Liputan6.com, Jakarta Bau napas tak sedap kerap dialami oleh orang-orang yang sedang menjalankan puasa Ramadhan.
Menurut dokter gigi Eka Hospital BSD Alexander Bryan, bau napas tidak sedap merupakan suatu hal yang alami.
Advertisement
“Saat puasa, aliran air liur berkurang akibat tidak ada makanan dan air yang masuk melalui mulut. Akibatnya mulut menjadi kering dan bakteri tumbuh berkali-kali lebih cepat sehingga menimbulkan bau mulut. Untungnya hal ini dapat ditangani dengan mudah,” kata Alexander dalam keterangan pers, Rabu (27/3/2024).
Alexander menyebut setidaknya ada 11 cara untuk menangani bau mulut saat menjalankan puasa Ramadhan, yakni:
Sikat Gigi Dua Kali Sehari
Sikat gigi selama 2-3 menit dengan pasta gigi berfluoride setelah sahur dan berbuka atau sesaat sebelum tidur untuk mengurangi penumpukan plak.
“Menyikat gigi membantu menghilangkan sisa makanan dan bakteri yang dapat menyebabkan napas tidak sedap,” jelas Alexander.
Gunakan Benang Gigi
Jangan lupa membersihkan gigi setiap hari dengan alat antara gigi seperti benang gigi. Selain dapat menghilangkan sisa makanan dan plak dari tempat-tempat yang sulit dijangkau oleh sikat gigi, benang gigi juga akan mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit gusi.
Bersihkan Lidah
Permukaan lidah manusia memiliki tekstur seperti handuk, maka plak akan banyak terperangkap di situ.
“Agar mulut tetap sehat dan segar, gunakan alat pembersih lidah secara teratur, atau Anda dapat menggunakan sikat gigi Anda juga. Cara ini dapat mencegah napas bau akibat bakteri yang menumpuk di lidah.”
Hindari Makanan Berbau Tajam
Agar napas tidak bau, saat berbuka atau sahur hindari makanan seperti bawang, bawang putih, dan rempah-rempah. Makanan ini dapat meninggalkan aroma yang tidak sedap di mulut.
“Mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan serat dapat membantu menjaga keseimbangan flora normal mulut kita juga ya.”
Minum Banyak Air
Saat jam buka hingga sahur, orang yang hendak menjalankan puasa disarankan minum banyak air untuk melembapkan mukosa (kulit bagian dalam mulut) sehingga tidak cepat terasa kering.
“Usahakan untuk minum setidaknya 8-10 gelas air antara berbuka dan sahur untuk menjaga mulut tetap terhidrasi.”
Advertisement
Batasi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis
Makanan dan minuman manis dapat menyebabkan napas tidak sedap dengan merangsang pertumbuhan bakteri.
Gunakan Obat Kumur
Menggunakan obat kumur tanpa alkohol dapat membantu membunuh bakteri yang menyebabkan napas tidak sedap.
“Jangan juga gunakan obat kumur yang memberikan sensasi terbakar atau pedas menyengat karena dapat membuat mulut terasa kering. Gunakan obat kumur yang mengandung zat antibakteri seperti zinc, triclosan, dan cetylpyridinium klorida,” saran Alexander.
Kunyah Permen Karet Bebas Gula
Mengunyah permen karet bebas gula dapat merangsang aliran air liur, yang dapat membantu membersihkan bakteri di mulut. Cari permen karet yang mengandung xylitol, karena telah terbukti mengurangi pertumbuhan bakteri di mulut.
Berkumur dengan Air Garam atau Air Putih
Berkumur dengan air dapat membantu mengurangi peradangan dan membunuh bakteri.
“Campurkan satu sendok teh garam dengan air hangat dan bilas mulut Anda selama 30 detik sebelum meludahkannya. Namun, hati-hati tertelan di saat puasa ya.”
Hindari Merokok
Merokok tidak hanya menyebabkan napas tidak sedap tetapi juga dapat menyebabkan penyakit gusi dan masalah kesehatan mulut lainnya. Maka, sebisa mungkin hindari merokok.
Periksa ke Dokter Gigi
Hal terakhir yang tak kalah penting adalah periksa ke dokter gigi. Pasalnya, bila ada penyakit di dalam gigi dan mulut maka mulut bisa menjadi bau.
“Yang paling simpel kita bisa melakukan pembersihan karang gigi atau scaling sebelum bulan puasa ya Bila mulut atau gigi mengalami gangguan, jangan ragu untuk datang langsung ke dokter gigi. Itu dia berbagai cara yang bisa Anda gunakan untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi selama bulan puasa,” tutup Alexander.
Advertisement