Simak, 5 Cara Lindungi Diri dari Pencurian Siber

Dengan mengetahui apa yang harus dicari, Anda dapat mengurangi risiko menjadi korban pencurian dunia maya.

oleh Nabila Lutvia Tanjung diperbarui 27 Mar 2024, 08:06 WIB
Cek Fakta Infografis pencurian data pribadi

Liputan6.com, Jakarta - Instruktur Perlindungan Indentitas Sosial Siber di ProtectNow Robert Siciliano mengatakan, menjaga keamanan saat online bisa dimulai dari mengenali tanda-tanda yang bisa mengindikasi penipuan. Dengan mengetahui apa yang harus dicari, Anda dapat mengurangi risiko menjadi korban pencurian dunia maya.

Penipuan ini melibatkan pesan, seperti email, text atau iklan online yang mencoba mendapatkan informasi pribadi. Misalnya ketika Anda mengklik tautan yang tidak jelas asalnya, Anda diminta untuk mengkonfirmasi informasi akun atau memperbarui kata sandi akun Anda.

Orang yang tidak bertanggung jawab kemudian mengambil informasi identitas dan menggunakannya untuk melakukan pembelian atau mengakses akun Anda.

"Ada banyak penipuan phising di luar sana yang memanfaatkan ketakutan masyarakat," ujar Robert Siciliano.


Lakukan Pembelian Online dengan Hati-hati

Ilustrasi transaksi online (Liputan6.com/HO/Iqbal)

Berhati-hatilah dalam membeli barang di situs web yang belum pernah Anda dengar, sebelum membeli apapun carilah nama situs web-nya dan lakukan pencarian untuk memverifikasi kebenarannya.

Periksa ulasan online tentang perusahaan dan pastikan URL-nya dieja dengan benar. Berhati-hatilah juga terhadap situs yang menawarkan harga sangat murah diluar pasaran harga barang tersebut.


Menutup Telepon Asing

Jika Anda mendapatkan telepon asing disertai dengan meminta bantuan keuangan atau informasi rekening, jangan bagikan apapun yang bersifat pribadi ke nomor yang tidak dikenal. Penipu sering kali menyamar sebagai kerabat atau badan amal serta profesi yang memungkinkan untuk menipu, dengan alasan membutuhkan bantuan dana.

Dari pada merespons lebih baik segera tutup telfon tersebut dan menelepon kembali orang-orang yang diperankan sipenipu untuk memperjelas benar atau tidaknya informasi tersebut.

"Tidak ada lembaga pemerintah yang akan meminta uang atau informasi pribadi kepada kita," ujar Robert.


Terhubung Dengan Aman

Gunakan perangkat lunak antivirus dan VPN untuk memastikan penjelajahan aman dan terlindungi. VPN membuat jaringan Anda menjadi pribadi dan memberikan Anda privasi online terkait kata sandi.

Jika memungkinkan, gunakan juga autentikasi multifaktor saat masuk ke akun untuk memberikan lapisan keamanan tambahan. Dengan pengaturan ini, Anda mungkin diminta memasukan kata sandi, diikuti dengan kode yang dikirimkan ke ponsel untuk memverifikasi kebenaran indentitas Anda.


Waspadai Aplikasi Palsu

Sebelum mengunduh aplikasi baru, cari ulasan dan periksa ratingnya. Jika Anda tidak yakin apakah itu sah, hindari menambahkannya ke perangkat Anda sampai dapat memverifikasi keasliannya. Ketika mengunduh aplikasi palsu, aplikasi ini dapat memasang hal-hal seperti Spyware, Malware dan Ransomware.

"Spyware dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi pribadi anda, lalu Malware dapat merusak perangkat Anda dan ransomware dapat memblokir akses ke sistem komputer hingga anda akan membayar sejumlah uang tembusan tertentu," ujar Robert Siciliano.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya