Liputan6.com, Jakarta - Mazda Motor Corporation dan Panasonic Energy, resmi bekerja sama untuk pengembangan baterai lithium-ion silinder. Kesepakatan tersebut, tersebut tercapai setelah keduanya melakukan diskusi selama 9 bulan yang bertujuan untuk membangun kemitraan jangka menengah dan jangka panjang.
Kedua perusahaan asal Jepang ini, sudah memulai pembicaraan pada Juni 2023. Pada dasarnya, Mazda ikut serta dalam penyediaan baterai silinder Panasonic.
Advertisement
Disitat dari Motor1, baterai silinder Panasonic sebagian besar digunakan di Tesla. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan mulai mengerjakan sel silinder tipe 4680 berkapasitas besar dan berkapasitas tinggi, yang selain Tesla mungkin juga digunakan Subaru dan mazda.
Proses diskusi antara Panasonic dan Mazda sangat mirip dengan yang terjadi antara Panasonic dan Subaru, yang juga menghasilkan kesepakatan terkait pasokan baterai lithium-ion otomotif silinder.
Sementara itu, Panasonic bermaksud meluncurkan baterai tipe 4680 pertama pada bulan April-September 2024.
Perusahaan ini juga menawarkan tipe yang lebih kecil (1865, 2170) dan yang prismatik, tetapi sel prismatik bahkan tidak dipertimbangkan karena kata kuncinya adalah silinder.
Ada kemungkinan bahwa produksi baterai tipe 4680 awal Panasonic di Jepang adalah untuk Mazda dan Subaru.
Siap Bangun Pabrik di Indonesia, Mazda Gelontorkan Investasi Rp 400 Miliar
PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai distributor Mazda di Tanah Air resmi mengumumkan rencana untuk merakit lokal mobilnya. Jenama asal Jepang ini memilih wilayah Jawa Barat sebagai lokasi pabrik perakitan kendaraannya di dalam negeri.
Pembangunan fasilitas ini menandakan babak baru dalam kemitraan antara Mazda Motor Corporation (MC) dan PT EMI.
Disebutkan, PT EMI memilih jenis compact crossover sebagai model yang bakal diproduksi di Indonesia, karena melihat segmentasi pasar yang memang dikuasai oleh Mazda di pasar nasional.
"Kami merasa terhormat karena telah diberikan kepercayaan oleh Mazda Motor Corporation, untuk membangun pusat perakitan di Indonesia. Pembangunan fasilitas ini akan menjadi tonggak sejarah yang signifikan bagi kami. Tentu dalam memenuhi permintaan pelanggan Mazda di Tanah Air dengan lebih efisien dan efektif," ujar Ricky Thio, Managing Director PT EMI, dalam keterangan resmi, Kamis (14/3/2024).
Sementara itu, Ricky juga mengungkapkan komitmennya untuk dapat mempertahankan standar kualitas kendaraan Mazda yang dirakit secara lokal bagi pelanggan di Indonesia.
"Tak lain agar mengantongi kualitas setara dengan kendaraan rakitan Jepang sepenuhnya atau completely built up (CBU)," tambah Ricky.
Sementara itu, keputusan mendirikan fasilitas perakitan di Indonesia, karena pihak prinsipal Mazda di Jepang telah melakukan berbagai riset, dan melihat adanya potensi besar dari pasar Indonesia.
Advertisement