Liputan6.com, Jakarta - PT Vastland Indonesia Tbk (VAST) berhasil membukukan kinerja cemerlang untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023.
Pada periode tersebut, emiten pengembang properti pergudangan ini berhasil mengantongi laba sebesar Rp 98,8 miliar, naik 495,60 persen dibanding laba tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 16,6 miliar.
Advertisement
Direktur Keuangan PT Vastland Indonesia Tbk, Stanley V Gunawan menjelaskan, peningkatan laba tersebut antara lain berkat kenaikan nilai wajar properti investasi yang dimiliki VAST.
“Kinerja tahun lalu yang memang didukung oleh meningkatnya permintaan untuk jasa pergudangan terutama di lokasi strategis dalam jalur logistik. Selain lokasi strategis, kami juga bisa mempertahankan tingkat okupansi tenant berkat pengalaman kami selama ini dalam membangun dan mengoperasikan gudang," kata dia dalam keterangan resmi, ditulis Minggu (30/3/2024).
"Kami juga beruntung untuk dapat menyelesaikan suatu akuisisi yang kunci yang diperkirakan akan menambah kontribusi signifikan terhadap pendapatan berulang kami.” imbuh Stanley.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, sepanjang 2023 perusahaan membukukan pendapatan Rp 25,69 miliar atau naik 8,10 persen dibanding pendapatan pada 2022 yang sebesar Rp 23,76 miliar. Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan pada 2023 naik menjadi Rp 3,21 miliar dari Rp 1,48 miliar pada 2022.
Meski begitu, laba kotor perseroan masih tumbuh tipis 0,86 persen menjadi Rp 22,47 miliar pada 2023 dibanding Rp 22,28 miliar pada 2023. Sepanjang 2023, perseroan membukukan beban umum dan administrasi Rp 9,32 miliar, naik dari Rp 6,92 miliar pada 2022.
Aset Perseroan
Perseroan membukukan kenaikan nilai wajar atas properti investasi mencapai Rp 87,1 miliar pada 2023. Naik signifikan dari RP 3,99 miliar pada 2022. Ini sekaligus menjadi penyumbang terbesar pada laba bersih perseroan hingga akhir 2024.
Bersamaan dengan itu, pendapatan keuangan pada 2023 tercatat sebesar Rp 312,93 juta atau naik dari Rp 3,89 juta pada 2022. Beban keuangan susut menjadi Rp 1,63 miliar dari Rp 2,72 miliar pada 2022. Lalu beban lain-lain naik menjadi RP 109,43 juta dari Rp 11,79 juta pada 2022.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan akhir Desember 2023 naik menjadi Rp 521,46 miliar dari Rp 276,58 miliar pada 2022. Liabilitas pada 2023 naik menjadi Rp 156,72 miliar dari Rp 77,97 miliar pada 2022. Sementara ekuitas naik hampir dua kali lipat menjadi Rp 364,74 miliar pada 2023 dibanding Rp 198,61 miliar pada 2022.
Advertisement
Prospek Usaha
Perusahaan merasa optimistis permintaan akan gudang masih akan menunjukkan tren peningkatan di tahun ini. Hal ini tidak menutup kemungkinan VAST akan mengulangi atau bahkan melampaui kinerja cemerlang mereka untuk tahun 2024 nanti. Dengan basis pelanggan yang beragam, VAST akan mendapatkan manfaat atau potensi dari pertumbuhan di berbagai sektor ekonomi.
"Maraknya penjualan online dan perkembangan pasar belakangan telah menimbulkan permintaan untuk gudang yang sanggup memenuhi kebutuhan masing-masing tenant dan produk yang mereka simpan. VAST mengandalkan jasa gudang built-to-suit mereka untuk terus memuaskan tenant," kata Stanley.
Selain itu VAST terus menghadirkan gudang-gudang berkualitas dengan spesifikasi yang diinginkan oleh para pelanggannya dengan kriteria masing-masing. Saat ini VAST memiliki lebih dari 27 gudang built-to-suit dan general warehouse yang tersebar di 7 wilayah di Indonesia.
VAST antara lain beroperasi di Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Palembang, Bandar Lampung, Klaten, serta Tangerang melalui gudang yang baru-baru ini mereka akuisisi. Pada gudang-gudang di berbagai lokasi tersebut VAST melayani lebih dari 17 tenant yang bergerak di berbagai bidang.
Hal ini seiring industri FMCG menempati posisi sebagai tenant yang terbesar. Tenant lainnya termasuk distributor, last-mile logistic, fulfillment center, dan retail. VAST juga memperlebar portfolio tenant mereka baru-baru ini berkat Gudang terbaru yang dioptimalkan untuk melayani perusahaan ecommerce.