Liputan6.com, Oranjestad - Pada 30 Mei 2005, tepat 10 tahun berlalu, Natalee Holloway, seorang siswa dari SMA Mountain Brook High School menghilang di pulau Aruba dalam acara kelulusan sekolah. Ia dinyatakan hilang dan tidak ada yang mengetahui jejaknya di mana.
Seorang pemuda berkebangsaan Belanda, Joran Van Der Sloot dan dua orang lainnya Deepak dan Satish menjadi tersangka dalam kasus ini. Dari ketiga orang ini, tidak ada yang dihukum akibat dugaan perbuatannya, ini terjadi karena bukti yang kurang kuat dan bahkan Natalee tidak ditemukan.
Advertisement
Natalee sempat mabuk dan pulang dari diskotik menuju hotel. Namun, dikabarkan teman sekamarnya melihat Natalee justru malah dibawa oleh mobil, mobil ini dikendarai oleh Joran dan kawan-kawannya, yaitu Deepak dan Satish.
Dalam kesaksian pertamanya, Joran hanya mengakui dijemput Deepak lalu meninggalkan Natalee dalam keadaan mabuk di pantai. Orang tua Natalee yang mengetahui hal ini sangat marah. Karena hal ini, Deepak juga dimintai kesaksian oleh pihak yang berwenang.
Tetapi kesaksiannya berbeda dengan Joran, ia tidak mengaku pernah menjemput Joran pada malam itu. Akibatnya Joran kembali ditangkap, dan terungkap ternyata ketika Joran meminta jemput yang datang justru Satish. Di sini juga Joran menuduh Satish melakukan pemerkosaan terhadap Natalee.
Dari kesaksian Joran, Satish pun juga ditangkap dan dimintai keterangan. Dari kesaksian Satish, ia mengatakan bahwa pada malam itu Joran berlari-lari terburu-buru tanpa menggunakan sepatunya dan masuk ke mobil begitu saja. Ketika Satish menanyakan di mana Natalee, Joran berkata Natalee di pinggir pantai dan belum mau pulang. Hingga pada akhirnya Joran meminta Satish untuk bergegas pergi.
Dari berbagai macam kesaksian, akhirnya Satish dan Deepak dibebaskan dan Joran tetap ditahan. Namun, waktu terus berjalan dan tidak ditemukan bukti pasti yang menyatakan bahwa Joran lah yang menghilangkan Natalee. Bahkan Joran tidak dijatuhi hukuman apapun.
Singkat cerita, hingga tahun 2007 kasus Natalee ditutup. Tidak ada yang mampu mengungkapnya. Ibu Natalee sangat depresi dan menuduh semua orang Aruba menutup-nutupi masalah ini. Banyak kabar burung yang beterbangan perihal di mana dan bagaimana kondisi Natalee, seperti ada yang mengatakan Natalee diculik oleh kartel Venezuela dan dijadikan pekerja sex, dan sebagainya.
Setahun setelah penutupan kasus, ketidakmampuan pihak berwenang untuk mengungkap kasus Natalee ternyata bisa dipatahkan oleh seorang wartawan Belanda. Ia menyelediki kasus ini diam-diam dan menyamar menjadi seorang pengedar narkoba dan menjualnya kepada Joran.
Dalam kondisi sedang tidak sadar karena efek ganja, Joran mengungkapkan semuanya. Ia mengungkapkan bahwa telah memperkosa Natalee Holloway dan membunuhnya. Untuk menghilangkan jejak, Joran menyuruh temannya untuk menenggelamkan jasad Natalee dan mengikatnya dengan rantai pemberat, agar jasadnya tidak muncul ke permukaan.
Semua pengakuan Joran Van Der Sloot ini direkam oleh wartawan tersebut secara diam-diam. Pihak televisi pun memanggil ibu Natalee dan memberitahukan isi rekaman itu. Akibatnya, kasus ini pun dibuka kembali pada 1 Februari 2008. Semua pihak berwenang, FBI dan kepolisian menyelam dan mencari jasad Natalee, tetapi hasilnya nihil.
Walaupun sudah ada pengakuan dan bukti yang otentik, Joran Van Der Sloot tidak dikenakan hukuman. Justru Joran malah dipenjara pada tahun 2010 akibat kasus lain. Joran terbukti melakukan pembunuhan pada kekasihnya, Stephany. Tak hanya membunuh, ia juga mengambil uang dan dompet gadis tersebut.
Sepuluh Tahun Setelah Kejadian Hilangnya Natalee Holloway
Satu dekade berlalu, ibu Natalee Holloway, Beth, mengaku masih berharap Natalee dapat ditemukan dalam keadaan selamat, atau setidaknya Natalee mendapatkan keadilan yang sesuai atas perlakuan Joran.
“Saya sudah bisa mengartikan hidup saya kembali, dan saya juga menemukan kegembiraan dan kebahagiaan melalui putra saya, melalui keluarga baru putra saya, dan pekerjaan saya, jadi saya berpikir saya sudah berada di tempat yang tepat” ujar Beth kepada awak media TODAY.
Walaupun sudah 10 tahun, Beth masih berusaha untuk mendapatkan keadilan anaknya. Joran dihukum, namun bukan karena kasus Natalee, melainkan kasus pembunuhan yang lain. Beth sangat sedih karena ada saksi-saksi palsu yang selalu berusaha seolah ada di dalam kejadian itu.
Saksi Baru 20 Mei 2015
Pihak berwenang di Aruba baru-baru ini menolak orang yang mengaku saksi mata, pihak berwenang mengatakan ceritanya tidak benar. Orang yang mengaku saksi tersebut adalah Jurrien de Jong.
Jurrien de Jong mengaku melihat tersangka utama membawa Natalee Holloway ke dalam sebuah bangunan yang belum jadi, kejadian ini terjadi di hari insiden tersebut bermula. Ketika diidentifikasi, bangunan yang dimaksud adalah menara Spyglass di resort Aruba Surf Club Marriott.
Tetapi, setelah pihak berwenang berdiskusi dengan Marriott, kantor kejaksaan menjelaskan bahwa tidak ada kegiatan konstruksi bangunan yang dilaksanakan pada 30 Mei 2005 di tempat spesifik yang ditunjuk oleh Jurrien de Jong. Tepatnya, menara Spyglass belum dipasang, artinya Natalee tidak mungkin disembunyikan di sana dan pernyataan Jurrien tidaklah valid.
Hal-hal seperti inilah yang terkadang membuat orangtua Nataliee sedih. Padahal sudah 10 tahun berlalu, tetapi masih banyak orang yang seolah mencari keuntungan atau menutupi kasus ini.