Mengapa Perayaan Paskah Identik dengan Telur, Ketahui Asal-Usulnya

Di banyak budaya, Paskah ditandai dengan pertukaran telur, yang dianggap sebagai simbol kehidupan baru.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 31 Mar 2024, 14:04 WIB
Mengapa Perayaan Paskah Identik dengan Telur, Ketahui Asal-Usulnya (Photo by Annie Spratt on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Paskah, yang juga dikenal sebagai hari kebangkitan Yesus Kristus, merupakan perayaan penting bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Paskah dirayakan setiap tahun pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama yang terjadi pada atau setelah titik balik musim semi.

Mengutip dari India Times, Minggu (31/3/2024), kisah Paskah terdapat dalam Perjanjian Baru Alkitab. Kisah ini menceritakan penyaliban Yesus Kristus pada hari Jumat Agung dan kebangkitannya pada hari Minggu Paskah. Kebangkitan Yesus dipandang sebagai simbol pengharapan dan awal baru bagi umat Kristiani.

Asal Usul Perayaan Paskah Identik dengan Telur

Asal usul Paskah bisa ditelusuri kembali ke tradisi pagan kuno yang merayakan datangnya musim semi, yang melambangkan kehidupan baru dan kelahiran kembali. Munculnya telur Paskah dimulai dari abad kedua agama Kristen mulai disebarkan. Pada abad kedua tersebut, orang Kristen mendatangi suku Teutonic, Roma Utara.

Tujuan mereka adalah untuk menyebarkan agama Kristen. Para penyebar ini menggunakan adat istiadat warga setempat agar ajaran mereka dapat diterima dengan baik. Salah satunya dengan mentransformasikan festival Easter milik mereka dengan ajaran Kristen.

Festival tersebut berlangsung bertepatan dengan Hari Paskah, di mana menjadi hari kebangkitan Kristus.

Ketika bangsa Romawi memiliki pepatah yang mengatakan "semua kehidupan berasal dari telur," maka hal ini diadaptasi oleh banyak kebudayaan. Karena menurut banyak kebudayaan, telur dianggap sebagai lambang kelahiran dan kebangkitan.

Tak heran jika di banyak budaya, Paskah ditandai dengan pertukaran telur, yang dianggap sebagai simbol kehidupan baru. Umat Kristen mengadopsi tradisi telur Paskah dan menggunakannya untuk mewakili kehidupan baru yang berasal dari kebangkitan Yesus Kristus.

 


Tradisi Orang Mesir dan Orang Persia Kuno

Ilustrasi telur Paskah (Photo by Karolina Bobek ✌ on Unsplash)

Sementara itu, orang Mesir dan orang Persia Kuno memiliki tradisi menghias telur dan kemudian ditukarkan dengan temannya.

Bangsa Mesir menguburkan telur di dalam kuburan mereka, sedangkan bangsa Yunani meletakkan telur di atas kuburan mereka. Hal ini menyebabkan pada abad kedua, gereja-gereja mulai merayakan hari kebangkitan Yesus Kristus dengan simbol telur.


Kata 'Easter'

Ilustrasi Paskah. (Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash)

Kata "Easter" sendiri diyakini berasal dari nama dewi kesuburan kaum pagan, Eostre. Namun, makna hari raya Kristen telah menjadi dominan selama berabad-abad.

Terlepas dari asal-usulnya, Paskah telah menjadi salah satu hari raya terpenting dalam kalender Kristen, dengan sejarah yang kaya dan beragam tradisi yang terkait dengannya.

Ini termasuk kelinci Paskah, telur Paskah dan parade Paskah, serta kegiatan keagamaan seperti menghadiri kebaktian gereja dan berpartisipasi dalam Misa Minggu Paskah.


Makna Warna Merah dan Hijau Pada Telur Paskah

Ilustrasi telur Paskah (Photo by Debby Hudson on Unsplash)

Orang Kristen Mesopotamia yang pertama kali mempelopori membagikan telur kepada orang lain pada perayaan Paskah untuk mengingatkan kebangkitan Yesus Kristus.

Setelah itu, telur yang dihias mulai populer, kebanyakan dilukis berwarna merah dan hijau. Makna dari warna merah yakni melambangkan warna darah Yesus Kristus.

Sementara itu, warna hijau menjadi lambang dari tuans-tunas baru yang mulai tumbuh pada permulaan musim semi.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya