Kisah Bahagia Si Kembar Nia Ramadhani dan Mia Ramadhani Lolos Bersama SNBP Unair, Modal Youtube karena Tak Bisa Daftar Bimbel

Sepasang saudara kembar asal Surabaya, Mia Ramadhani dan Nia Ramadhani lolos masuk Universitas Airlangga (Unair) melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Keduanya diterima di program studi prodi S1 Akuntansi dan S1 Ilmu Politik.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 29 Mar 2024, 20:04 WIB
Mia Ramadhani dan Nia Ramadhani lolos masuk Universitas Airlangga (Unair) melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). (Foto: kominfo jatim)

 

Liputan6.com, Surabaya - Sepasang saudara kembar asal Surabaya, Mia Ramadhani dan Nia Ramadhani lolos masuk Universitas Airlangga (Unair) melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Keduanya diterima di program studi prodi S1 Akuntansi dan S1 Ilmu Politik.

Tak terlintas di benak mereka bahwa dapat diterima pada salah satu universitas terbaik di Indonesia. Segala perjuangan dan tiap tetes keringat mereka terbayar lunas saat berhasil mengalahkan ribuan kompetitor di seluruh Indonesia untuk menjadi bagian dari Ksatria Airlangga. 

“Kami hanya dapat mengucapkan syukur saat pengumuman tersebut keluar. Rasanya tidak dapat terungkap dengan kata-kata. Akhirnya, impian kami sejak kecil dapat terwujud pada tahun ini,” papar Mia dengan nada bahagia, Kamis (28/3/2024).

Mia menceritakan bahwa salah satu alasan mereka memilih Unair untuk tujuan pendidikan sarjananya berkat sang kakak. Sang kakak merupakan salah satu alumnus Unair dan melanjutkan pendidikan magister di Unair.

“Kami sering mendapatkan cerita menyenangkan tentang Unair dari kakak. Sosok kakak bagi kami sangat berharga, karena terus memotivasi kami agar dapat meneruskan jejaknya,” jelas Mia.

Nia melanjutkan, kakaknya merupakan salah satu sosok di balik keberhasilannya lolos SNBP. Mereka mendapatkan arahan dan wejangan untuk memilih program studi (prodi) yang sesuai dengan bakat dan minat mereka masing-masing. Berkat dukungan penuh dari sang kakak menjadi bahan bahan mereka untuk tetap semangat. 

Sepasang saudara kembar itu bukanlah berasal dari keluarga yang beruntung. Mia dan Nia harus berusaha keras untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi seperti kakaknya. Mereka mengaku tidak bisa merasakan fasilitas bimbel ternama seperti teman-teman lainnya. 


Belajar dari Youtube

SNBP adalah Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi.

Keterbatasan kondisi tersebut tak menyurutkan semangat mereka untuk mewujudkan impian. Mia dan Nia memanfaatkan platform Youtube untuk mendapatkan materi tambahan selain dari pembelajaran sekolah. Mereka pun kompak untuk belajar bersama dan saling menguatkan satu sama lainnya. 

“Saat di bangku SMA, jujur kami mengalami minder dengan teman lainnya yang dapat bimbel dari kelas 10. Kami menyakini bahwa keterbatasan yang kami alami bukanlah akhir dari segalanya. Kami mengupayakan apapun untuk mewujudkan impian kami sejak kecil,” imbuhnya. 

Meskipun kembar, Mia dan Nia memiliki kegemaran dan minat yang berbeda. Sejak duduk di bangku SMA, Mia mengaku bahwa memiliki minat pada ilmu sosial terutama ilmu ekonomi. Hal itu ia rasakan saat mendapat mata pelajaran lintas jurusan saat kelas 10. 

“Justru saat SMA saya itu merupakan siswa IPA, saat di bangku 10 ada namanya mata pelajaran lintas jurusan. Salah satunya, ilmu akuntansi dan saat saya menjalani mata pelajaran tersebut merasa cocok dan enjoy menjalaninya. Hal ini menjadi alasan saja memilih S1 Akuntansi Unair,” terang Mia. 


Terima Kasih ke Semua Pihak

Simak penjelasan mengenai SNBP berikut ini. (instagram/kemdikbud.ri)

Berbeda dengan Nia, kegemarannya untuk mengikuti isu-isu pemerintahan dan politik serta minat dalam mata pelajaran kewarganegaraan mengantarkannya untuk memilih S1 Ilmu Politik. Baginya, permasalahan dan isu pemerintahan sangat menarik untuk dipelajari. 

Tak lupa, sepasang saudara kembar itu mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat selama proses SNBP. Termasuk, seluruh guru dan bimbingan konseling (BK) di SMA Negeri 3 Surabaya yang telah memberikan motivasi dan wejangan untuk para siswanya. 

“Tentu, kesuksesan kami saat ini merupakan hasil panjatan doa kedua orang tua kami yang terus mengiring kami hingga di Unair. Terimakasih Pak, Bu berkat segala dukungan dan doamu kini kami berhasil menjadi keluarga besar Unair,” paparnya. 

Infografis: Masjid-Masjid Besar di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya