat Gencatan Senjata di Gaza

Suasana Debat Terbuka Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk Palestina pada Selasa (23/1/2024). (Dok. Kemlu RI)

"Resolusi ini harus dilaksanakan. Kegagalan tidak bisa dimaafkan," tulis Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di akun X alias Twitter. miliknya  Bagaimanapun, juru bicara Gedung Putih John Kirby kemudian menjelaskan bahwa pemungutan suara DK PBB tidak mewakili perubahan dalam kebijakan AS.

Pada Selasa, (26/3/2024), mengutip laporan The Guardian, seorang pakar hak asasi manusia PBB akan menyampaikan laporan yang menyerukan agar Israel ditempatkan di bawah embargo senjata, dengan alasan bahwa mereka telah melakukan tindakan genosida di Jalur Gaza.

Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina, mengatakan dalam laporannya yang telah dilihat oleh The Guardian, ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa Israel melakukan tiga dari lima tindakan yang didefinisikan sebagai genosida.

Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour merespons hasil pemungutan suara di DK PBB dengan mengatakan, "Ini harus menjadi titik balik. Hal ini harus mengarah pada penyelamatan nyawa di lapangan. Permintaan maaf kepada mereka yang telah diabaikan dunia, kepada mereka yang seharusnya bisa diselamatkan namun tidak diselamatkan."

 

Infografis DK PBB Loloskan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya