Sambut Hari Paskah, Berikut Urutan Paskah dan Maknanya

Dalam menyambut Hari Paskah umat Kristiani menggelar sejumlah rangkaian acara yang memiliki makna. Berikut ini adalah urutan pekan Paskah dan maknanya.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 28 Mar 2024, 18:00 WIB
Ilustrasi kristiani, Jumat Agung, Paskah. (Photo by Daniel J. Schwarz on Unsplash)

Liputan6.com, Bandung - Hari Paskah merupakan perayaan yang penting dan penuh makna bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Pada tahun ini di Indonesia, perayaan Hari Paskah jatuh pada Minggu, 31 Maret 2024.

Melansir dari Gramedia Hari Paskah adalah peringatan kematian Yesus Kristus sang Juru Selamat ke surga. Pada hari tersebut diperingati sebagai hari kemenangan Yesus Kristus dari kematian.

Bagi sebagian besar gereja, Hari Paskah menandakan akhir periode Prapaskah yang biasanya diisi dengan menggelar doa, puasa, dan penyesalan. Perayaan ini sama pentingnya dengan Hari Natal.

Sebagai informasi dalam merayakan Hari Paskah umat Kristiani sebelumnya melaksanakan beberapa rangkaian Paskah. Mengutip dari SMA Swasta Cahaya Medan, umat Kristen memiliki pekan Tri Hari Suci sebagai rangkaian Pekan Suci Paskah.

Tri Hari Suci atau disebut juga dengan Triduum diawali dengan Kamis Putih, Jumat Agung, dan Paskah. Namun, rangkaian Paskah sendiri tidak terbatas pada Tri Suci karena ada juga beberapa rangkaian yang dilaksanakan sebelum Hari Raya Paskah.

Rangkaian tersebut di antaranya Rabu Abu, Jalan Salib, Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, dan Minggu Paskah. Setiap rangkaian perayaan tersebut mempunyai makna-maknanya tersendiri berikut ini adalah urutan dan maknanya.


Urutan dan Makna Pekan Suci Paskah

Simak aturan penerimaan abu sendiri di rumah saat Rabu Abu (Foto: unsplash.com/Ahna Ziegler)

1. Rabu Abu

Rangkaian Suci Paskah dimulai sejak umat Kristiani menjalani atau menerima Abu pada misa Rabu Abu. Diketahui sejak penerimaan Abu tersebut umat Kristiani telah memasuki masa pra-Paskah.

Simbolis Abu digambarkan sebagai masa pertobatan menyambut Paskah dan menggambarkan betapa kecilnya manusia di hadapan Tuhan. Namun perayaan ini bermakna bahwa Tuhan tetap mencintai manusia dengan kasih-Nya yang besar.

Selama masa pra-Paskah tersebut umat Kristiani wajib pantang dan berpuasa mengonsumsi daging. Pantangan tersebut disesuaikan dengan keinginan atau kebutuhan seseorang selama 40 hari.

Kemudian terdapat aturan terkait pantang dan puasa misalnya umat yang berusia di atas 14 tahun harus menjalani pantangan dan umat berusia 18 hingga 60 tahun boleh menjalani keduanya.

Umat Kristiani menjalani puasa dengan makan kenyang sehari sekali selama masa puasa 40 hari. Sementara pantangan wajib dilarang mengonsumsi daging di hari Rabu dan Jumat selama masa Pra-Paskah berlangsung.

Umat Kristiani juga diperkenankan menjalani pantangan pribadi sesuai keinginan. Selama 40 hari berpantang dan puasa umat juga diajak menjalani rekonsiliasi atau menjalani Sakramen Pengampunan Dosa.

Meskipun pengakuan dosa bisa dilakukan kapan saja namun umat Kristiani yang menjalani masa pra-Paskah menunjukkan bentuk kesungguhannya dalam bertobat.


Berikutnya

Umat Katolik memerankan drama penyaliban Yesus (tablo) saat ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat (17/4). Kegiatan tesebut merupakan rangkaian dari pekan suci perayaan Paskah 2019 Paroki Katedral Jakarta yang mengambil tema 'Kita Berhikmat, Bangsa Bermartabat'. (Liputan6.com/Faizal F

2. Jalan Salib

Jalan Salib merupakan rangkaian pekan Paskah yang dilaksanakan umat Kristiani untuk menjalani tradisi mengenang kisah sengsara Yesus atau kisah masa akhir hidup Yesus. Tradisi tersebut diadakan setiap minggunya khususnya di hari Jumat.

Diketahui ada 13 perjalanan dalam kisah sengsara Yesus mulai dari kisah Yesus dijatuhi hukuman mati oleh Pilatus hingga jenazah Yesus dimakamkan.

3. Minggu Palma

Satu minggu sebelum rangkaian pekan suci berjalan umat Kristiani sebelumnya melaksanakan misa Minggu Palma, misa menyambut datangnya Yesus ke Yerusalem. Diketahui masa Minggu Palma menandakan pekan akhir masa puasa dan pantang.

Minggu Palma juga menjadi tanda masuknya Pekan Tri Hari Suci Kristen khususnya Katolik. Beberapa hari sebelum misa Minggu Palma dimulai gereja akan meminta jemaatnya untuk mengumpulkan palem yang akan digunakan umat ketika misa nanti.

Palma yang digunakan umat tersebut nantinya akan diberkati dengan percikan air suci dan diletakan di belakang salib di rumah.

4. Kamis Putih

Kamis Putih merupakan rangkaian pekan Paskah yang menjadi tradisi untuk mengenang dan merenungkan malam Perjamuan Terakhir Yesus Kristus. Melalui perjamuan tersebut Yesus mengenalkan tata cara peribadatan Ekaristi yang menjadi peribadatan wajib untuk umat Katolik.

Diketahui pada Kamis Putih memiliki kegiatan upacara pembasuhan kaki yang dilakukan oleh romo, uskup, bahkan paus kepada para umat terpilih di lingkungan Gereja. Pembasuhan kaki tersebut mempunyai makna kerendahan hati seorang pemimpin melayani umat-Nya.


Selanjutnya

Ilustrasi Jumat Agung, Paskah, Kristiani. (Photo by Wim van 't Einde on Unsplash)

5. Jumat Agung

Pelaksanaan misa Jumat Agung berbeda dengan misa Kamis Putih karena misa Jumat Agung lebih berfokus dengan mengenang wafat dan penderitaan Yesus di kayu salib. Diketahui pada misa Jumat Agung umumnya banyak gereja terdapat drama penyaliban Yesus.

Kemudian dilanjutkan dengan adanya prosesi penciuman kaki Yesus di kayu salib.

6. Sabtu Suci

Sabtu Suci dilaksanakan dengan menyalakan lilin sebagai bentuk cahaya hati kudus Yesus yang menerangi dunia serta cinta kasihnya. Pada Sabtu Suci umat kristiani diajak untuk berbahagia menanti kebangkitan Yesus.

7. Minggu Paskah

Rangkaian terakhir dari pekan suci Paskah adalah Minggu Paskah yang umumnya berjalan seperti misa Ekaristi mingguan. Namun, makna dari misa Minggu Paskah mempunyai perbedaan.

Minggu Paskah dilaksanakan untuk merayakan kebangkitan Yesus yang bermakna pengampunan serta pemulihan dosa manusia agar manusia mendapat hidup kekal dan terbebas dari kematian kekal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya