Mengekor Wall Street, Bursa Australia Cetak Rekor Tetinggi

Saham-saham Australia mencapai rekor tertinggi pada hari Kamis. Sedangkan sebagian besar pasar Asia-Pasifik lainnya tampaknya akan jatuh meskipun Wall Street menguat dan S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi lainnya.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Mar 2024, 08:29 WIB
Sebuah jalan tercermin di gedung perkantoran yang memuat papan kutipan elektronik yang menampilkan angka-angka Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo di Tokyo pada 10 Maret 2022.Behrouz MEHRI / AFP

Liputan6.com, Jakarta Saham-saham Australia mencapai rekor tertinggi pada hari Kamis. Sedangkan sebagian besar pasar Asia-Pasifik lainnya tampaknya akan jatuh meskipun Wall Street menguat dan S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi lainnya.

Dikutip dari CNBC, Kamis (28/3/2024), di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,77% dan mencapai rekor tertinggi intraday di 7,883.90 hanya beberapa saat setelah pembukaan. Indeks tersebut menguat untuk hari kedua berturut-turut.

Semua perhatian kini tertuju pada data penjualan ritel Australia untuk bulan Februari, yang menurut jajak pendapat Reuters diperkirakan akan naik 0,4%.

Investor juga akan mengamati pergerakan yen Jepang setelah jatuh ke 151,97 — level terlemah dalam 34 tahun terhadap dolar AS pada hari Rabu.

Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16,330, menunjukkan pembukaan yang lebih rendah dibandingkan penutupan HSI di 16,392.84.

Nikkei 225 Jepang juga akan dibuka sedikit lebih rendah, dengan kontrak berjangka di Chicago pada 40.530 dan kontrak berjangka di Osaka pada 40.380 terhadap penutupan terakhir indeks di 40.762,73.

Di Wall Street Amerika Serikat, S&P 500 Indeks ditutup pada rekor lebih tinggi pada hari Rabu dan menuju kuartal pertama terbaik sejak 2019. Indeks naik 0,86% menjadi ditutup pada 5.248,49, sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 1,22%.

Baik S&P 500 dan Dow mengakhiri penurunan tiga hari berturut-turut. Sedangkan Nasdaq Composite naik 0,51%.

Setelah mencapai rekor tertinggi pada awal bulan ini, S&P 500 kembali mencatatkan penutupan tertinggi baru, bersama dengan Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite.

 


Langkah Nvidia

Ilustrasi Nvidia (Foto: Mizter_X94/Pixabay)

Pekan lalu, Goldman Sachs mengatakan kepada kliennya bahwa mereka harus mulai melakukan lindung nilai terhadap penurunan pasar.

Setelah Nvidia meluncurkan chip kecerdasan buatan baru yang kuat, Goldman Sachs memperkirakan pertumbuhan besar untuk chip memori yang digunakan dalam sistem AI.

Bank investasi tersebut memperkirakan total pasar HBM yang dapat ditangani akan meningkat sepuluh kali lipat menjadi $23 miliar pada tahun 2026, naik dari hanya $2,3 miliar pada tahun 2022.

Bank Wall Street melihat tiga pembuat memori utama sebagai penerima manfaat utama dari boomingnya pasar HBM. Investor dapat membeli tiga saham melalui dana yang diperdagangkan di bursa terkonsentrasi atau dana diversifikasi.


Daham Ditutup Lebih Tinggi

Dalam file foto 11 Mei 2007 ini, tanda Wall Street dipasang di dekat fasad terbungkus bendera dari Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)

Saham S &P 500 dan Dow Jones Industrial ditutup lebih tinggi pada hari Rabu, menghentikan penurunan tiga sesi berturut-turut.

Indeks pasar yang lebih luas naik 0,86% menjadi 5,248.49. Sedangkan 30 saham Dow naik 1,22%, atau 477,75 poin, dan berakhir pada 39,760.08. Nasdaq Composite yang sarat teknologi naik 0,51% dan ditutup pada 16.399,52.

Menurunnya penjualan di Tiongkok dan kurangnya informasi mengenai kecerdasan buatan telah menyeret saham Apple turun sepanjang tahun ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya