IHSG Melemah Terbatas, Saham PTPS Turun 9,68% Hari Ini 26 Maret 2024

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis pada perdagangan saham Selasa, 26 Maret 2024 dan investor asing kembali menjual saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Mar 2024, 20:32 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah pada perdagangan Selasa (26/3/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah pada perdagangan Selasa (26/3/2024). Pergerakan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham memerah.

Dikutip dari data RTI, IHSG melemah tipis 0,16 persen ke posisi 7.365,66. Indeks LQ45 merosot 0,41 persen ke posisi 997,79.Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG bergerak di level tertinggi 7.377,76 dan terendah 7.330,46. Sebanyak 356 saham melemah sehingga menekan IHSG. 219 saham menguat dan 208 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 985.450 kali dengan volume perdagangan 16,2 miliar saham.Nilai transaksi harian Rp 11,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.777.

Investor asing menjual saham Rp 406,99 miliar. Sepanjang 2024, investor asing membeli saham Rp 27,52 triliun.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melemah pada perdagangan Selasa pekan ini. Sektor saham transportasi turun 3,02 persen, dan catat penurunan terbesar. Sektor saham basic susut 0,38 persen, sektor saham industri tergelincir 0,57 persen, sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,35 persen.

Selain itu, sektor saham properti merosot 0,62 persen dan sektor saham infrastruktur melemah tipis 0,15 persen. Sementara itu, sektor saham energi menguat 0,62 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,83 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,25 persen, sektor saham keuangan naik 0,01 persen dan sektor saham teknologi melesat 0,41 persen.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham PTPS turun 9,68 persen ke posisi Rp 168 per saham. Selain itu, saham WMUU tergelincir 8,89 persen ke posisi Rp 41 per saham. Saham TPIA melonjak 2,52 persen ke posisi Rp 6.100 per saham.

Dikutip dari Antara, tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, investor mengambil sikap waspada menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat pada Jumat, 29 Maret 2024. “Data PCE Price Index diprediksi memperlihatkan tingkat inflasi yang masih tinggi,” tutur tim Riset Philip Sekuritas Indonesia.

 


Investor Menanti Kebijakan Bank Sentral

Ilustrasi the Federal Reserve (Brandon Mowinkel/Unsplash)

Tak hanya itu, investor juga mempersiapkan diri hadapi kemungkinan bank sentral Amerika Serikat (AS) dan bank sentral utama lainnya mulai memangkas suku bunga acuan pada bulan-bulan mendatang.

Ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed pada Juni 2024 semakin besar dengan pelaku pasar melihat 71,9 persen peluang pemangkasan suku bunga paling tidak 25 basis poin (bps), atau naik dari sekitar 54,7 persen sepekan yang lalu Bank Sentral Swiss atau Swiss National Bank (SNB) pada pekan lalu menjadi bank sentral besar pertama yang menurunkan suku bunga acuan sebagai sinyal kebijakan moneter akan semakin longgar, seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Bank Sentral Inggris atau Bank of England (BOE) juga telah mengirim sinyal akan segera melonggarkan kebijakan moneter, sementara bank Sentral Eropa (ECB) diprediksi akan melakukan penurunan suku bunga pada Juni.


Top Gainers-Losers

Pengendara mobil dan sepeda motor melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Sebanyak 205 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham SBAT melesat 100 persen
  • Saham IDPR melesat 34,51 persen
  • Saham POLU melesat 25 persen
  • Saham BALI melesat 17,95 persen
  • Saham TNCA melesat 13,51 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham ARTI merosot 25 persen
  • Saham COCO merosot 25 persen
  • Saham MDRN merosot 20 persen
  • Saham REAL merosot 16,67 persen
  • Saham EPAC merosot 14,29 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham INET tercatat 60.743 kali
  • Saham TLKM tercatat 41.813 kali
  • Saham DOOH tercatat 37.466 kali
  • Saham PTMP tercatat 33.455 kali
  • Saham BBYB tercatat 18.801 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham TLKM senilai Rp 1,3 triliun
  • Saham BBRI senilai Rp 756,9 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 658,4 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 532,8 miliar
  • Saham ASII senilai Rp302,6 miliar

Bursa Saham Asia Pasifik

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Bursa saham Asia sebagian besar menguat pada perdagangan Selasa, 26 Maret 2024. Indeks Kospi Korea Selatan mencatat level tertinggi dalam dua tahun seiring investor mencerna data ekonomi.

Dikutip dari CNBC, indeks harga jasa produsen Jepang pada Februari 2024 berada di posisi 2,1 persen. Indeks Nikkei 225 mendatar di posisi 40.398,03. Indeks Topix melesat 0,11 persen ke posisi 2.780,80.

Hasil manufaktur Singapura meningkat 14,2 persen pada Februari, dari Januari turun 6,7 persen. Indeks Straits Times di Singapura naik 1,31 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,71 persen ke posisi 2.757,09, setelah sentuh level tertinggi sejak Februari 2022. Indeks Kosdaq bertambah 0,26 persen ke posisi 916,09, dan sentuh level tertinggi sejak September.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,41 persen ke posisi 7.780,20. Indeks Hang Seng menguat 1,1 persen didorong sektor saham energi dan industri. Indeks CSI 300 bertambah 0,51 persen ke posisi 3.543,75.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya