Liputan6.com, Jakarta - Kapal pembawa bahan-bahan kimia berbendera Korea Selatan Keoyoung Sun yang tenggelam di Perairan Shimonoseki, Jepang, dilaporkan tenggelam pada 20 Maret 2024. Kapal tersebut menewaskan 6 Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia.
Seluruh jenazah dipulangkan dari Fukuoka ke Tanah Air pada Rabu (27/3/2024).
Advertisement
"Jika semua berjalan dengan lancar, estimasi kepulangan jenazah antara tanggal 3 sampai 8 April 2024," kata Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Judha Nugraha melalui pesan singkat, Rabu (27/3).
Sementara itu, satu orang ABK lain yang selamat atas nama Ryan Yudatama Lizar telah dipulangkan usai menjalani perawatan di rumah sakit pada Selasa (26/3).
"Jika semua berjalan dengan lancar, saudara R diproyeksikan pulang ke Indonesia tanggal 1 atau 2 April 2024," tambah Judha.
Judha menambahkan bahwa proses pencarian terhadap seorang ABK WNI lainnya bernama Asep Saepudin Juhri masih terus dilakukan oleh pihak Jepang.
"Saat ini Japan Coast Guard (JCG) masih melakukan patroli untuk pencarian saudara Asep," tutur Judha.
Kecelakaan Kapal ABK Lainnya
Sebelumnya, tiga Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia meninggal usai Kapal 2 Haesinho dilaporkan tenggelam pada 9 Maret 2024 di sekitar laut Yeosu, Korea Selatan.
Kapal tersebut berawakkan 9 ABK, di mana 7 di antaranya merupakan WNI.
Ketiga Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut, MM (25), RAP (35) dan S (27) sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Advertisement
Kecelakaan Kapal Lain yang Melibatkan WNI
Dalam kejadian berbeda, kecelakaan kapal yang membawa ABK WNI terjadi di Jepang. Seluruh ABK WNI selamat dalam kecelakaan penangkap ikan tuna pada Minggu (3/3/2024). Hal tersebut dikonfirmasi oleh KBRI Tokyo.
"KBRI Tokyo telah menerima info dari Japan Coast Guard (JCG) di Shimoda, Shizuoka mengenai kecelakaan kapal penangkap ikan tuna, Fukuei-maru nomor 8, yang kandas di Kepulauan Izu, Tokyo, Jepang, pada 3 Maret 2024," demikian kutipan pernyataan KBRI Tokyo pada Selasa (5/3).
Kapal nahas tersebut berlayar dari Pelabuhan Kagoshima di Prefektur Kagoshima dengan jumlah total kru 25 orang yang terdiri atas satu kapten, dua orang officer, serta 22 ABK. Dari ke-25 orang tersebut, 20 di antaranya WNI.