Liputan6.com, Jakarta - Gerhana matahari total (GMT) bakal terjadi pada 8 April 2024 mendatang di mana Bulan akan sepenuhnya menutupi matahari. Salah satu tempat yang dianggap paling tepat untuk melihat gerhana matahari di tanggal tersebut adalah Air Terjun Niagara yang berada di dua negara yaitu Amerika Serikat dan Kanada.
Salah satu yang merekomendasikan hal itu adalah National Geographic. Di sisi lain, wilayah Niagara di Kanada telah secara proaktif mengumumkan keadaan darurat menjelang gerhana matahari total yang langka tersebut.
Advertisement
Fenomena alam ini diperkirakan bakal meningkatkan kunjungan publik ke beberapa area di sekitar air terjun, sehingga penetapan keadaan darurat dinilai penting. Dilansir dari New York Post, Sabtu, 30 Maret 2024, Kepala Regional Jim Bradley dalam sebuah pernyataan tertulis mengatakan, penetapan status darurat dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan.
"Kami mendeklarasikan keadaan darurat, memperkuat alat yang dimiliki wilayah ini untuk menjaga kesehatan dan keselamatan penduduk dan pengunjung serta melindungi infrastruktur penting kami dalam menghadapi segala kemungkinan,” terangnya menurut The Telegraph.
Air terjun Niagara, terletak di sepanjang perbatasan Kanada-AS dan berada di jalur gerhana. Hal itu membuat banyak orang memesan hotel jauh-jauh hari untuk menikmati fenomena di salah satu keajaiban alam Amerika Utara ini.
Walikota Niagara Falls, Ontario, Jim Diodati, memperkirakan bahwa fenomena alam ini akan menyebabkan kerumunan orang terbesar yang pernah ada. Diodati memperkirakan bakal ada sekitar satu juta orang berada di sana, dibandingkan dengan 14 juta orang yang biasanya berkunjung selama satu tahun penuh.
Antisipasi Kemacetan Saat Gerhana
Pemerintah regional juga akan memodifikasi beberapa program dan layanannya, serta menutup beberapa fasilitas untuk menjaga lalu lintas jalan raya bisa tetap terkendali dan kemacetan pada jaringan telepon seluler. pada 8 April nanti.
Saat gerhana nanti, Anda akan dapat melihat korona matahari, pancaran bagian luar matahari yang biasanya tidak terlihat. Selain itu diperkirakan akan terlihat segala sesuatu yang meledak di dalamnya.
Dilansir dari Live Science, Minggu, 31 Maret 2024, mengutip kanal Global Liputan6.com, jika berada di jalur totalitas untuk gerhana matahari total pada 8 April, penonton gerhana akan mengalami periode kegelapan singkat selama beberapa detik atau menit. Hal tersebut merupakan satu-satunya waktu yang aman untuk melihat langsung matahari tanpa kacamata khusus gerhana matahari.
Pada 20 April 2023, selama gerhana matahari total terakhir di Australia, "prominens" atau erupsi besar dari permukaan matahari terlihat sangat menakjubkan dan luas. Prominens merupakan gelombang gas besar yang meloncat keluar dari permukaan matahari, seringkali membentuk struktur yang menarik dan mencolok secara visual..
Advertisement
Fenomena Langka Saat Gerhana
Kemungkinan besar, penampakan prominens ini akan memberikan pemandangan yang menakjubkan bagi para pengamat yang menyaksikan gerhana matahari total tersebut. Adapun Prominens sudah hampir pasti akan terlihat selama totalitas gerhana 8 April, terutama di Amerika Utara karena matahari kemungkinan berada pada puncak siklus solar 11 tahunannya, yang dikenal sebagai solar maximum.
Sebenarnya prominens dapat terlihat selama beberapa hari, jika para pengamat gerhana menggunakan teleskop alfa hidrogen. Namun, ada beberapa fenomena langka lain yang mungkin dapat disaksikan selama totalitas.
Ryan French, seorang fisikawan matahari di Observatorium Matahari Nasional di Boulder, Colorado, dan penulis "The Sun: Beginner's Guide to Our Local Star" berkata pada Live Science, "Jika kita beruntung, pelepasan massa korona akan muncul sebagai struktur berputar, mirip spiral, tinggi di atmosfer matahari."
Pelepasan massa korona (coronal mass ejections/CME) merupakan pelepasan besar medan magnet dan massa plasma dari korona matahari, dengan gerakan cepat tetapi masih terlihat diam selama beberapa jam.
Melintasi Amerika Utara
"Yang ini, bagaimanapun, bahwa letusan yang sama bisa terlihat di Rochester seperti di Dallas, pada tahap yang berbeda dari letusan yang sama dengan durasi panjang," lanjut French. Setidaknya 100 menit dibutuhkan bayangan bulan untuk melintasi Amerika Utara, sehingga CME bisa meledak tepat sebelumnya dan terlihat oleh semua orang di bawah langit yang cerah.
Pelepasan massa korona dapat terjadi selama totalitas gerhana matahari. Salah satu contohnya terjadi pada 14 Desember 2020, selama Great Patagonian Eclipse di Chile, ketika matahari mendekati solar minimum.
Solar flares atau suar matahari merupakan ledakan kuat gelombang radio, di mana cahaya dan sinar-X terlihat, serta sinar gamma di permukaan matahari yang bergerak dengan kecepatan cahaya dan hanya memerlukan delapan menit untuk mencapai Bumi. Meskipun tiga suar matahari yang mencapai kelas X, suatu tingkat intensitas tertinggi, telah meledak selama satu minggu pada bulan Februari, sangat tidak mungkin satu akan terlihat selama periode totalitas.
"Sinaran matahari berbeda dengan (coronal mass ejections/CME), mereka terletak jauh lebih rendah di atmosfer matahari, lebih dekat dengan tepi bulan, dan terlihat selama beberapa menit saja,| jelas French. "Ini akan muncul mirip dengan prominens rendah, terlihat sebagai lingkaran merah yang lebih dekat dengan permukaan matahari".
Advertisement