Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) tengah merenovasi tiga stadion di Jawa Timur, yakni Gelora Madura Ratu Pamelingan di Kabupaten Pamekasan, Gelora Joko Samudro di Kabupaten Gresik, dan Gelora Delta di Kabupaten Sidoarjo. Targetnya, pembenahan ketiga stadion tersebut bisa rampung Agustus 2024.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, renovasi tiga stadion di Jawa Timur ini dilakukan berdasarkan hasil audit dan evaluasi yang dilakukan pada 2023.
Advertisement
"Kegiatan ini merupakan upaya mendukung transformasi sepak bola nasional melalui penyediaan infrastruktur yang berstandar nasional dan internasional dari FIFA," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/3/2024).
Infrastruktur yang diperbaiki meliputi lapangan utama, kursi single sheet untuk penonton, lampu penerangan dan fasilitas penunjang lainnya, termasuk sarana yang menunjang kebutuhan penyandang disabilitas.
"Saya minta rumput, lintasan atletik, kursi, dan fasade nya juga diperbaiki, sehingga melalui renovasi ini diharapkan dapat memberikan jaminan keselamatan, keamanan, kemudahan, dan kenyamanan yang baik bagi para atlet maupun penonton," pinta Basuki.
Adapun pekerjaan renovasi ketiga stadion ini menggunakan dana yang bersumber dari APBN, dengan nilai kontrak fisik mencapai Rp 266 miliar.
Itu terbagi sebesar Rp 72,10 miliar untuk Gelora Madura Ratu Pamelingan, Rp 94,08 miliar untuk Gelora Joko Samudro Gresik, dan Rp 100 miliar untuk Gelora Delta Sidoarjo.
"Renovasi untuk 3 stadion ini sudah mulai dilaksanakan sejak Desember 2023 dan ditargetkan selesai pada Agustus 2024. Progres saat ini secara keseluruhan sudah mencapai 7,9 persen," ujar Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Muhammad Reva.
Renovasi Stadion Teladan Medan Habiskan Anggaran Rp 275 Miliar, Rampung Desember 2024
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara, Direktorat Jenderal Cipta Karya tengah rehabilitasi dan renovasi Stadion Teladan di Medan, Sumatera Utara.
Stadion Teladan yang berlokasi di Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, Medan ini dibangun pada 1951 dan diresmikan jelang penyelenggaraan PON III 1953. Melalui pekerjaan rehabilitasi dan renovasi ini, stadion ini akan dibangun kembali dengan luas lahan 36.000 m2 dan jumlah lantai sebanyak 3 lantai.
"Pekerjaan rehabilitasi dan renovasi Stadion Teladan saat ini mencapai progres 3 persen dan ditargetkan selesai seluruhnya pada Desember 2024," ujar Kepala BPPW Deva Kurniawan Rahmadi, Sabtu (16/3/2024).
Deva menyampaikan, pekerjaan rehabilitasi dan renovasi Stadion Teladan dilakukan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung selaku kontraktor pelaksana sejak Desember 2023. Biaya pengerjaan sebesar Rp 275,09 miliar yang bersumber dari dana APBN.
Selain itu rehabilitasi stadion ini juga merupakan bentuk kolaborasi dengan Pemerintah Kota Medan untuk pekerjaan fisik sarana dan prasarana pendukung Stadion Teladan, dengan biaya Rp 129,1 miliar yang bersumber dari dana APBD Kota Medan.
Lingkup pekerjaannya meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan MEP, pekerjaan atap, dan pekerjaan pemugaran.
"Nantinya stadion ini akan dapat menampung sebanyak 20.080 penonton, yaitu 20.000 unit untuk penonton reguler dan 80 unit untuk penonton difabel," kata Deva.
Advertisement
Kementerian PUPR Bangun Bendungan Pertama di Sulawesi Barat
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengerjakan pembangunan Bendungan Budong-Budong di Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Bendungan pertama di Sulbar ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres No. 109 Tahun 2020 untuk menambah jumlah tampungan air dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan air.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus Pemerintah tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing, namun juga pemerataan hasil-hasil pembangunan dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat.
“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri Basuki, Minggu (25/2/2024).
Bendungan Budong-Budong dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR dengan kapasitas tampungan 65,18 juta m3 dalam rangka pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) seluas 3.577 hektare.
Pertama di Sulawesi Barat
Kepala BWS Sulawesi III Kementerian PUPR Dedi Yudha Lesmana mengatakan, kontrak konstruksi pembangunan Bendungan Budong-Budong telah dimulai sejak 8 Desember 2020. Sedangkan pekerjaan konstruksi bendungan dimulai September 2023.
"Pembangunan bendungan pertama di Sulawesi Barat ini masih dalam tahap penyelesaian konstruksi dengan progres fisik 27%," ujarnya.
Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor PT Abipraya-Bumi Karsa, KSO dan Konsultan Supervisi PT. Indra Karya - PT. Tuah Agung Anugrah - PT. Ciriajasa E.C, KSO dengan biaya sebesar Rp 1,02 triliun.
Manfaat Air bBku 410 Liter/detik
Bendungan Budong-Budong juga memiliki potensi manfaat air baku sebesar 410 liter/detik. Kabupaten Mamuju Tengah sebagai daerah yang tengah berkembang diperkirakan akan banyak kegiatan pembangunan baik di bidang pertanian lahan basah maupun kegiatan industri yang membutuhkan air baku dari sumber air bendungan.
Selain irigasi dan penyediaan air baku, pembangunan bendungan ini juga sangat diperlukan sebagai pengendali banjir untuk kawasan rawan bencana seperti Kecamatan Budong-Budong, Topoyo, dan Karossa dengan mereduksi 60% dari 341,59 m3/detik menjadi 106,76 m3/detik.
Wilayah Kabupaten Mamuju Tengah dilalui tujuh sungai yakni Sungai Budong-Budong, Lumu, Karama, Karossa, Benggaulu, Kamansi, dan Panggajoang yang mengalir dari daerah perbukitan di bagian timur menuju ke daerah pesisir arah barat dan bermuara di perairan laut Selat Makassar. Bendungan Budong-Budong akan dibangun dengan membendung Sungai Salulebbo yang merupakan anak sungai Budong- Budong.
Kabupaten Mamuju Tengah sendiri memiliki luas wilayah 306.527 km2 yang didominasi dengan lahan kering sekitar 38% dan sekitar 24% lahan kering sekunder.
Kabupaten ini terdiri dari lima kecamatan yakni Kecamatan Tobadak, Pangale, Budong-Budong, Topoyo, dan Karossa dengan komoditas unggulan seperti tanaman pangan padi dan palawija serta perkebunan sawit, kakao, kelapa, jeruk, kopi, tanaman obat, dan aromatika (nilam).
Secara administratif, Bendungan Budong-Budong berada di Desa salulebo, Kecamatan Topoyo dengan daerah layanan meliputi Daerah Irigasi Tobadak, Sulobaja, Bambadaru, Sallogata, Tinali, Barakkang, dan Lembah Hada.
Advertisement