Liputan6.com, Jakarta - Selama ini Arab Saudi dikenal dengan wilayah yang beriklim panas dan bergurun. Tak heran jika ada penampakan wilayah Arab Saudi yang subur dan hijau mencuri perhatian warga dunia, khususnya di media sosial.
Beberapa waktu lalu memang sempat viral video yang memperlihatkan suatu wilayah di Arab Saudi subur dengan tanaman. Media The New Arab pernah melaporkan bahwa tanah di Arab Saudi yang biasanya kering menjadi hijau subur.
Fenomena alam tak biasa yang terjadi di tanah Arab ini banyak yang mengaitkan dengan salah satu tanda kiamat, sebagaimana disebut dalam hadis nabi. Hadis yang membicarakan ini diriwayatkan oleh banyak imam, di antaranya Imam Muslim, Imam Ibnu Hibban, Imam Ahmad, dan Imam Al-Hakim.
Baca Juga
Advertisement
لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَكْثُرَ الْمَالُ وَيَفِيْضُ، حَتَّى يَخْرُجَ الرَّجُلُ بِزَكَاةِ مَالِهِ فَلَا يَجِدُ أَحَدًا يَقْبَلُهَا مِنْهُ، وَحَتَّى تَعُوْدَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوْجًا وَأَنْهَارًا
Artinya: “Kiamat tidak akan terjadi sampai harta menjadi banyak, hingga seseorang keluar membawa zakat lalu tidak menemukan orang yang sah untuk menerimanya, dan sampai bumi Arab kembali menjadi tanah lapang penuh tumbuhan dan sungai-sungai mengalir.” (Muslim, Shahih Muslim, [Beirut: Dar Ihya’ut Turatsil ‘Arabi], juz II, halaman 701).
Menurut ulama ahli tafsir Indonesia, KH Quraish Shihab, fenomena Arab Saudi menghijau tak selalu dikaitkan dengan tanda kiamat. Ia menyebut sebagian wilayah Arab Saudi memang ada yang subur sejak dulu.
"Sebenarnya Saudi itu tidak seluruhnya tandus. Daerah Taif sejak dulu memang hijau. Jangan lantas dianggap bahwa ya itu tanda kiamat," kata Quraish Shihab di YouTube dalam program Shihab & Shihab, dinukil via NU Online, Selasa (26/3/2024).
Terlepas dari itu, fenomena tanah Arab Saudi menghijau sebetulnya dapat diketahui penyebabnya secara ilmiah. Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) memberikan penjelasan ilmiahnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penyebab Wilayah Arab Subur
Menurut LPBINU, salah satu penyebab beberapa daerah di Arab Saudi terutama bagian barat tertutup tanaman hijau karena aktivitas curah hujan tinggi di Arab Saudi sejak Desember 2022 dengan kecepatan yang sama dan hampir terus menerus, dalam jangka waktu yang sangat lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Jadi, sejauh yang saya ketahui, itu fenomena yang wajar. Mengingat intensitas hujan di Arab Saudi belakangan cukup tinggi,” kata Pengurus LPBINU M Ali Yusuf awal 2023 lalu, mengingat saat itu berita Arab Saudi menghijau jadi tanda kiamat sempat heboh, dikutip dari NU Online.
Diterangkannya, curah hujan yang tinggi di akhir 2022 dibanding tahun-tahun sebelumnya, diiringi ketidakstabilan atmosfer yang berulang, bertepatan dengan perluasan depresi Laut Merah dan aliran arus udara lembab di lapisan bangunan atmosfer membuat wajah pegunungan dan wilayah gurun yang awalnya panas menjadi melembab.
Advertisement
Proyek Green Riyadh
Menghijaunya beberapa wilayah Arab Saudi, terutama di perbukitan, tidak terlepas dari proyek penghijauan kota terpadu dan komprehensif terbesar di dunia Green Riyadh yang telah resmi diluncurkan di tujuh lingkungan sekitar Riyadh.
“Program tersebut bertujuan untuk merehabilitasi secara menyeluruh dengan melakukan penghijauan di 120 lingkungan pemukiman. Lingkungan yang mulai melakukan penghijauan adalah lingkungan Al-Aziziyah, Al-Naseem, Al-Jazeera, Al-Araija, Qurtuba, Al-Ghadir, dan Al-Nakhil,” kata Direktur Proyek Green Riyadh, Abdulaziz Al-Moqbel, dikutip dari Saudi Gazette.
Al-Moqbel menjelaskan, program Green Riyadh menargetkan penghijauan di sejumlah tempat di Kota Riyadh, seperti taman, halaman masjid dan sekolah, jalan, dan jalan internal lingkungan.
Program ini juga bertujuan untuk menanam pohon di berbagai fasilitas untuk meningkatkan kualitas hidup di Riyadh, seperti pendirian taman bermain untuk anak-anak, fasilitas olah raga, jalur jogging dan sepeda, berbagai fasilitas yang cocok untuk keluarga dan masih banyak lagi.
“Penerapan penghijauan di jalan dan lingkungan sekitar akan berkontribusi pada pembangunan trotoar dan jalur pejalan kaki, yang akan membantu meningkatkan langkah berjalan individu,” katanya.