Liputan6.com, Jakarta - Tiket pesawat domestik terbilang mahal untuk sebagian kalangan, apalagi ketika musim mudik Lebaran. Tapi jangan khawatir, karena masih ada alternatif moda transportasi lainnya seperti bus atau kereta.
Seorang pejalan dengan akun @muhammadezrap di media sosial TikTok mengungkap caranya. "Kemarin kan banyak yang bilang mudik ke Padang tu mahal, siapa bilang?" Tulisnya di keterangan video yang diunggah pada Selasa, 26 Maret 2024.
Advertisement
Menurut pengalamannya uang Rp500 ribu terbilang cukup untuk ongkos ke Padang, Sumatera Barat dengan perjalanan yang anti-mainstream dan seru. Langkah pertama, Anda bisa naik bus Damri dari Kemayoran maupun lokasi rumah menuju Pelabuhan Merak dengan tarif Rp50 ribu.
"Dari Pelabuhan Merak, kita akan menyeberang ke Bakaheuni dengan Ferry ASDP tarifnya 27 ribu (rupiah) di kelas reguler," sambungnya lagi.
Perjalanan dilanjut naik bus Damri antar-kota dan provinsi dengan tujuan Bakauheni menuju Stasiun Tanjung Karang dengan tarif Rp55 ribu. Lalu perjalanan Anda akan disambung dengan naik kereta api KA Rajabasa yang dapat dipesan melalui KAI Access, relasinya menuju Stasiun Tanjung Karang hingga Stasiun Kertapati di Palembang bertarif Rp32 ribu.
Setelah sampai di stasiun tujuan, ada pilihan bus antar-kota dan provinsi dari Palembang ke Terminal Padang dengan tarif Rp300 ribu, salah satunya Yoanda Prima. Untuk pilihan bus ini, Anda bisa memesannya lewat layanan platform pemesanan tiket digital seperti tiket.com maupun traveloka.
Dianggap Lebig Ribet Dibanding Naik Bus
Selanjutnya dari Terminal Padang, Anda pergi ke Stasiun Lubuk Buaya dan naik Pariaman Ekspres untuk mencapai Stasiun Padang dengan tarif Rp5 ribu. Waktu perjalanan Jakarta ke Padang dengan berbagai moda transportasi ini adalah sekitar 3 hari.
Konten yang disukai oleh lebih dari 3.860 pengguna TikTok ini sampai berita ini ditulis, mendapat banyak reaksi warganet. Di antara warganet bahkan berharap jalur kereta trans Sumatra bisa beroperasi, bahkan menyarankan pembuat konten langsung naik bus eksekutif seharga Rp500 ribu.
"Transitnya kasihan yang bawa barang banyak, tetep bus yang efektif," kata warganet.
"Mungkin aku dah mati kalau 3 hari perjalanan," sambung yang lain.
"Cara ribet, wkwkwk langsung aja naik bus Jakarta-Padang tinggal tidur nggak jarus turun naik," kata yang lain.
"Duh, iya sih anti-mainstream. Tapi lumayan encok dan ribet tuh," yang lain menimpali.
"Ke Merak dari Stasiun Tanah Abang lebih murah lagi?" balas yang lain.
"Kalau ada yang ribet, kenapa harus yang simpel," komentar warganet menyindir.
Advertisement
Imbauan Mudik Lebaran Lebih Awal
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk pulang mudik Lebaran 2024 lebih awal, agar menghindari kemacetan yang biasa terjadi sebelum Hari Raya. Kalau masih belum bisa berangkat lebih awal, RI 1 lantas menyarankan supaya pihak keluarga bisa jalan lebih awal agar tidak jadi kemacetan atau penumpukan selama arus mudik kali ini.
"Saya mengimbau, mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal. Kalau tidak keluarganya dulu yang diberangkatkan untuk mudik, agar mudik kita tahun ini semuanya berada pada posisi yang nyaman," kata Jokowi di Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024.
Jokowi pun mengingatkan pergerakan mudik ini akan sangat besar. Diperkirakan ada lebih dari 190 juta pemudik ketika Lebaran 2024, melonjak 56 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Mudik tahun ini adalah mudik yang akan sangat besar sekali. Kenaikannya 56 persen dibanding tahun yang lalu. Total yang akan mudik 190 juta pemudik tahun ini, kurang lebih ini hasil dari survei," kata presiden lagi.
Prediksi Pergerakan Mudik
Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memprediksi pergerakan mudik masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka ini meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
"Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama Instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beberapa waktu lalu.
Dari hasil survei, daerah asal perjalanan terbanyak, yakni Jawa Timur sebesar 16,2 persen (31,3 juta orang). Disusul Jabodetabek sebesar 14,7 persen (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5 persen (26,11 juta orang).
Adapun untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8 persen (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4 persen (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6 persen (32,1 juta orang). Sementara minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik Lebaran terbanyak yaitu kereta api sebesar 20,3 persen (39,32 juta), disusul bus 19,4 persen (37,51 juta), mobil pribadi 18,3 persen (35,42 juta), dan sepeda motor 16,07 persen (31,12 juta).
Baca Juga
Advertisement