Liputan6.com, Jakarta - Raffi Ahmad dan Kaesang Pangarep baru saja meresmikan grand opening Pusat Kuliner Nusantara di Jalan BSD Pusat, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu, 30 Maret 2024. Ada 122 tenan yang dikurasi menjajakan makanan bercita rasa Nusantara di sana.
"Sebenarnya di sini tuh menghadirkan cita rasa yang enak, tapi ingin menjadikan lifestyle juga. Jadi, datang ke sini tuh mereka bukan hanya makan tapi juga menikmati suasana, ambiance, bisa menjadikan tenan-tenan yang ada di sini juga menjadi naik kelas, bergengsi, dan mereka happy," jelas pendiri Rans Entertainment, Raffi Ahmad.
Advertisement
Ada jajanan apa saja yang layak dicicipi? Berikut enam rekomendasi Tim Lifestyle Liputan6.com:
1. Rujak Kolam Medan
Rujak Kolam Medan adalah makanan berisi buah-buah potong yang disiram kuah kacang khas Medan. Menurut pemilik dari tenan Rujak Kolam Medan, Anisa Rosa, usahanya sudah berdiri sejak 17 tahun yang lalu dan merupakan usaha turun-temurun yang berawal dari kakeknya yang berpusat di Medan dan Lampung.
"Yang membedakannya (rujak) tuh dari bumbunya. Nah kita tuh bumbunya khas dari Medan, dari Sumatera," ujarnya. "Kacangnya lebih kasar dan cair (kuahnya)," tambahnya.
Isi rujak Medan hampir mirip dengan rujak buah pada umumnya, seperti kedondong, timun, ubi, nanas, jambu, pepaya, jambu air, bengkuang, dan jeruk bali. Anda bisa mencoba mengunjungi tenan ini untuk mencoba rasa bumbu rujak khas dari Medan legendaris ini.
2. Kue Cum-Cum Khas Jawa Timur Ny. Menur
Kue cum-cum merupakan salah satu jenis kue tradisional yang berasal dari Jawa Timur. Menurut pemilik tenant Kue Ny. Menur, Michael Jeremy Aquilla, kue ini dulunya ada pengaruh dari zaman penjajahan Belanda. Cum-cum juga dikenal sebagai Rum Horn dalam bahasa Belanda.
Kue ini bercita rasa manis. Kulitnya terbuat dari kulit pastry yang digulung dan dioven yang kemudian diisi vla vanilla dan ditaruh kismis di atasnya. Tekstur dan rasanya mirip dengan isian kue sus. Selain kue cum-cum, tenan tersebut juga menjual banyak jajanan lain yang 100 persen diproduksi sendiri.
"Ini resepnya dari nenek. Nenek saya orang Malang, tinggal di Malang di jalan Menur, makanya namanya Kue Nyonya Menur," jelas Michael.
Ia menjelaskan ada dua kue yang jadi best seller tokonya, yaitu lumpia basah dan lemper ayam. Lumpia basahnya berisi rebung yang segar dan tidak bau sama sekali.
"Orang konotasinya lumpia basah rebung bau, tidak suka, terlalu menyengat baunya. Punya kami bisa dijamin garansi 100 persen tidak bau sama sekali," jelasnya.
Advertisement
3. Es Durian Khas Padang
Bila Anda mencari yang segar-segar, es durian khas Padang di Kedai Iko Gantinyo bisa jadi pilihan. Kedai itu berdiri sejak 1986 di Padang dan sampai saat ini memiliki enam cabang yang sudah tersebar di beberapa daerah, di antaranya Pekanbaru, Serpong, dan Bintaro.
Ciri khas es durian ini adalah menggunakan durian khas dari Sumatera. Daging durian dipisahkan dari bijinya dan diolah menjadi saus durian. Isian pelengkapnya adalah cincau, tebak (cendol khas Padang), dan hunkwe yang kemudian ditambah dengan es serut.
"Kita pakai daging yang pure durian semua," jelas Leo, pemilik tenan Iko Gantinyo.
4. Serba Serbi Serabi
Pecinta serabi bisa mengunjungi tenan ini karena tersedia berbagai macam serabi dari beberapa daerah seperti Bandung, Karawang, dan Solo. Setiap proses pembuatannya menggunakan teknik yang berbeda-beda. Untuk serabi Bandung dan Karawang, proses pembuatannya menggunakan tanah liat untuk cetakannya. Sedangkan, untuk serabi Solo menggunakan cetakan dari baja.
Bukan hanya cetakannya saja yang beda, tapi juga adonannya berbeda. Menurut penuturan dari Supervisor Serba Serbi Serabi, Putra, menjelaskan bahwa untuk serabi Solo, adonan dasarnya gurih manis, sedangkan adonan serabi Bandung hanya gurih karena berisi santan dan garam. Terakhir untuk Karawang, adonannya gurih dan kemudian disiram pakai gula merah dan gula aren di atasnya.
"Untuk serabi Bandung, konsepnya kekinian. Dari yang mau manis ada, mau yang gurih ada, yang asin ada. Mulai dari serabi oncom, telur, abon, terus yang manis mau pisang, keju, nangka, dan lain-lain," jelasnya.
5. Ce Hun Tiau
Ce Hun Tiau terinspirasi dari budaya Tionghoa-Indonesia, tetapi populer di Pontianak, Kalimantan Barat. Itu adalah mi yang terbuat dari cendol sagu dan dilengkapi berbagai isian, yaitu jale mutiara, kacang merah, bongko, ketan hitam, karo, dan cincau. Rasanya manis karena disiram dengan kuah gula merah dan santan. Anda bisa mencicipinya dengan mengunjungi Kedai AHAW Jajanan Pontianak di Rans Nusantara Hebat.
6. Kopi Teh Tarik Aceh
Siapa yang tak kenal dengan kopi tarik Aceh? Minuman ini memadukan kopi dengan susu, tetapi teknik pembuatannya unik karena dicampur berulang kali seperti sedang ditarik.
Bagi Anda yang tidak suka dengan kopi, tenang saja, karena tersedia juga varian menu dengan bahan dasar teh campur susu. Teh yang digunakan disebut berbeda dari teh pada umumnya. Semua bahan yang digunakan di kedai ini dikirim langsung dari Aceh sehingga rasanya pun akan sangat khas.
Selain teh, susunya pun berbeda dari susu umumnya karena mereka menggunakan resep susu rahasia menurut penuturan dari Joko, selaku penjual dari tenan Kopi Teh Tarik Aceh.
Advertisement