Liputan6.com, Jakarta Sebagai bentuk perwujudan komitmen pembayaran kepada kreditur sesuai dengan Perjanjian Perdamaian, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) melaksanakan kewajiban pembayaran tahap tiga kepada seluruh kreditur melalui Cash Flow Available for Debt Services (CFADS) pada Senin 25 Maret 2024, tepat enam bulan setelah pembayaran kedua.
Director of Finance and Risk Management WSBP, Asep Mudzakir menjelaskan perseroan telah membayarkan CFADS tahap tiga kepada seluruh kreditur dengan total nominal sebesar Rp 76,4 miliar,”
Advertisement
Adapun pembayaran tahap tiga ini dilakukan yaitu, pertama pembayaran bunga kreditur finansial (perbankan) sebesar Rp 36,6 miliar. Kedua, pembayaran kupon Obligasi Waskita Beton Precast I & II Tahun 2022 sebesar Rp 3,3 miliar, dan ketiga, pembayaran kepada seluruh kreditur dagang (vendor) yang terdaftar dalam PKPU sebesar Rp 36,5 miliar.
“Terdapat pembayaran alokasi CFADS tambahan sebesar Rp 8,30 Miliar yang dibagi secara pro rata kepada seluruh kreditur. Alokasi CFADS tersebut bersumber dari dana hasil lelang aset non produktif yang dilakukan Perseroan pada 14 Maret 2024,” kata Asep dalam siaran pers, dikutip Jumat (29/3/2024).
Asep menambahkan, pembayaran tahap tiga ini dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah disepakati dan menjadi bukti kondisi keuangan WSBP lebih sehat pasca restrukturisasi. WSBP terus berkomitmen untuk menjaga ketepatan waktu membayar kewajiban sesuai dengan Perjanjian Perdamaian kepada seluruh kreditur.
“WSBP akan kembali membayarkan CFADS tahap selanjutnya pada tanggal 25 September 2024, enam bulan setelah pembayaran ketiga,” ujarnya.
Transformasi Bisnis
Dalam menjalankan seluruh kewajiban ini, WSBP senantiasa mengimplementasikan program transformasi bisnis yang berorientasi pada Optimalisasi General Process dan Penetrasi pasar eksternal.
“WSBP juga selalu mengimplementasikan Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen Risiko yang baik pada setiap langkah bisnis dan operasionalnya untuk melaksanakan program kerja yang strategis,” pungkas Asep.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Waskita Beton Precast Bidik PSN Baru, Apa Saja?
Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan untuk ikut terlibat menggarap Proyek Strategi Nasional (PSN) terbaru dari pemerintah. Pemerintah telah menetapkan 14 Proyek Strategis Nasional (PSN) baru untuk pemerataan pembangunan di sektor infrastruktur, pariwisata, pendidikan baru, hingga kesehatan.
Direktur Pengembangan Bisnis Waskita Beton (WSBP) Bambang Dwi Wijayanto mengatakan selain menyasar PSN baru pemerintah, WSBP juga terlibat dalam proyek-proyek pemerintah lainnya, seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.
“PSN lainnya jelas jadi tembakan kami. Kami bekerja sama dengan induk (Waskita Karya) untuk menyasar proyek strategis nasional lainnya,” kata Bambang dalam acara Media Gathering, Selasa (26/3/2024).
Bambang menambahkan, keterlibatan dalam proyek IKN sangat prospektif, karena pemerintah sangat serius menggarap pembangunan ibu kota baru tersebut.
Bambang menuturkan dari total estimasi kebutuhan investasi di IKN sekitar Rp 400 triliun, masih banyak kebutuhan investasi yang belum terealisasikan sehingga peluang kontrak baru lebaran terbuka.
“Dari pemerintah sendiri itu masih (kebutuhan investasi) Rp 400 triliun yang sudah digelontorkan ke sana masih kurang lebih Rp 40 triliun sampai Rp 100 triliun, masih banyak tersisa,” jelasnya.
Advertisement
Targetkan Pertumbuhan NKB
Perseroan juga menargetkan rata-rata pertumbuhan tahunan Nilai Kontrak Baru (NKB) dan Pendapatan Usaha sebesar 15 persen-20 persen hingga 2028. Per Maret 2024, perseroan telah realisasi kontrak sebesar Rp 1 triliun.
Angka ini sekitar 40 persen dari target Nilai Kontrak Baru (NKB) perseroan sebesar Rp 2,3 - 2,5 triliun pada 2024. Bambang mengungkapkan perseroan saat ini gencar mencari proyek-proyek yang sehat dan liquid.
“WSBP lagi gencar cari proyek sehat dan liquid, dari target kontrak baru Rp 2,3 sampai 2,5 triliun sudah sampai 1 triliun. Didominasi 70 persen dari eksternal dan 22 persen dari internal, karena target kita ingin dapat liquid cash,” pungkasnya.