Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Dunia Virtual Online Tbk akan segera tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin 1 April 2023. Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-20 di Bursa pada 2024.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, saham perseroan bakal diperdagangkan dengan kode AREA. PT Dunia Virtual Online Tbk mencatatkan saham di papan Pengembangan, dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 510 juta lembar dengan nilai nominal Rp 75 per saham.
Advertisement
Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya 20,08 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.
PT Dunia Virtual Online Tbk menetapkan harga IPO Rp 131 per lembar. Dengan demikian, perseroan akan mengantongi dana segar Rp 66,81 miliar dari IPO.
Rencananya, sekitar 64,17 persen dana IPO akan dialokasikan untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal. Rinciannya, sekitar 50,44% di antaranya akan digunakan untuk fitting out Data Hall 2 dan Data Hall 3 di AREA31 Cimanggis.
Lalu sekitar 24,78% akan digunakan untuk penambahan kapasitas kelistrikan, dan sekitar 24,78% lainnya untuk penambahan kapasitas pendinginan di area yang sama. Adapun 35,83 persen sisa dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional Perseroan secara umum. Rinciannya, sebagian besar akan digunakan untuk perawatan peralatan MEP (Mechanical, Electrical, Plumbing).
Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja untuk perawatan gedung. Setelah IPO, perseroan berencana membayarkan dividen kas kepada pemegang saham dengan rasio sebanyak-banyaknya 20 persen dari laba bersih tahun buku yang bersangkutan. Dimulai dari tahun buku 2027, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan perseroan.
Pembagian Dividen
Penentuan jadwal, jumlah dan jenis pembayaran dari pembagian dividen akan mengikuti rekomendasi dari Direksi, akan tetapi tidak ada kepastian apakah Perseroan dapat membagikan dividen dalam setiap periode akuntansi.
Keputusan untuk pembayaran dividen akan bergantung kepada persetujuan manajemen yang mendasarkan pertimbangannya pada beberapa faktor. Antara lain, pendapatan dan ketersediaan arus kas perseroan, proyeksi keuangan dan kebutuhan modal kerja perseroan, prospek usaha perseroan, belanja modal dan rencana investasi lainnya, dan rencana investasi dan pendorong pertumbuhan lainnya.
Advertisement
OJK Tetapkan Saham Dunia Virtual Online sebagai Efek Syariah
Sebelumnya diberitakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan saham PT Dunia Virtual Online Tbk sebagai Efek Syariah. Perseroan saat ini dalam proses pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Jika tak ada aral melintang, saham perseroan akan resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa pada Senin, 1 April 2024 pekan depan.
"Dikeluarkannya keputusan tersebut adalah sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan Otoritas Jasa Keuangan terhadap pemenuhan kriteria Efek Syariah atas Pernyataan Pendaftaran oleh PT Dunia Virtual Online Tbk," mengutip pengumuman OJK, Senin (25/3/2024).
Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan berasal dari dokumen pernyataan pendaftaran serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari emiten maupun dari pihak-pihak lainnya yang dapat dipercaya.
Secara periodik OJK akan melakukan review atas daftar efek syariah berdasarkan laporan keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan dari emiten atau perusahaan publik. Review atas daftar efek syariah juga dilakukan apabila terdapat emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi Efektif dan memenuhi kriteria efek syariah atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari emiten atau perusahaan publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria efek syariah.
Dalam rangka IPO, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 510 juta saham dengan nilai nominal Rp 75 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya 20,08 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.
Harga IPO
Sebelumnya diberitakan, PT Dunia Virtual Online Tbk menetapkan harga IPO Rp 131 per lembar. Dengan demikian, perseroan akan mengantongi dana segar Rp 66,81 miliar dari IPO.
Sebelumnya, perseroan mematok harga penawaran pada kisaran Rp 121 sampai dengan Rp 131 per saham. Rencananya, sekitar 64,17 persen dana IPO akan dialokasikan untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal. Rinciannya, sekitar 50,44% di antaranya akan digunakan untuk fitting out Data Hall 2 dan Data Hall 3 di AREA31 Cimanggis.
Lalu sekitar 24,78% akan digunakan untuk penambahan kapasitas kelistrikan, dan sekitar 24,78% lainnya untuk penambahan kapasitas pendinginan di area yang sama. Adapun 35,83 persen sisa dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional Perseroan secara umum. Rinciannya, sebagian besar akan digunakan untuk perawatan peralatan MEP (Mechancial, Electrical, Plumbing). Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja untuk perawatan gedung.
Didirikan pada 2010, perseroan merupakan perusahaan penyedia layanan data center yang telah tersertifikasi Rated 3 Facility dengan standar ANSI/TIA 942-B untuk cakupan arsitektur, telekomunikasi, kelistrikan, dan mekanikal. Kegiatan usaha yang dijalankan perseroan saat ini adalah jasa penyewaan colocation dengan menawarkan layanan jasa utama berupa rack colocation, secure cages, dan data hall, teleport facility dan co-working office space.
Advertisement