Hari Piano Sedunia 28 Maret, Begini Sejarahnya

Melalui Hari Piano Sedunia, masyarakat di seluruh dunia bisa merayakan keberadaan alat musik indah yang telah membawa kegembiraan dalam hidup banyak orang selama bertahun-tahun ini.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 28 Mar 2024, 09:00 WIB
Ilustrasi piano. (dok. Unsplash.com/Geert Pieters @shotsbywolf)

Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Piano Sedunia diperingati pada hari ke-88 setiap tahunnya. Tahun ini, Hari Piano Sedunia jatuh pada 28 Maret 2024.

Mengutip dari berbagai sumber, jumlah 88 hari tersebut didasarkan pada jumlah tuts pada piano. Perayaan ini diprakarsai oleh musisi, seniman, komposer, sekaligus produser asal Jerman Nils Frahm pada 2015.

Piano merupakan alat musik yang kini digemari banyak orang. Musik yang dihasilkan piano bisa memberikan suasana tenang bagi pendengarnya.

Jauh sebelum lahirnya piano, harpsichord ditemukan oleh Bartolomeo Cristofori di Italia pada 1700. Instrumen itu mirip dengan alat musik yang saat ini dikenal dengan nama piano.

Awalnya, alat musik ini dinamai clavicembalo col piano e forte. Namun, kemudian berganti nama menjadi piano.

Perlahan, instrumen tersebut mengalami beberapa kali perubahan dari tahun 1790 hingga 1860. Kini, piano modern hadir dengan rentang nada tujuh oktaf yang powerful.

Piano memiliki beragam jenis yang cukup populer. Beberapa di antaranya adalah grand piano, piano upright, piano digital, hingga piano konsol.

Melalui Hari Piano Sedunia, masyarakat di seluruh dunia bisa merayakan keberadaan alat musik indah yang telah membawa kegembiraan dalam hidup banyak orang selama bertahun-tahun ini. Gagasan inti di balik perayaan ini adalah untuk menciptakan platform yang tepat untuk upaya-upaya yang berkaitan dengan piano dan memacu edukasi musik yang lebih maju.

Peringatan ini juga mendorong para pianis dari seluruh dunia untuk menyumbangkan karya-karya mereka. Hingga kini, Hari Piano Sedunia masih dirayakan di beberapa negara.

 

Penulis: Resla

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya