Update Jembatan Francis Scott Key yang Runtuh Dipotong, Pengiriman ke Luar dan Masuk Baltimore Distop

Gambar video yang dibagikan pada Sabtu (30/3) oleh Komando Terpadu – tim respons gabungan yang mencakup penjaga pantai AS – menunjukkan percikan api yang terbang ketika kru yang bekerja dari dalam kotak-kotak kerangkeng besi memotong bagian atas dari struktur baja.

oleh Tim Global diperbarui 01 Apr 2024, 11:08 WIB
Para kru pembongkaran memotong bagian atas sisi utara Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, AS, 30 Maret 2024. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Jembatan di Baltimore runtuh pada Selasa 26 Maret 2024 pekan lalu. Saat ini jembatan tersebut sedang dipotong-potong sebagai persiapan untuk dibuang.

Gubernur Maryland mengatakan proses pemotongan itu pada Minggu (31/3), seperti dikutip dari VOA Indonesia. Ia menjanjikan “kemajuan” akan dibuat setelah jembatan itu ditabrak kapal yang kehilangan kendali.

Kru-kru pembongkaran menggunakan mesin las untuk memotong bagian atas Jembatan Francis Scott Key, yang runtuh ketika kapal kargo Dali yang kehilangan daya menabraknya pada Selasa pekan lalu, menewaskan enam orang.

“Kemajuan mulai terjadi terlepas dari kenyataan bahwa ini adalah situasi yang sangat rumit,” kata Gubernur Maryland, Wes Moore.

Gubernur Maryland, Wes Moore. menambahkan bahwa kondisi cuaca dan puing-puing di dalam air membuat para penyelam tidak dapat memberikan bantuan dalam operasi pemulihan ini.

“Saat ini kami memiliki sejumlah crane, Chesapeake 1000, yang memiliki kapasitas pengangkatan hingga seribu pounds,” kata Moore kepada stasiun TV CNN pada Minggu (31/3).

"Para pekerja telah mulai memotong-motong sisa-sisa jembatan supaya kita kemudian dapat menyiapkan pembuangannya," tambahnya.

Gambar video yang dibagikan pada Sabtu (30/3) oleh Komando Terpadu – tim respons gabungan yang mencakup penjaga pantai AS – menunjukkan percikan api yang terbang ketika kru yang bekerja dari dalam kotak-kotak kerangkeng besi memotong bagian atas dari struktur baja.

Komando Terpadu mengatakan, puing-puing itu akan diangkat dan diproses di lokasi pengiriman Baltimore sebelum dibawa ke lokasi pembuangan.

Wali Kota Moore mengatakan, pemulihan ini akan menjadi “jalan yang panjang”. Dia menambahkan bahwa “ini adalah operasi yang rumit, tetapi pergerakan sedang terjadi.”

Kondisi yang sulit telah menghambat upaya menemukan jasad enam pekerja perbaikan jalan – yang semuanya imigran dari Amerika Selatan – yang meninggal ketika jembatan itu runtuh. Sejauh ini, baru dua jasad yang ditemukan.

Sejauh ini pengiriman masuk dan keluar Baltimore – salah satu pelabuhan paling sibuk di AS – telah dihentikan, dengan jalur air yang tidak bisa dilewati karena puing-puing yang begitu banyak.


Alasan Kapal Tabrak Jembatan

PARA PEKERJA IMIGRAN BERKUMPUL DI BALTIMORE UNTUK BERKABUNG ATAS KECELAKAAN DALAM RUNTUHNYA JEMBATAN

Tabrakan dan ambruknya jembatan tersebut tampaknya merupakan kecelakaan yang terjadi setelah kapal kehilangan tenaga. Penyelidik federal dan negara bagian masih berusaha mencari tahu alasannya.

Untuk meredakan kekhawatiran tentang kemungkinan polusi akibat kecelakaan itu, Adam Ortiz, Administrator Regional Atlantik Tengah Badan Perlindungan Lingkungan, mengatakan tidak ada indikasi pelepasan aktif dari kapal atau bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia ke dalam air.

Para pejabat juga mencoba mencari cara untuk menangani dampak ekonomi dari penutupan pelabuhan dan terputusnya jalur jalan raya utama. Jembatan tersebut selesai dibangun pada 1977 dan terhubung dengan Interstate 695 yang mengelilingi tenggara Baltimore.

Para pejabat transportasi Maryland berencana membangun kembali jembatan tersebut. Mereka berjanji untuk mempertimbangkan desain inovatif atau bahan bangunan untuk mempersingkat proyek yang bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Infografis Timbulkan Korban Jiwa hingga Putuskan Jembatan Gladak Perak. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya