Liputan6.com, Yogyakarta - Kastengel mernjadi salah satu kue kering yang hadir saat lebaran Hari Raya Idulfitri tiba. Di antara banyak varian kue kering, kastengel cukup menjadi primadona.
Rasanya yang gurih dari keju dan romanya yang wangi membuat kastengel selalu jadi incaran. Menariknya, kastengel bukanlah kudapan asal Indonesia.
Kue kering ini berasal dari Belanda yang diperkenalkan selama masa penjajahan. Kue kering bergengsi ini biasa disajikan di rumah-rumah pejabat atau pegawai Belanda yang menikahi wanita-wanita pribumi.
Baca Juga
Advertisement
Lewat proses itulah, akhirnya terjadi akulturasi kuliner khas Belanda dengan kuliner nusantara, yang awet terjaga hingga kini. Di negara asalnya, kue kering ini bernama kaasstengels.
Berasal dari kata kaas yang berarti keju dan stengels yang berarti batangan. Dikutip dari laman Indonesian Chef Association menyebut bahwa kastengel disebut pula sebagai kue keju batangan atau kue cheese fingers.
Dinamakan cheese fingers lantaran bentuknya yang kecil memanjang seperti jari-jemari dengan citarasa keju. Di Belanda, kastengel tentu saja bukan kudapan khas hari raya.
Pengganti Uang
Kastengel justru pernah memiliki masa lalu unik, yaitu digunakan sebagai pengganti mata uang. Kejadian itu terjadi di kota Krabbedijke, dimana jual beli barang dilakukan dengan cara barter menggunakan kastengel.
Hal ini dilakukan lantaran kastengel menggunakan komposisi keju mahal, sehingga dianggap sebagai makanan cukup bergengsi. Di Belanda, kastengel memiliki panjang sekitar 30 cm.
Penyajian kastengel di sana mirip penyajian roti baguette asal Perancis. Kastengel disantap dengan sup panas, atau dipotong-potong untuk jadi pelengkap seporsi salad.
Ketika kastengel mendarat di nusantara, wanita Belanda maupun wanita pribumi yang akanmembuatnya kesulitan dalam mencari oven yang berukuran besar seperti oven-oven di dapur Belanda. Karena hal inilah, adonan kastengel akhirnya dibentuk dalam potongan kecil-kecil agar bisa muat ke dalam loyang, yaitu sepanjang 3 hingga 4 cm saja.
Di Belanda, kastengel harus menggunakan keju tua. Keju tua bertekstur kering karena kandungan airnya sedikit, sehingga tidak memengaruhi tekstur kue saat digunakan.
Selain itu, proses fermentasi pada keju tua juga membuat rasa dan aromanya lebih kuat. Jenis keju tua yang bisa digunakan adalah cream cheese yang berbentuk krim lembut.
Advertisement