Liputan6.com, Jakarta - Seorang warganet bikin heboh di media sosial setelah membagikan sebuah video yang memperlihatkan perbandingan antara menggunakan pesawat Susi Air dan kereta cepat Whoosh, rute Jakarta-Bandung.. Perjalanan dengan pesawat jdisebut auh lebih cepat dan murah.Video tersebut diunggah oleh akun Twitter atau X @Sulaya_tweet, pada 25 Maret 2024.
Dalam video itu dijelaskan bahwa menggunakan pesawat Susi Air rute Jakarta-Bandung hanya dikenakan tarif Rp500 ribu. Sedangkan menggunakan kereta cepat Whoosh harus membayar sekitar Rp700 ribuan
Advertisement
"Naik Kereta Cepat Whoos Rute Jkt – Bdg Tiket 700rban Durasi prjalanan 1 jam Pmberhentian di stasiun Tegalluar kab.Bdg. Trsisa 17,4km dr Kota Bdg. Naik Susi Air Rute Jkt – Bdg Tiket 500rban Durasi perjalanan 20 menit turun di Bandara Kota Bdg,” tulis keterangan unggahan tersebut.
Namun, dalam informasi yang disampaikan dalam video tersebut tidak disebutkan tarif tiket kereta cepat Whoosh secara lengkap Ia hanya membandingkan tarif pesawat Susi Air rute Jakarta-Bandung dengan tiket first class kereta cepat.
"Jakarta ke Bandung naik pesawat. Mari kita coba naik Susi Air dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta ke Bandara Husein Sastranegara di Bandung,” kata pria dalam video tersebut.
"Waktu check-in gak cuma barang kita yang ditimbang, tapi kitanya juga harus naik timbangan buat tahu berat totalnya. Di Bandara Halim, Susi Air punya lounge dan gate khusus," lanjutnya.
Disebutkan bahwa rute Jakarta-Bandung menggunakan Susi Air menggunakan pesawat jenis Cessna Grand Caravan 208B. Pesawat tersebut hanya mampu membawa 12 penumpang dalam satu kali perjalanan.
"Perjalanan hanya sekitar 20 menitan, dengan tarif sekitar Rp500 ribuan. Jadi, masih lebih murah nih daripada kereta cepat. Tapi yang first class ya,” terangnya daam video tersebut.
Waktu Perjalanan dengan Pesawat
Faktanya, kereta cepat Whoosh memiliki tiga kelas berbeda dalam satu rangkaian, yaitu Ekonomi Premium, Bisnis, dan First Class. Menurut informasi dalam aplikasi KAII Access, harga yang ditawarkan juga berbeda, mulai dari Rp250 ribu sampai Rp600 ribu.
Untuk rute Halim-Tegalluar tiket termahal hanya dibanderol Rp600 ribu, berbeda dengan informasi yang disampaikan dalam unggahan di Twitter tersebut. Selain itu, waktu perjalanan dalam aplikasi disebutkan 47 menit, berbeda dengan informasi yang diberikan dalam akun tersebut yang mengatakan satu jam.
Meski perjalanan menggunakan pesawat hanya 20 menit, tapi penumpang diwajibkan datang satu jam sebelum keberangkatan untuk keperluan check-in.
Sementara itu, Kereta Cepat Whoosh kembali menorehkan pencapaian dengan berhasil melayani 2 Juta Penumpang. Hal ini dapat tercapai melalui berbagai upaya dan inovasi layanan kereta cepat yang dilakukan KCIC bersama seluruh stakeholder untuk meningkatkan layanan dan minat masyarakat menggunakan Whoosh setelah tiga bulan lebih beroperasi.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengucapkan terima kasih kepada seluruh penumpang yang telah menggunakan Whoosh sebagai moda transportasi pilihannya untuk bepergian antara Jakarta dan Bandung.
Advertisement
Skema Perjalanan Kereta Cepat Whoosh
KCIC senantiasa meningkatkan layanannya untuk memenuhi berbagai harapan pelanggan termasuk menyesuaikan jumlah perjalanan melalui penambahan jadwal agar kereta cepat Whoosh semakin memberi kemudahan bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan Jakarta-Bandung.
"Jumlah perjalanan terus ditingkatkan secara bertahap dari awalnya 14 perjalanan reguler per hari di Oktober, 28 perjalanan di November, dan 40 perjalanan per hari sejak bulan Desember, bahkan di moment tertentu seperti akhir pekan dan musim liburan perjalanan Whoosh dapat mencapai hingga 48 jadwal per hari" jelas Dwiyana, Selasa, 5 Maret 2024, dilansir dari kanal Bisnis Liputan6.com.
Selain itu, penerapan skema Dynamic Pricing mulai Februari 2024 juga dinilai sangat membantu para penumpang untuk membuat rencana perjalanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan daya beli. Terbukti terdapat peningkatan okupansi sebesar 16 persen pada perjalanan Whoosh yang menerapkan skema dynamic pricing dibandingkan bulan Januari.
Perlahan tapi pasti, penumpang mulai mencoba, menyukai, dan akhirnya secara rutin menggunakan layanan Whoosh. Efisiensi dan kenyamanan yang ditawarkan menjadi salah satu nilai tambah yang menjadi unggulan Whoosh.
Kerja sama dengan Berbagai Area Wisata
Saat ini salah satu hal yang juga terus dikembangkan yakni integrasi antar moda untuk meningkatkan aksesibilitas dan kemudahan untuk masyarakat dari dan menuju Stasiun Whoosh. Di tahun 2024, KCIC telah menjalin kerjasama dengan bus Metro Pasundan untuk menambah integrasi moda transportasi di stasiun Padalarang.
Selain itu, KCIC juga telah bekerja sama dengan Dishub Jabar dalam rencana penyediaan Green Intermoda di stasiun Tegalluar berupa bus listrik. Upaya peningkatan aksesibilitas terus dilakukan, hadirnya Green Intermoda juga jadi bagian KCIC dalam mendukung penerapan energi hijau di bidang transportasi sebagaimana yang telah diterapkan pada rangkaian Kereta Cepat Whoosh.
KCIC juga masih terus membuka peluang kerja sama dengan berbagai area wisata seperti yang telah dilakukan dengan 12 destinasi wisata di Jawa Barat. Kerjasama ini terbukti mampu meningkatkan kunjungan wisata ke destinasi tersebut dan menjadi nilai tambah bagi para penumpang.
Beragam inovasi dihadirkan melalui kolaborasi dengan lokasi wisata, layanan Intermoda dengan berbagai operator transportasi, serta penyediaan area komersial.
Advertisement