14 Keutamaan Membaca Al-Qur'an di Bulan Ramadhan, Tenteram hingga Mendapat Syafaat di Hari Kiamat

Banyak fadhilah atau keutamaan membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan. Karenanya, amalan ini sangat dianjurkan atau muakad

oleh Nanik Ratnawati diperbarui 28 Mar 2024, 14:20 WIB
Ilustrasi Islami, muslimah, mengaji, membaca Al-Qur'an. 9Foto oleh Alena Darmel: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-gadis-duduk-putih-8164752/)

Liputan6.com, Jakarta - Ada beragam amalan yang dianjurkan sepanjang Ramadhan. Membaca Al-Qur'an merupakan salah satunya.

Banyak fadhilah atau keutamaan membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan. Karenanya, amalan ini sangat dianjurkan atau muakad.

Mengenai keutamaan membaca Al-Qur'an Allah SWT berfirman, yang artinya:

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Faathir: 29-30).

Melansir laman Kemenag Pekanbaru, Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan bahwa membaca kitab Allah ada dua macam:

Pertama, membaca hukmiyyah, yakni membenarkan berita-berita yang ada dan melaksanakan hukumnya dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.

Kedua, membaca lafzhiyyah, yakni membaca lafaznya. Telah datang nash-nash yang cukup banyak menerangkan tentang keutamaannya, baik membaca secara umum isi Alquran, surat tertentu maupun ayat tertentu (lih. Majaalis Syahri Ramadhan, tentang Fadhlu tilaawatil Qur?aan).

Berikut ini adalah keutamaan membaca Al-Qur'an.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Keutamaan Membaca Al-Qur'an

membaca al-quran/copyright pexels.com

1. Sebaik-baik manusia adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya.Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:“Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).

Hal itu dikarenakan Al-Qur'an adalah firman Allah Rabbul „aalamin. Al-Qur'an merupakan ilmu yang paling utama dan paling mulia, oleh karena itu orang yang mempelajari dan mengajarkannya adalah orang yang terbaik di sisi Allah Ta?ala.

2. Al-Qur'an adalah sebaik-baik ucapan.

Allah Azza wa Jalla berfirman: “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran.” (QS. Az Zumar: 23).

Rasulullah shallallahu SAW bersabda:

“Amma ba'du, sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah kitab Allah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, seburuk-buruk urusan adalah perbuatan yang diada-adakan (dalam agama) dan semua bid?ah adalah sesat.” (HR. Muslim).

Imam Syafii dan ulama lainnya berpendapat bahwa membaca Al-Qur'an merupakan dzikr yang paling utama.

3. Orang yang mahir membaca Al-Qur'an akan bersama para malaikat.

Rasulullah SAW bersabda:“Orang yang lancar membaca Alquran akan bersama malaikat utusan yang mulia lagi berbakti, sedangkan orang yang membaca Alquran dengan tersendat-sendat lagi berat, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim).

Orang yang tersendat-sendat dalam membaca Alquran mendapatkan dua pahala adalah hasil dari membaca Alquran dan karena telah bersusah payah untuknya.


Bak Buah Utrujjah yang Luarnya Wangi dan Dalamnya Manis

Berikut beberapa manfaat membaca Al-Quran untuk kesehatan.

4. Orang yang membaca Alquran diibaratkan seperti buah utrujjah yang luarnya wangi dan dalamnya manis.

Rasulullah shallallahu SAW bersabda,

“Perumpamaan orang mukmin yang membaca Alquran adalah seperti buah utrujjah; aromanya wangi dan rasanya enak. Orang mukmin yang tidak membaca Alquran adalah seperti buah kurma; tidak ada wanginya, tetapi rasanya manis. Orang munafik yang membaca Alquran adalah seperti tumbuhan raihaanah (kemangi); aromanya wangi tetapi rasanya pahit, sedangkan orang munafik yang tidak membaca Alquran adalah seperti tumbuhan hanzhalah; tidak ada wanginya dan rasanya pahit.” (HR. Bukhari-Muslim).

5. Alquran akan memberi syafaat kepada pembacanya.

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:“Bacalah Alquran, karena ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat kepada pembacanya.” (HR. Muslim).

6. Membaca satu atau dua ayat Alquran lebih baik daripada memperoleh satu atau dua ekor onta yang besar

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam pernah bersabda kepada para sahabat:

“Siapakah di antara kalian yang suka berangkat pagi setiap hari ke Bathhan atau „Aqiq dan pulangnya membawa dua onta yang besar punuknya tanpa melakukan dosa dan memutuskan tali silaturrahim?” Para sahabat menjawab, “Wahai Rasulullah, kami suka hal itu.” Beliau bersabda: “Tidak adakah salah seorang di antara kamu yang pergi ke masjid, lalu ia belajar atau membaca dua ayat Alquran? Yang sesungguhnya hal itu lebih baik daripada memperoleh dua ekor onta, tiga ayat lebih baik daripada tiga ekor onta, empat ayat lebih baik daripada empat ekor onta dan (jika lebih) sesuai jumlah itu dari beberapa ekor onta.” (HR. Muslim).

7. Rahmat dan ketentraman akan turun ketika berkumpul membaca Alquran.

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:“Tidaklah berkumpul sebuah kaum di salah satu rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan mempelajarinya, kecuali akan turun ketentraman kepada mereka, diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan Allah akan menyebut mereka ke hadapan makhluk di sisi-Nya.” (HR. Muslim).

 


Fadhilah dan Kebaikan Lainnya

Ilustrasi muslim membaca Al-Qur'an. (Photo by Rachid Oucharia on Unsplash)

8. Karena kemuliaan Alquran.

Tidak pantas bagi yang telah menghapalnya mengatakan “Saya lupa ayat ini dan itu”, tetapi hendaknya mengatakan “Ayat ini telah terlupakan.”

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:“Janganlah salah seorang di antara kamu berkata: “Saya lupa ayat ini dan ini”, bahkan ayat itu telah dilupakan.” (HR. Muslim).

Syaikh Ibnu „Utsaimin berkata, “Hal itu karena ucapan “saya lupa” terkesan adanya sikap tidak peduli dengan ayat Alquran yang dihapalnya sehingga ia pun melupakannya.”

9. Membaca satu huruf Alquran akan memperoleh sepuluh kebaikan.

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).

10. Alquran merupakan tali Allah

Ali bin Abi Thalib berkata, “Alquran adalah Kitabullah, di dalamnya terdapat berita generasi sebelum kalian, berita yang akan terjadi setelah kalian dan sebagai hukum di antara kalian. Alquran adalah keputusan yang serius bukan main-main, barangsiapa meninggalkannya dengan sombong pasti dibinasakan Allah, barangsiapa mencari petunjuk kepada selainnya pasti disesatkan Allah. Dialah tali Allah yang kokoh, peringatan yang bijaksana dan jalan yang lurus. Dengan Alquran hawa nafsu tidak akan menyeleweng dan lisan tidak akan rancu. Paraulama tidak akan merasa cukup (dalam membacanya dan mempelajarinya), Alquran tidak akan usang karena banyak pengulangan, dan tidak akan habis keajaibannya. Dialah Alquran, di mana jin tidak berhenti mendengarnya sehingga mereka mengatakan;

“Sungguh kami mendengar Alquran yang penuh keajaiban, menunjukkan ke jalan lurus, maka kami beriman kepadanya”. Barangsiapa yang berkata dengannya pasti benar, barangsiapa beramal dengannya pasti diberi pahala, barangsiapa berhukum dengannya pastilah adil, dan barangsiapa mengajak kepadanya pastilah ditunjuki ke jalan yang lurus.”

 


Dimuliakan Allah

Seorang pria membaca Al-Quran selama bulan Ramadan di Masjid Agung Sanaa, Yaman, Minggu (26/4/2020). Kaligrafi dan dekorasi merupakan kekhasan Masjid Agung Sanaa. (Mohammed HUWAIS/AFP)

11. Pembaca Alquran akan ditinggikan derajatnya

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:“Akan dikatakan kepada pembaca Alquran “Bacalah dan naiklah (ke derajat yang tinggi), serta tartilkanlah sebagaimana kamu mentartilkannya ketika di dunia, karena kedudukanmu pada akhir ayat yang kamu baca.” (Hasan shahih, HR. Tirmidzi).

12. Dengan Alquran, Allah meninggikan suatu kaum dan dengannya pula Allah merendahkan suatu kaum

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:“Sesungguhnya Allah meninggikan suatu kaum karena Alquran ini dan merendahkan juga karenanya.” (HR. Muslim).

Yakni bagi orang yang mempelajari Alquran dan mengamalkan isinya, maka Allah akan meninggikannya. Sebaliknya, bagi orang yang mengetahuinya, namun malah mengingkarinya, maka Allah akan merendahkannya.

13. Orang yang membaca Alquran secara terang-terangan seperti bersedekah secara terang-terangan

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:

“Orang yang membaca Alquran terang-terangan seperti orang yang bersedekah terang-terangan, dan orang yang membaca Alquran secara tersembunyi seperti orang yang bersedekah secara sembunyi.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa?i, lihat Shahihul Jaami?: 3105).

Oleh karena itu, bagi orang yang khawatir riya? lebih utama membacanya secara sembunyi. Namun jika tidak khawatir, maka lebih utama secara terang-terangan.

14. Para penghapal Alquran dimuliakan oleh Islam

Di antara bentuk pemuliaan Islam kepada mereka adalah:

Mereka lebih berhak diangkat menjadi imamRasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda: “Hendaknya yang mengimami suatu kaum itu orang yang paling banyak (hapalan) terhadap Kitab Allah Ta?ala (Alquran). Jika mereka sama dalam hapalan, maka yang lebih mengetahui tentang sunah. Jika mereka sama dalam pengetahuannya tentang sunah, maka yang paling terdepan hijrahnya. Jika mereka sama dalam hijrahnya, maka yang paling terdepan masuk Islamnya –dalam riwayat lain disebutkan “Paling tua umurnya”-, janganlah seorang mengimami orang lain dalam wilayah kekuasaannya, dan janganlah ia duduk di tempat istimewa yang ada di rumah orang lain kecuali dengan izinnya.” (HR. Muslim).

Mereka lebih didahulukan dimasukkan ke dalam liang lahad, jika banyak orang yang meninggalPada saat perang Uhud banyak para sahabat Nabi shallallahu „alaihi wa sallam yang gugur, maka Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam memerintahkan agar yang lebih didahulukan dimasukkan ke liang lahad adalah para penghapal Alquran.

Berhak mendapatkan penghormatan di masyarakatOleh karena itu, di zaman Umar bin Khaththab radhiallahu „anhu, para penghapal Alquran duduk di majlis musyawarahnya.

Berhak diangkat menjadi pimpinan safar, Imam Tirmidzi meriwayatkan –dan dia menghasankannya- bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam pernah mengirim utusan beberapa orang, lalu beliau meminta masing-masing untuk membacakan Alquran, maka mereka pun membacakan Alquran. Ketika itu ada anak muda yang ternyata lebih banyak hapalannya, maka Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam berkata kepadanya:

“Surat apa saja yang kamu hapal, wahai fulan?” Ia menjawab: “Saya hapal surat ini, itu dan surat Al Baqarah.” Beliau berkata: “Apakah kamu hapal surat Al Baqarah?” Ia menjawab: “Ya.” Maka Beliau bersabda: “Berangkatlah, kamulah ketuanya.”

Ketika itu ada seorang yang terkemuka di antara mereka berkata: “Demi Allah, tidak ada yang menghalangiku untuk mempelajari suratAl Baqarah selain karena khawatir tidak sanggup mengamalkannya.” Maka Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:

“Pelajarilah Alquran dan bacalah, karena perumpamaan Alquran bagi orang yang mempelajarinya kemudian membacanya seperti kantong yang penuh dengan minyak wangi, dimana wanginya semerbak ke setiap tempat, dan perumpamaan orang yang mempelajarinya kemudian tidur (tidak mengamalkannya) padahal Alquran ada di hatinya seperti kantong yang berisi minyak wangi namun terikat.”

Maka dari itu marilah selalu membaca alquran pada bulan ramadhan atau pun pada bulan-bulan lainnya agar kita menjadi pencinta alquran karena alquran adalah kalam Allah sebagai pedoman hidup bagi manusia. Semoga tulisan ini bermamfaat bagi kita semuanya .wassalam. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya