Liputan6.com, Bali Semangat para pelaku usaha Indonesia terus menggelora. Apalagi melihat langkah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) RI yang mendorong penggunaan produk dalam negeri dan terus mendapatkan pengakuan. Hal tersebut ternyata berdampak positif terhadap para pelaku usaha, yaitu adanya peningkatan penggunaan produk dalam negeri oleh pemangku kebijakan.
Kinerja LKPP RI kali ini mendapatkan apresiasi positif dari Kementerian Perindustrian. Apresiasi diberikan atas capaian belanja produk dalam negeri sepanjang tahun 2023. Penghargaan diberikan pada sesi Penghargaan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) dalam kegiatan Business Matching 2024 yang diselenggarakan di Bali.
Advertisement
Dalam rangkaian kegiatan yang berlangsung selama 4 hari tersebut hadir langsung Kepala LKPP RI Hendrar Prihadi (Hendi), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, serta perwakilan sejumlah pejabat Kementerian / Lembaga di Indonesia. Terbaru, dalam kegiatan buka puasa bersama Kemenko Marves dan LKPP RI, kinerja lembaga kebijakan pengadaan pemerintah tersebut kembali mendapat pujian dari Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (25/3).
"Untuk implementasi P3DN, program ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap bangsa ini. Pak Hendi, bagaimana ini terus bisa kita tajamkan, juga kita berlanjutkan, sehingga betul - betul membuat Indonesia lebih baik," kata Menko Luhut.
Pada kesempatan yang sama, Kepala LKPP RI, Hendrar Prihadi (Hendi) pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kerja lembaga yang dipimpinnya.
"Saya mengucapkan terima kasih atas bimbingan serta support yang diberikan selama di LKPP, dan Alhamdulillah bisa ada perkembangan yang positif pada capaian kinerja LKPP," ujar Hendi yang menjabat Kepala LKPP RI sejak tahun 2022.
Mantan Wali Kota Semarang dua periode itu pun mengungkapkan bahwa di tahun 2023 terdapat peningkatan positif pada seluruh indikator kinerja pengadaan yang terkait dengan LKPP RI. Kemanfaatan E-Katalog secara statistik, Hendi melanjutkan, semakin naik, begitu pula dengan pelaku UMK-Koperasi yang terlibat, serta belanja produk dalam negeri.
"Selain itu juga kami lakukan patroli produk dan meluncurkan fitur E-Audit untuk pengawasan transaksi di E-Katalog," imbuhnya.
Adapun secara lebih detail Hendi menyampaikan jika capaian belanja produk dalam negeri pada tahun 2023 telah meningkat jadi 90,3%, lebih tinggi dari capaian di 2022 sebesar 85,4%. Begitu pula dengan keterlibatan pelaku UMK-Koperasi yang pada 2023 telah mencapai 42,8%, dari yang sebelumnya 36,1% di 2022.
Selain itu dalam E-Katalog, Hendi menyebutkan jika jumlah produk tayang di 2023 telah mencapai 7,5 juta produk dengan total nilai transaksi Rp196,7 triliun. Capaian tersebut jauh lebih tinggi dibanding tahun 2022 di mana E-Katalog mencatatkan 2,3 juta produk tayang dengan total nilai transaksi Rp83,9 triliun. Hendi pun menuturkan pada tanggal 28 Maret 2024 akan meluncurkan E-Katalog versi terbaru untuk semakin meningkatkan kinerja pengadaan di Indonesia.
"Dan Insya Allah pada tanggal 28 Maret nanti kita akan launching E-Katalog versi 6 untuk lebih meningkatkan proses pengadaan ini semakin lebih baik," ujarnya.
(*)