Liputan6.com, Jakarta - Penjualan barang mewah terutama dari brand-brand ternama telah berkembang dalam beberapa dekade terakhir. Namun penjualan brand asal Italia Gucci dikabarkan kurang begitu mengesankan dalam beberapa tahun terakhir.
Melansir BBC, 20 Maret 2024, penjualan Gucci diperkirakan turun 20 persen pada kuartal pertama karena perlambatan di Asia-Pasifik, menurut pemiliknya, Kering, yang berbasis di Paris. Hasil penjualan ini berbeda dengan dua rival utama mereka, LVMH dan Hermès yang penjualannya tetap stabil.
Advertisement
Gucci diperkirakan mendapatkan lebih dari sepertiga penjualannya dari Tiongkok, yang perekonomiannya sedang terpuruk. Menurut pihak Kering dalam sebuah pernyataan, peringatan laba tersebut mencerminkan penurunan penjualan yang lebih tajam di Gucci, terutama di kawasan Asia-Pasifik. Perusahaan dijadwalkan melaporkan hasil keuangannya pada 23 April 2024 mendatang.
Lantas apa yang menyebabkan penjualan Gucci menurun di kawasan Asia? Grace Tahir, pengusaha yang juga merupakan Direktur Mayapada Hospital ikut mengamati perkembangan tersebut dan menjawabnya lewat akun TikToknya, @gracetahir
Menurutnya, merek mewah bukan cuma soal harganya saja yang mahal tapi juga imej dan persepsi pasar terhadap hak tersebut. Setidaknya ada tiga alasan yang diduga membuat penjualan Gucci menurun saat ini.
"Untuk waktu yang lama Gucci dikenal sebagai loud luxury, di mana orang pakai Gucci itu adalah apa terkenal dengan logonya, emblemnya, tulisannya, jadi very loud dan jelas," terangnya dalam unggahan pada 26 Maret 2024.
Namun memasuki tahun ini, banyak orang yang justru mulai berminat pada apa yang disebut quiet luxury, merujuk pada brand mewah yang mementingkan kualitas, kerajinan, dan desain yang elegan tanpa perlu mengumbar kemewahan secara mencolok dan berlebihan.
"Di tahun ini orang sudah masuk ke dalam quiet luxury di mana barang mahal tetapi tidak ada banyak logo-logonya. Contohnya Loro Piana, Bottega Veneta dan lain sebagainya," terang putri konglomerat Dato Sri Tahir itu.
Produk KW Gucci
Alasan lainnya, saat ini Gucci sudah banyak ditiru, alias begitu banyak produk KW-nya yang beredar di pasaran. Di Jakarta saja banyak koleksi Gucci KW yang bisa didapatkan, bahkan di pasar hingga emperan sekalipun. Hal inilah yang ikut membuat penjualan Gucci makin menurun.
Selain itu, banyak kaum menengah yang awalnya menganggap jika Gucci adalah brand mewah, karena banyak KW akhirnya mereka memilih brand lainnya yang terkesan lebih eksklusif. "Ketiga, middle class yang mulai masuk pakai Gucci at first mereka merasa wow it's luxury brand, tetapi karena banyak KW, banyak OKB juga pakai Gucci mereka bilang no, i dont need this anymore. I want to level up, mereka ingin naik level," ungkap Grace.
Para konsumen akan memikirkan barang yang lebih mahal lagi, contohnya Dior atau Chanel. Penyebabnya, barang mewah bukan hanya masalah harga saja tapi juga imej eksklusif yang didapatkan. Salah satu contohnhya adalah Hermes yang dianggap telah memiliki imej tersebut.
Pihak Gucci sendiri sudah melakukan berbagai cara untuk lebih menarik perhatian pasar Asia. Di antaranya dengan menggaet bintang K-pop sebagai model iklan terbaru mereka, yaitu Hanna personel grup NewJeans.
Hanni NewJeans, memamerkan kecantikannya dalam pemotretan di W Korea untuk koleksi baru Gucci. Majalah fesyen W Korea merilis sampul edisi Februari dan gambar Hanni NewJeans pada Jumat, 26 Januari 2024.
Advertisement
Hanni NewJeans dan Gucci
Mengutip laman Kbizoom, dara kelahiran 6 Oktober 2004 itu berpose untuk pemotretan Gucci dengan tema “Boom Boom Bloom”. Diketahui Direktur kreatif Gucci Sabato de Sarno mempersembahkan Koleksi Wanita S/S 2024, yang diresmikan di Gucci’s Angola Fashion Show pada September tahun lalu, dengan kolaborasinya dengan Hanni.
Melalui koleksi pertamanya untuk wanita, Sabato de Sarno menafsirkan kembali keaslian dan simbolisme house brand. Ia juga membawa keahlian Italia dengan siluet yang canggih dan modern, menggunakan bahan berkualitas tinggi.
Hanni dengan sempurna menampilkan estetika baru Gucci dan menafsirkan kembali simbol-simbol Gucci melalui pakaian siap pakai, aksesori, dan tas ikonik baru dengan visi dan penampilan Sabato yang beragam. Namun yang juga menarik adalah penampilan Hanni yang layaknya boneka.
Apalagi dengan sapuan makeup-nya, dan beberapa pose andalannya ketika difoto. Dikatakan bahwa Hanni membanjiri adegan pengambilan gambar dengan menampilkan visualnya yang canggih dalam suasana yang kontras dan memancarkan kesan chic.
Pemotretan ini dilakukan oleh fotografer terkenal Hiroshi Fujiwara, sehingga penggemar dapat melihat sisi baru Hanni melalui foto yang diambil dengan lensanya. Semua foto Hanni bisa dilihat di W Korea dan ada beberapa yang ia unggah melalui Instagram.
Hanni NewJeans di Gucci Cruise Show
Bersama sejumlah bintang lain, Hanni NewJeans juga sempat menghadiri Gucci Cruise Show di Istana Gyeongbok, Seoul, Korea Selatan, Selasa, 16 Mei 2023. Tampil dalam busana serba beige berpadan stocking dan heels hitam, para penggemar asal Korea Selatan mengaku "sampai tidak mengenali" Hanni NewJeans.
Pasalnya, dilansir dari Koreaboo, Rabu, 17 Mei 2023, transformasi gaya Hanni perempuan berdarah Australia-Vietnam ini dinilai tampil lebih dewasa dari usianya, yang baru 18 tahun. Selain karena pilihan busana, gaya rambut Hanni juga membuat citra menggemaskannya "pudar." Poninya tidak hanya dipotong lebih pendek, tapi juga memperlihatkan sisi pelipisnya, menonjolkan wajah yang bulat.
Show Gucci ini sebenarnya dijadwalkan pada 1 November 2022. Tapi, penyelenggaraannya dibatalkan menyusul tragedi pesta Halloween di Itaewon pada 29 Oktober 2022. Pertunjukan busana ini digelar sebagai peringatan 25 tahun toko pertama rumah mode Italia di ibu kota Korea Selatan, lapor GQ.
Ini pun menandai pertunjukan landasan pacu ketiga Gucci sejak kepergian Alessandro Michele pada November 2022, dan musim transisi lain untuk dilalui label hingga direktur kreatif yang baru diangkat Sabato De Sarno memulai debut koleksi pertamanya untuk musim semi 2024 pada September 2023.
Advertisement