Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pengeroyok Prajurit TNI di Cikini

Polres Metro Jakarta Pusat telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka atas kasus dugaan pengeroyokan terhadap anggota TNI Prada Lukman di Pasar Cikini, Jakarta Pusat, Kamis dini hari (28/3/2024).

oleh Tim News diperbarui 28 Mar 2024, 23:30 WIB
Ilustrasi pengeroyokan - Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Polres Metro Jakarta Pusat telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka atas kasus dugaan pengeroyokan terhadap anggota TNI Prada Lukman di Pasar Cikini, Jakarta Pusat, Kamis dini hari (28/3/2024).

Ketiga tersangka tersebut bernama Odi (30), Fazli (28), dan Maulana (23). Ketiganya ditangkap setelah insiden pengeroyokan terhadap Prada Lukman.

"Sehingga total tersangka yang sudah kami lakukan penangkapan dan penahanan, pertama Odi Rohadi, perannya memprovokasi, meneriakkan maling, kemudian membawa ke rumah kosong," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar (Kombes) Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Jumat (28/3/2024).

"Kemudian Fazli ini perannya membawa tali karena Prada Lukman diikat. Kemudian Maulana, perannya melakukan pemukulan," sambungnya.

Susatyo menyatakan pengembangan kasus pengeroyokan terhadap Prada Lukman akan terus dilakukan dan tidak menutup kemungkinan akan ada tambahan tersangka lainnya.

"Akan ada tersangka baru, bukan hanya 3 orang tersangka yang akan kami lakukan pengembangan terkait kasus pengeroyokan," ujar Susatyo.

Ketiga tersangka tersebut dikenai Pasal 170 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun 6 bulan.

Untuk penyebab pengeroyokan terhadap Prada Lukman, kata Susatyo, diduga akibat perselisihan di Pasar Cikini. Berawal dari pedagang di pasar tersebut yang mempunyai anak seorang prajurit TNI.

"Kebetulan ada pedagang yang memiliki anak seorang TNI, kemudian bersama Prada Lukman ini datang ke rumahnya Odi. Kemudian terjadi cekcok mulut, diteriaki maling akhirnya warga keluar, melakukan pengeroyokan," ujar Kombes Susatyo.


Aksi Balas Dendam Oknum Prajurit TNI

Ilustrasi Penganiayaan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Akibat pengeroyokan terhadap Prada Lukman, sejumlah oknum prajurit TNI kemudian diduga melancarkan aksi balasan. Sejumlah oknum prajurit TNI menganiaya empat warga sipil hingga terkapar di depan Polres Metro Jakarta Pusat pada Kamis dini hari (28/3/2024).

"Benar, tadi malam Kamis, 28 Maret 2024 sekitar pukul 01.00 tiba-tiba di jalan raya depan Polres Jakpus tergeletak 4 orang dalam kondisi terluka," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Kamis (28/3/2024).

Keempat korban warga sipil itu yakni Abdullah (26) warga Kabupaten Bogor yang berprofesi sebagai buruh harian lepas, Mamih (42) warga Balaraja, Hasan (32) warga Cirebon yang juga berprofesi sebagai buruh harian lepas, dan Syefri Wahyudi (25) warga Cirebon.

Aksi brutal oknum prajurit TNI dipicu aksi pengeroyokan terhadap anggota TNI bernama Prada Lukman yang terjadi sebelumnya di Pasar Cikini pada Rabu (27/3/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.

"Perkara tadi malam tidak terlepas dari kejadian pada Rabu 27 Maret 2024 sekitar 01.00 WIB. Terjadi pengeroyokan terhadap Prada Lukman yang dilakukan sekelompok orang di TKP Pasar Cikini," jelas Susatyo.

Menurutnya, kejadian pemicu itu telah dilaporkan sebelumnya oleh Ketua RT setempat dan melaporkannya ke Polsek Menteng. Mendapat laporan itu, polisi pun langsung datang ke lokasi kejadian.

"Datang melakukan evakuasi pada korban Prada Lukman untuk dibawa ke rumah sakit sekaligus menangkap satu orang pelaku atas nama Odi," ucap Susatyo.

 


Sejumlah Prajurit TNI Mendatangi Polres Jakpus

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro. (Merdeka.com/Lydia Fransisca)

Akibat insiden pengeroyokan terhadap Prada Lukman, sejumlah oknum prajurit TNI mendatangi Polres Metro Jakarta Pusat. Tujuan awalnya untuk memastikan para tersangka pengeroyokan telah ditangani secara serius.

Namun, karena semakin banyak prajurit TNI yang datang, Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat kemudian menghubungi Garnisun untuk membantu memberikan pengertian kepada prajurit TNI.

"Setelah pulang, tiba-tiba sekitar pukul 01.00 WIB, diletakkan di depan Polres dalam kondisi terluka akibat pemukulan atas empat korban. Jadi setelah melakukan pemukulan, kami segera mengevakuasi korban ke RS Hermina Kemayoran," terang Susatyo.

Atas adanya keterlibatan prajurit TNI, Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Cpm. Irsyad Hamdie Bey Anwar memastikan pihaknya bakal mengusut penganiayaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI di depan Polres Metro Jakarta Pusat itu.

"Jumlah yang mengeroyok orang-orang ini, kita belum bisa tentukan. Tapi yang diamankan Pomdam ini ada 8 orang, ditambah mungkin sore ini lagi 6 orang. Nanti akan kita pisah-pisahkan apa terlibat langsung atau hanya ikut-ikutan," tutur Irsyad.

Irsyad memastikan sejumlah prajurit TNI juga telah diamankan dan saat ini masih menjalani proses pemeriksaan intensif. Termasuk mendalami motif mereka melakukannya di depan kantor kepolisian.

"Masih lakukan pemeriksaan. Hukum seberat-beratnya pasal penganiayaan, mungkin akan berpotensi dipecat," ujar Irsyad.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Infografis: Deretan Bentrok TNI vs Polri (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya