Puan Maharani Beri Sinyal Megawati dan Prabowo Bakal Bertemu

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani angkat bicara soal wacana pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 28 Mar 2024, 21:00 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani usai memberi arahan di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP IV hari kedua di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani angkat bicara soal wacana pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto.

Puan Maharani menyebut kemungkinan pertemuan tersebut bisa saja terjadi. "insyaallah (ada pertemuan)," kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Namun, Puan tidak menjelaskan secara rinci kapan rencana pertemuan itu akan berlangsung. Dia hanya memberikan sinyal pertemuan itu ada.

Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad juga mengisyaratkan hal yang sama. Dia mengaku melakukan komunikasi politik dengan PDIP setiap hari.

"Orang komunikasi tiap hari," ujar Dasco.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, angkat bicara mengenai kemungkinan pertemuan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, setelah keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) diumumkan.

Menurut Hasto, tidak ada masalah bagi Megawati untuk bertemu dengan Prabowo setelah semua tahapan Pemilu 2024 selesai dengan sempurna.

"Jadi kalau bertemu ya tidak ada masalah, tetapi hal-hal yang sangat fundamental tadi tetap akan dipersoalkan oleh PDI Perjuangan," kata Hasto dengan tegas di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).

Selain itu, Hasto juga menyebutkan bahwa Prabowo juga dapat bertemu dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani. Terlebih lagi, Puan sendiri memiliki status sebagai Ketua DPR RI dan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.

"Mbak Puan kapasitasnya sebagai Ketua DPR RI sehingga tugas sebagai Ketua DPR dalam melakukan komunikasi politik, dan pak Prabowo sekarang juga kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan," ungkap Hasto.


PDIP Punya Sikap Tegas

Meskipun demikian, Hasto menegaskan bahwa PDIP memiliki sikap yang tegas terkait dengan Pilpres 2024.

Partai berlambang banteng bermoncong putih itu akan menunggu dan menghormati sengketa Pemilu yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi.

"Terkait dengan Pilpres kita masih menunggu hasil dari Mahkamah Konstitusi, sehingga tak ada persoalan pertemuan-pertemuan itu dilakukan," ucapnya.

"Dalam perspektif pribadi, tidak ada masalah antara Pak Prabowo dengan Ibu Megawati Soekarnoputri," tambah Hasto.

Lebih jauh lagi, Hasto dengan tegas menyatakan bahwa Megawati memiliki sejarah melawan rezim otoriter dan bahkan pengkhianatan terhadap konstitusi. Menurutnya, dalam waktu dekat, PDIP akan fokus pada tema tersebut.

"Segala bentuk pengkhianatan terhadap konstitusi, demokrasi, keadilan rakyat, dan kedaulatan rakyat dalam menentukan pemimpinnya akan tetap menjadi tema sentral yang harus diperjuangkan oleh PDI Perjuangan," ujarnya.

Sebelumnya, Mahfud Md, calon Wakil Presiden nomor urut 3, menegaskan bahwa belum saatnya untuk memberikan ucapan selamat kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sebagai pemenang Pilpres 2024.


Hubungan Prabowo dan Megawati Disebut Masih Baik

Wakil Ketua Partai Gerindra Habiburokhman memastikan, hubungan antara Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri baik-baik saja. Sehingga, akan mungkin terjadi jika keduanya melakukan pertemuan.

"Karena terlepas konflik ya, kemudian perseteruan politik di antara kami nih para pengurus partai ya kayak saya misalnya Habiburokhman tidak suka dengan Hasto ya bener saya akui ya kan. Saya sangat tidak suka dengan Hasto, tapi ibu Mega dengan Pak Prabowo itu tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun, hubungan mereka akan selalu tetap baik," kata Habiburokhman kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).

Bahkan, Habiburokhman pun kembali mengingatkan momen yang sempat terjadi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014-2019. Menurutnya saat itu ada keseruan antara pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo.

"Tapi untuk Mega dengan Pak Prabowo ketemu santuy-santuy saja ya kan berkomunikasi tetap, bahkan Pak Prabowo di saat-saat seperti itu selalu mewanti-wanti kami 'Jangan sampai menyampaikan narasi yang menyerang ibu Mega, kalian harus menghormati Bu Mega' itu di saat 2014-2019 puncak-puncaknya kontestasi yang kita secara antagonis berhadap-hadapan. Pak Prabowo selalu mewanti-wanti kami begitu respectnya beliau kepada Bu Mega gitu loh," ungkapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya