Kala Tasbih Buatan Tangan Jadi Primadona Saat Ramadhan di Mesir, Terbuat dari Batu Berharga hingga Bersertifikat

Tasbih populer sepanjang tahun di Mesir, tetapi mendapat perhatian khusus selama bulan suci Ramadhan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 31 Mar 2024, 07:10 WIB
Ilustrasi tasbih. (AFP Photo/Yasser Al-Zayyat)

Liputan6.com, Kairo - Tasbih merupakan benda populer sepanjang tahun di Mesir. Kendati demikian mendapat perhatian khusus alias menjadi primadona selama bulan suci Ramadhan.

Para produsen dan pembeli mengatakan, apa yang membuat tasbih Mesir unik adalah karena seluruh prosesnya tidak melibatkan mesin. Hal itu diamini oleh Amr Kamal, seorang pemilik toko dan bengkel pembuatan tasbih. Ia mengatakan yang membedakan tasbih buatan mereka adalah semuanya hasil buatan tangan.

"Dari mulai mendapatkan bahan mentah, tidak ada mesin yang menyentuhnya, kami memotongnya menjadi beberapa bagian, semua ini buatan tangan. Dipotong manual, lalu kita bor lubangnya, seperti yang Anda lihat, lalu dijadikan tasbih, tidak ada mesin yang menyentuhnya. Ini yang membuat produk kami unik, semua bahan baku tersedia di mana-mana tapi yang membedakan satu tempat dengan tempat lain adalah para pekerja dan kerajinannya," ujar Amr seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (31/3/2024).

Namun krisis ekonomi yang terjadi saat ini dan kenaikan harga bahan baku telah membayangi produk-produk buatan tangan yang banyak digemari ini. Beberapa tasbih yang terbuat dari batu mulia menjadi tidak terjangkau dan dijual dengan harga ribuan pound. Satu pound mesir setara dengan $0,021 atau Rp335.

"Tasbih termahal terbuat dari amber. Satu gram biasanya berharga $5, $3, $4 atau paling banyak $10 - sekarang satu gram berharga $50 atau $60 dan bahkan lebih," ujarnya.

Amber sebenarnya bukanlah bebatuan, tetapi dianggap batu berharga seperti permata karena bersinar dan berkilau saat dipoles. Amber pada prinsipnya adalah resin yang mengeras dari jenis pohon purba tertentu yang telah menjadi fosil selama ribuan tahun.

Menuru Noha Masoud, seorang pedagang, jenis amber beragam.

“Amber Jerman adalah yang paling mahal, beberapa di antaranya sangat mahal mulai dari $5,3, diikuti oleh amber Bulgaria. Amber lokal kami juga sangat bagus. Ada juga tasbih yang terbuat dari batu Bologna dan Polandia yang harganya lebih terjangkau tetapi juga sangat bagus, tidak semahal yang dari Jerman," kata Noha.

 


Harga Melonjak Tak Surutkan Niat Para Pembeli

Ilustrasi tasbih. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Meski harga melonjak, faktanya hal itu tidak menghalangi sejumlah orang yang cukup berada untuk membeli tasbih di Kota Tua Mesir, seperti Tarek Mostafa.

Tarek menjelaskan yang membedakan tasbih Mesir dari buatan negara lain adalah keunggulan dalam kerajinan tangannya.

“Pekerja Mesir dapat membuat segala macam produk buatan tangan. Jika mereka memiliki keterampilan dasar yang baik, mereka dapat membuat desain apa pun. Kita perlu lebih memperhatikan kerajinan tangan di Mesir karena inilah yang mendatangkan pelanggan dari luar Mesir. Jika tidak, Mesir sama seperti negara lain, negara lain punya batu permata. Uni Emirat Arab dan Arab Saudi adalah rajanya batu permata, tapi mereka membeli tasbih dari kami," tutur Tarek.

Karena mahalnya, tasbih-tasbih di Kairo bahkan dilengkapi sertifikat resmi, yang menunjukkan tingkat karat batu berharga yang digunakan, harga dan siapa produsennya.

 

Infografis Jadwal Imsakiyah 1444 H Ramadhan 2023 untuk DKI Jakarta (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya