Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengatakan, perlunya ada optimalisasi mudik gratis untuk mengantisipasi kejadian berulang Mudik Lebaran tahun sebelumnya.
Djoko menyarankan Kementerian Perhubungan mengatur agar pendaftar yang tidak jadi atau membatalkan ikut mudik gratis, tanpa memberitahu dapat dimasukkan ke catatan hitam (blacklist). Hal itu bisa ditandai dengan nomor induk kependudukan (NIK) warga yang mendaftar ke banyak program mudik gratis.
Advertisement
"Kejadian di tahun sebelumnya itu terjadi karena banyak aplikasi atau situs tempat mendaftar mudik gratis. Akibatnya, warga bisa leluasa mendaftar program mudik gratis ke banyak tempat. Persoalan ini bisa menjadi evaluasi pemerintah dan penyelenggara mudik gratis," kata Djoko dalam keterangannya, Senin (1/4/2024).
Dia menilai, pendaftaran program mudik gratis, baik yang diselenggarakan perusahaan atau pemerintah, di tahun selanjutnya bisa dibuat satu pintu, bisa melalui satu aplikasi di Kementerian Perhubungan.
"Di aplikasi itu warga bisa memilih mudik gratis yang dikehendaki, tetapi tidak bisa mendaftar lebih dari satu. Dengan satu pintu itu lebih memudahkan pemerintah untuk mendata warga yang mudik," ujarnya.
Maka data itu bisa digunakan untuk menyusun kebijakan mudik pada tahun selanjutnya. Jika ada ada pemudik membatalkan keberangkatan wajib memberitahu, sehingga dapat diguakan pemudik yang lain.
"Jika tidak, maka dapat diberikan sanksi, misalnya tidak dapat mendaftar mudik lebaran tahun berikutnya," ujarnya.
Koordinasi dan Kesepakatan Program Mudik Gratis
Selain itu, menilai perlu koordinasi dan kesepakatan para penyelenggara program mudik gratis instansi pemerintah, perusahaan swasta dan BUMN. Sebab mudik gratis bukan lagi program pencitraan, namun program dalam upaya membantu warga beralih dari mudik menggunakan sepeda motor ke angkutan umum.
Adapun berdasarkan data survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan mencatat, potensi pergerakan nasional pada Lebaran 2024 mencapai 71,7 persen dari penduduk Indonesia atau 193,6 juta. Angka tersebut naik sekitar 56 persen dari angka potensi pergerakan di Lebaran tahun lalu.
Pada 2023, potensi warga yang mudik masih 123,8 juta dan tahun 2022 masih di angka 85,5 juta. Dari 193 juta lebih pemudik ini, sebanyak 20,3 persen atau 39,32 juta akan menggunakan kereta api. Sebanyak 19,37 persen atau 37,51 juta pemudik memilih bus, sedangkan 18,29 persen atau 35,42 juta pemudik mengendarai kendaraan pribadi. Pengguna mobil sewaan mencapai 6,01 persen atau 11,64 juta.
Adapun pemudik yang menggunakan sepeda motor diperkirakan mencapai 16,07 persen atau 31,12 juta orang. Survei juga memperkirakan puncak arus mudik pada 6, 7, dan 8 April 2024. Adapun puncak arus balik diperkirakan pada Minggu, 14 April 2024. Imbauan mudik lebih awal, misalnya Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) memberikan diskon tarif tol, belum memadai. Lantaran, para pemudik juga sangat bergantung pada pembayaran tunjangan hari raya (THR).
Bila THR dibayarkan lebih awal, bisa saja warga mudik lebih awal. Diperkirakan hari pergi mudik tertinggi Hari Sabtu (6 April 2024) sebesar 5,20 juta orang (18,28 persen) dan hari balik tertinggi Hari Minggu (14 April 2024) sebesar 6,12 juta orang (21,52 persen).
Rencana jam pergi mudik memilih terbanyak pada jam 07.00 – 09.59 pagi sebesar 30,51 persen (8,67 juta orang). Sedangkan jam pulang balik diperkirakan terbanyak pada jam 07.00 – 09.59 pagi sebesar 27,47 persen (7,81 juta orang).
Advertisement
Kemenhub Prediksi Puncak Arus Mudik H-2 Lebaran
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) perkirakan puncak arus mudik terjadi pada H-2 Lebaran, tepatnya 8 April 2024 dengan porsi 13,74 persen atau setara 26,6 juta pergerakan.
Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan terjadi H+Lebaran atau Minggu, 14 April dengan porsi 21,16 persen atau setara 40,99 juta pergerakan. Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Kemenhub Iswandi menuturkan, pilihan jalur mobil terbanyak melalui via Tol Trans Jawa sebesar 31,3 persen atau 11,1 juta pergerakan.
“Sedangkan sepeda motor via jalan arteri sebesar 33,2 persen atau 10,35 juta pergerakan,” tutur Iswandi saat diskusi bertajuk “Merajut Kebersamaan Lewat Mudik Sehat” yang digelar Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) di Jakarta, Kamis, 28 Maret 202, dikutip dari Antara, Sabtu (30/3/2024).
Iswandi menuturkan, kebijakan one way bakal diberlakukan pada 5-9 April 2024 dari km 72 hingga km 414. Selanjutnya, contraflow diberlakukan 5-11 April dari km 36 hingga km 72. Ganjil genap akan berlaku 5-9 April 2024 dari km 0 hingga km 414.
Untuk arus balik, one way bakal diterapkan pada 12-16 April dari km 414 hingga km 72, contraflow 12-16 April dari km 72-km 36, dan ganjil genap 12-16 April 2024 dari km 414 hingga km 0.
"Patut dicatat, manajemen rekayasa lalu lintas dan kebutuhan lalu lintas bersifat situasional, berdasarkan pertimbangan dari Polri," kata Iswandi.
Poin Penting yang Perlu Diperhatikan Pemudik
Sementara itu, Training Director sekaligus founder dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan terdapat tiga poin penting yang perlu diperhatikan pemudik untuk menjamin keselamatan berkendara yakni aspek kendaraan, pengemudi, dan manajemen perjalanan.
Jusri imbau, agar pemudik yang memakai kendaraan pribadi tidak membawa barang berlebih karena akan berdampak pada stabilitas kendaraan.
"Yang terpenting, jangan lupa sediakan waktu istirahat maksimal setiap dua jam sekali. Lalu, minimal tidur setelah mengemudi 6 jam," ujar dia.
Advertisement