Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri RI, menerima Nota Diplomatik dari Negara Mesir dan Sudan, memohon bantuan kemanusiaan untuk mengatasi konflik dan wabah penyakit yang melanda warga mereka.
Advertisement
Dalam keterangan yang diterima pada Minggu (31/3/2024), Pemerintah Mesir meminta bantuan Indonesia untuk menangani pengungsi Palestina di wilayah Rafah Mesir, terdampak serangan Israel di Gaza. Korban invasi Israel di Gaza telah mencapai 32.333 jiwa hingga Maret 2024, dengan lebih dari 1,5 juta pengungsi yang ditempatkan di Rafah.
Sementara itu, Pemerintah Sudan memohon bantuan untuk mengatasi konflik internal dan wabah kolera. Pada September 2023, Sudan mengumumkan wabah kolera di Gedaref, dengan lebih dari 2.525 kasus dugaan kolera.
Presiden Joko Widodo memutuskan memberikan bantuan berupa barang sesuai permintaan masing-masing negara, dengan nilai USD 1 juta per negara. Kemenko PMK dan BNPB ditunjuk sebagai koordinator dan pelaksana kegiatan bantuan kemanusiaan.
Pada Senin malam 1 April 2024, Tim Aju akan berangkat ke Kairo Mesir dan Port of Sudan untuk melakukan koordinasi dengan otoritas setempat. Delegasi bantuan kemanusiaan akan diberangkatkan pada Rabu 3 April 2024 dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, yang akan dipimpin oleh Menko PMK Muhadjir Effendy dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Diperkirakan delegasi akan tiba di Cairo dan Port of Sudan pada Kamis 4 April 2024 untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan serta melakukan pertemuan dengan otoritas setempat.
TNI Kirim Alat Airdrop Bantu Warga Gaza Lewat Udara
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengirimkan sejumlah alat untuk menurunkan barang bantuan dari ketinggian dengan metode airdrop ke pemerintahan Yordania yang bakal dikirimkan ke warga Gaza Palestina.
Menurut Agus, TNI akan mengirimkan alat airdrop sebanyak 900 PUO (payung udara orang) dan 50 set perawatan LCLA (payung udara barang) untuk mendrop dengan metode airdrop dari pesawat ke Kota Gaza.
“Jadi nanti kita akan serahkan kepada pemerintahan Yordania nanti dari Yordan di airdrop ke Gaza,” kata Agus usai acara pelepasan di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (29/3/2024).
Bantuan ini akan dikirim oleh 26 prajurit mission commando yang dipimpin Kolonel Penerbang Noto Casnoto dari TNI Angkatan Udara (AU) memakai pesawat Hercules 130 jenis J.
Nantinya alat-alat penerjun barang dari udara dengan metode airdrop ini, untuk payung udara orang akan dimodifikasi untuk bisa memuat bahan pokok lebih dari 100 kilogram. Sedangkan untuk payung udara barang bisa memuat bahan baku sampai 14 ton.
“(Akses pengiriman) Ya tiga hari, kita tiga hari berangkat dari Halim pertama bermalam di Myanmar, kemudian di hari kedua di Abu Dhabi, hari ketiga ke Yordan,” jelasnya.
Advertisement