Liputan6.com, Jakarta Ada yang menyebut bahwa pria lebih banyak mengalami batu ginjal dibandingkan wanita. Terkait hal ini dokter spesialis bedah urologi Yacobus Prangbuwono mengatakan bahwa secara teori memang dikatakan bahwa pria lebih banyak yang kena batu ginjal.
Namun, pada kejadian yang ditemukan di ruang praktek kasus batu ginjal antara pria dan wanita tidak berbeda.
Advertisement
"Kalau secara teori memang pada laki-laki memang lebih banyak, tapi secara insidenn tidak terlalu bermakna antara pria dan wanita," kata Yacobus.
Lebih lanjut, dokter yang sehari-hari praktik di RS EMC Sentul Bogor ini mengatakan bahwa ada faktor risiko yang membuat seseorang jadi lebih rentan terkena batu ginjal atau nefrolitiasis.
Faktor risiko yang pertama adalah herediter atau faktor keturunan.
"Bila ada anggota keluarga yang memiliki batu ginjal itu lebih berisiko mengalami hal tersebut. Entah bapak, ibu, saudara, om atau kerabat," kata Yacobus dalam Jangan Remehkan Batu Ginjal! Yuk Cegah dan Kenali Penanganannya bersama EMC pada Senin, 25 Maret 2024.
Faktor kedua adalah riwayat penyakit tertentu. Seseorang dengan hipeparatiroid, gangguan metabolisme tubuh, serta pasien obesitas yang terbatas bergerak memiliki risiko lebih tinggi mengalami batu ginjal.
Faktor ketiga, konsumsi suplemen atau vitamin C yang berlebihan dari yang tubuh butuhkan juga bisa meningkatkan risiko kemunculan batu ginjal.
Faktor Risiko Lainnya
"Misalnya konsumsi suplemen tinggi kalsium atau vitamin C, sehingga ketika sudah cukup dalam tubuh tapi mendapat tambahan dari luar yang membuat kadarnya tinggi maka ketika difiltrasi ginjal itu memungkinkan terjadinya batu," kata dokter lulusan Universitas Airlangga Surabaya ini.
Lalu, pasien yang mengalami riwayat kekurangan cairan yang kronis seperti dehidrasi atau diare kronis juga memiliki risiko alami batu ginjal.
"Ya, kurang asupan cairan atau minum yang kurang," katanya.
Advertisement
Gejala Batu Ginjal
Gejala paling tersering seseorang dengan batu ginjal adalah nyeri pinggang. Meski sudah berganti posisi sekalipun nyeri tak berkurang.
"Lewat berbagai posisi, nyeri di pinggang itu tidak berkurang. Mau duduk, berdiri, miring kanan atau kiri, gejala tidak berkurang," kata Yacobus.
Urine Merah
Selain nyeri pinggang, Yacobus dan Johan mengatakan gejala batu ginjal lain yang sering dikeluhkan pasien diantaranya:
- Buang air kecil berwarna merah atau disertai darah
- Bila disertai infeksi pasien bakal mengalami demam
- Mual dan muntah
- Tidak bisa buang air kecil, lantaran ginjal sudah rusak sehingga tidak bisa memproduksi kencing.
Advertisement