Liputan6.com, Jakarta - Pedro Acosta mencuri perhatian di awal MotoGP 2024. Pada musim debutnya, pemuda asal Spanyol itu tidak menunjukkan rasa takut bersaing melawan rival-rival yang lebih berpengalaman.
Acosta sempat menyalip juara dunia delapan kali Marc Marquez (Gresini Racing) pada ajang pembuka di Qatar. Rider GASGAS Tech3 itu kembali menyikut Marquez dan juga juara dunia dua musim terakhir Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) untuk merebut podium MotoGP Portugal dua pekan lalu.
Advertisement
Aksi tersebut mempertegas potensi Acosta. Sebelumnya dia menjadi rookie pertama yang menciptakan antusiasme besar sejak Marquez muncul di kelas utama pada 2013. Keduanya dibandingkan karena datang berbekal gelar juara dunia kelas ringan (Moto3 dan Moto2), serta sama-sama dari Spanyol.
Kini pujian datang dari tanah kelahiran legenda balap motor lainnya. Italia menyebut Acosta lebih mirip dengan Valentino Rossi, yang mengoleksi sembilan gelar juara dunia, ketimbang Marquez.
Satu kualitas Acosta jadi pertimbangan para analis. "Dia memiliki bakat unik. Begitu pengalamannya bertambah, dia bakal makin kuat," kata Guido Media, komentator asal Italia yang juga teman dekat Rossi.
Pedro Acosta Menyegarkan MotoGP
Salah satu rival besar Rossi, Max Biaggi, juga melontarkan pujian. Dia mengaku senang melihat talenta seperti Acosta muncul.
"Dia langsung menjadi juara dunia Moto3 di tahun pertama. Pada Moto2, Acosta butuh setahun lebih lama untuk merebut gelar. Tapi kini di kelas utama, dia cuma butuh dua balapan sebelum naik podium," ungkap Biaggi.
"Acosta juga menunjukkan tidak takut menghadapi pembalap lain yang lebih terkenal. Di usia muda dan tidak mengendarai Ducati atau pabrikan Jepang, bukan pula Aprilia tapi KTM, kehadirannya sungguh menyegarkan."
Advertisement
Pengakuan Besar dari Italia
Masih berusia 19 tahun, Acosta memang memiliki kepribadian yang mengingatkan banyak fans MotoGP dengan Rossi muda.
Datangnya pujian dari Italia pun menunjukkan talentanya yang luar biasa. Sebab, sanjungan seperti itu tidak muncul terlalu sering mengingat sejarah rivalitas kedua negara di Kejuaraan Dunia Balap Motor.