Banjir Bandang Berpotensi Terjadi Lagi, Masyarakat Cipongkor Bandung Barat Diimbau Tetap Waspada

Banjir dan longsor masih berpotensi terjadi di Cipongkor Bandung Barat dalam beberapa waktu ke depan mengingat curah hujan masih tinggi.

oleh Arie Nugraha diperbarui 28 Mar 2024, 15:06 WIB
Sebanyak 9 orang dilaporkan hilang akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bandung Barat, Jabar. (Liputan6.com/ Dok BNPB)

Liputan6.com, Bandung - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengingatkan masyarakat disekitar Kampung Cigintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, soal potensi kembali terjadinya banjir bandang yang dapat terjadi dalam beberapa waktu ke depan mengingat curah hujan yang masih sangat tinggi di daerah tersebut.

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, pembersihan material longsor yang kini tengah dilakukan oleh tim evakuator gabungan beberapa instanti, diharapkan memperhatikan cuaca dan potensi longsoran susulan.

"Hal ini karena pada bagian mahkota longsoran masih menyisakan material material bahan rombakan yang bisa setiap saat melanda bagian hilir," ujar Wafid ditulis Bandung, Kamis, 28 Maret 2024.

Wafid mengatakan masyarakat yang berada di sekitar bagian hilir daerah catchment longsor diharapkan selalu waspada terutama saat dan setelah turun hujan disebabkan potensi longsoran baru serta longsoran susulan dan meluasnya gerakan tanah masih berpotensi cukup tinggi terjadi.

Wafid menuturkan sebelumnya telah terjadi gerakan tanah bertipe longsoran yang berkembang menjadi aliran bahan rombakan.

"Lokasi berada pada zona kerentanan gerakan tanah tinggi yang berarti yang dapat diartikan bahwa daerah yang mempunyai tingkat kerentanan tinggi untuk terkena gerakan tanah," kata Wafid.

Pada zona ini sering terjadi gerakan tanah, sedangkan gerakan tanah lama dan gerakan tanah baru masih aktif bergerak, akibat curah hujan yang tinggi dan erosi kuat.

Lokasi banjir bandang dan longsor tepat berada pada bidang Sesar atau Gawir Sesar yang berarah Timurlaut Baratdaya (N 028°E) dengan 'dipping' kearah tenggara sebesar 45-67 derajat.

"Faktor pengontrolnya antara lain kelerengan yang curam pada Gawir Sesar. Tanah pelapukan batuan vulkanik yang tebal yang menutupi satuan batuan Breksi Vulkanik dan aliran lava pada bagian basement," jelas Wafid.

Wafid menambahkan pula bencana alam gerakan tanah ini dipicu oleh curah hujan yang sangat tinggi selama empat jam tanpa henti.

Jika dilihat dari kondisi geologinya, material pada catchment longsor dan banjir bandang tersusun atas soil vulkanik tebal dengan beberapa komponen tuf, breksi tufaan, aliran lava, batupasir dan konglomerat.

"Dampak gerakan tanah ini mengakibatkan empat orang meninggal, enam orang hilang, empat orang luka berat dan 33 orang luka ringan," sebut Wafid.

Sementara itu sebanyak 436 orang mengungsi, 30 rumah rusak, dua masjid dan dua madrasah (sekolah agama) terdampak. Gerakan tanah ini terjadi pada hari Minggu, 24 Maret 2024 sekitar pukul 23.00 WIB.

 


Trauma Healing Anak-Anak Korban Banjir dan Longsor

Dicuplik dari kanal Regional, Liputan6, Polres Cimahi menurunkan tim trauma healing kepada warga terdampak musibah tanah longsor yang terjadi Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.

Tim trauma healing Polres Cimahi yang beranggotakan Polwan memberikan terapi terhadap 75 anak-anak terdampak musibah tanah longsor tersebut.

‘’Tim trauma helaing telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Anak-anak diajak bermain dan bergembira serta mendapat makanan ringan,’’ kata Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subardono.

Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.

Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur lokasi tersebut dan membuat bukit setinggi 100 meter di daerah tersebut longsor dan menimpa permukiman warga.

Sembilan korban yang diduga masih tertimbun tanah longsor yaitu Encep (60 tahun), Opi n (45), Diki Saputra (4 ), Syifa (9), Dadi (55), Eras (53), dan Nabila Destiani (4), Aam (50), dan Aji (2). Sedangkan korban luka-luka dan dibawa ke RSUD Cililin yaitu Alan (36), Hilman (57), dan Leni (27). Korban luka-luka Sebagian sudah pulang ke rumahnya.

 


Kapolda dan Pj Gubernur Turun Tangan

Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol dr Akhmad Wiyagus bersama Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, menemui warga terdampak banjir bandang diserta tanah longsor di Kampung Gintung, RT 03 RW 04, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (26/3/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Kapolda sempat menyaksikan langsung proses evakuasi tiga korban meninggal dunia oleh tim SAR gabungan.

"Lakukan proses pencarian korban semaksimal mungkin. Terimakasih kami sampaikan kepada personel tim SAR gabungan," kata Kapolda di lokasi, Selasa siang (26/3/2024).

Usai memberikan arahan kepada tim SAR gabungan dalam proses evakuasi, Kapolda meninjau posko kesehatan yang dibangun Bidokkes Polda Jabar dan Polres Cimahi. Selain itu, Kapolda juga mengecek kesiapan tim dapur umum yang dibangun Satbrimob Polda Jabar di sekitar lokasi bencana.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda berinteraksi dengan masyarakat sekaligus memberikan dorongan moril.

"Layanan kesehatan terhadap masyarakat terdampak musibah ini harus menjadi perhatian. Lakukan trauma healing kepada warga, khususnya anak-anak. Maksimalkan dapur umum untuk masyarakat," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya