Satgas Pangan Polri Pastikan Harga Bahan Pokok di Riau Stabil

Tim Satgas Pangan Polri terus melakukan pemantauan di lapangan demi memastikan pasokan dan harga pangan stabil selama Puasa Ramadan dan jelang Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Kali ini, petugas mengawasi sejumlah pasar dan supermarket di Riau.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 27 Mar 2024, 07:45 WIB
Tim Satgas Pangan Polri terus melakukan pemantauan di lapangan demi memastikan pasokan dan harga pangan stabil selama Puasa Ramadan dan jelang Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1445 H. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Tim Satgas Pangan Polri terus melakukan pemantauan di lapangan demi memastikan pasokan dan harga pangan stabil selama Puasa Ramadan dan jelang Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Kali ini, petugas mengawasi sejumlah pasar dan supermarket di Riau.

Penyidik Madya Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Kombes Didik Sudaryanto mengatakan, ada beberapa tempat di Riau yang dilakukan pemantauan dan pengawasan atas 12 komoditi, seperti beras, telur, daging ayam hingga daging sapi.

“Bahwa sesuai hasil pengecekan bahwa stok 12 komoditi tersebut tergolong aman dan stabil,” tutur Didik kepada wartawan, Rabu (27/3/2024).

Meski begitu, kata Didik, Satgas Pangan Polri bersama jajaran Polda tetap melakukan berbagai antisipasi demi menjaga stabilisasi harga dan ketersediaan bahan pokok penting (bapokting) selama Ramadhan hingga jelang Lebaran.

“Antisipasi pihak satgasda dan K/L terkait untuk menstabilkan harga dan stok bapokting,” jelas dia.

Didik mengungkap, hasil pengecekan komoditi beras medium di Pasar Tradisional Cikpuan memiliki stok sebesar 2 ton per minggu, dengan beras medium Bulog Kanwil Riau, Kepri di harga Rp 10.540 per kilogram dan dijual ke konsumen Rp 57.500 per lima kilogram.

Kemudian, komoditi cabai rawit merah di Pasar Tradisional Cikpuan memiliki stok sebesar 30 kilogram, cabai rawit merah dari daerah Sumbar dengan harga Rp 72.000 per kilogram dan dijual Rp 75.000 per kilogram.

 

 

“Hasil pengecekan cabe merah keriting di Pasar Tradisional Cikpuan, memiliki stok sebesar 50 kg, cabai rawit merah didapatkan dari daerah Sumbar dengan harga Rp42.000/kg, dan dijual Rp45.000/kg,” ungkapnya.


Komoditi Lainnya

Selanjutnya, telur ayam ras di Pasar Tradisional Cikpuan memiliki stok kurang lebih 100 papan, telur ayam ras dari daerah Sumbar dengan harga Rp 48.000 per papan hingga Rp 50.000 per papan, dan dijual Rp 52.000 per papan hingga Rp 54.000 per papan.

“Komoditi daging ayam ras di Pasar Tradisional Cikpuan memiliki stok sebesar 50 kilogram didapatkan dari peternak lokal dengan harga Rp 25.000 kilogram, dan dijual Rp 28.000 per kilogram. Lalu, daging sapi memiliki stok kurang lebih 200 kg didapatkan dari perusahaan ternak lokal Rp 135.000 per kilogram dan dijual Rp 140.000 per kilogram,” Didik menandaskan.

Pemerintah melalui Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas), memastikan semua ketersediaan bahan pokok penting (bapokting) selama ramadhan sampai lebaran atau Hari Raya Idul Fitri tercukupi.

“Stoknya cukup, banyak, beras udah panen dan hampir panen raya, cabe, bawang juga sekarang musimnya bagus,” kata Zulhas usai rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Ketupat 2024 di Jakarta, Senin (25/3/2024).


Pemerintah Jamin Harga Bahan Pokok Selama Ramadhan Sampai Lebaran Tidak Naik

 

Karena stok yang cukup, kata Zulhas, apabila ada kenaikan harga Bapokting dikarenakan faktor pengiriman atau transportasi. Sebab memasuki masa arus mudik dan balik bisa turut menghambat proses pengiriman bahan baku.

“Harganya naik maka kami sudah minta warga, pemerintah daerah untuk menggunakan bantuan cadang dan tidak terduga itu untuk subsidi transportasinya. Jadi InsyaAllah selama ramadhan sampai lebaran harga tidak naik,” bebernya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, untuk stok cadangan pangan telah tercukupi, dengan angka mencapai 1,2 juta ton.

“Saya menyampaikan bahwa cadangan pangan pemerintah sangat cukup, hari ini ada 1,2 juta ton. Kemudian tadi Pak Mendag sudah sampaikan ada kerjasama antar daerah,” ujar Arief.

Sementara, Arief juga memandang untuk proses distribusi bahan pokok tidak akan terlalu terkendala. Berkat adanya aturan Polri yang telah mengecualikan adanya pembatasan angkutan bagi bahan pokok.

“Pak Kapolri juga sudah mendukung bahwa transportasi yang berkaitan dengan Sembako tidak akan terhambat, jadi panen untuk bulan ini beras 3 ,8 juta ton,” tuturnya.

“Kemudian bulan depan 4 ,9 juta ton dari kebutuhan 2 ,5 juta ton. Jadi stock kami pastikan cukup,” tambah dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya