Nissan Perkenalkan The Arc sebagai Rencana Bisnis Baru untuk Masa Depan

Nissan memiliki rencana bisnis terbaru guna bersaing di pasar global. Mereka menamakannya, The Arc.

oleh Tim Otomotif diperbarui 01 Apr 2024, 17:07 WIB
Nissan perkenalkan The Arc sebagai rencana bisnis baru untuk menyongsong masa depan.

Liputan6.com, Jakarta - Nissan memiliki rencana bisnis terbaru guna bersaing di pasar global. Mereka menamakannya, The Arc.

Disebutkan, rencana ini fokus ke basis produk yang lebih luas, peningkatan elektrifikasi, pendekatan baru pada teknik dan manufaktur, penerapan teknologi dan penggunaan teknologi baru serta kemitraan strategis untuk peningkatkan profitabilitas global.

The Arc diposisikan di antara Nissan Next yang telah berjalan dari 2020 hingga 2023 dan Nissan Ambition 2030 yang menjadi visi jangka panjang perusahaan.

Rencana ini dibagi menjadi kewajiban jangka menengah untuk tahun fiskal 2024 hingga 2026 dan tindakan jangka menengah panjang yang dilaksanakan hingga 2023 mendatang.

Makoto Uchida, Presiden dan Chief Executive Officer Nissan Motor Co., Ltd mengungkapkan rencana The Arc akan menunjukkan jalan Nissan menuju masa depan dan menggambarkan peningkatan secara berkelanjutan dan kemampuan untuk mengikuti kondisi pasar yang dinamis.

Rencana ini memungkinkan Nissan melangkah lebih jauh dan cepat mendorong value dan daya saing perusahaan.

Menghadapi dinamika market yang ekstrem, Nissan mengambil langkah tegas berdasarkan rencana baru untuk memastikan pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan.” ujar Makoto dalam keterangannya, (28/3) lalu.

Nissan berencana meluncurkan 30 model baru dalam tiga tahun ke depan, 16 diantarannya adalah EV dan 134 model merupakan kendaraan konvensional.

Total ada 34 model kendaraan listrik mulai tahun fiskal 2024 dan 2030 mencakup semua segmen. EV nantinya akan mencapai 40 persen secara global pada tahun fiskal 2026 dan meningkat 60 persen pada akhir dekade ini. 

Beberapa rencana yang menarik perhatian untuk pasar Indonesia adalah rencana Nissan untuk pasar Oseania. Nissan berencana untuk menghadirkan pick-up seberat 1 ton dan memperkenalkan crossover EV segmen C.

Di sisi lain, rencana Nissan di India lebih jelas. Untuk negara tersebut, Nissan akan meluncurkan 3 model baru dan menjadi pusat ekspor dengan jumlah 100.000 unit. Kemungkinan produk Nissan di India juga akan di impor ke Indonesia.

Rencana lainnya terkait EV, Nissan akan membuat kendaraan listrik lebih terjangkau, memanfaatkan manufaktur modular generasi baru dan inovasi baterai.

Nissan bertujuan mengurangi biaya kendaraan listrik sebesar 30 persen dan mencapai biaya lebih rendah antara model EV dan ICE pada 2030 mendatang.


Rencana Lain

Penggunaan teknologi baru pada produk Nissan, seperti ProPilot, juga terus diwujudkan. Ini guna menghadirkan kendaraan otonom di jalan bebas hambatan hingga ke jalan raya, tempat pribadi, maupun area parkir.

Nissan akan menawarkan NCM li-ion, LFP, dan semua baterai solid-state yang ditingkatkan untuk menyediakan kendaraan listrik terdiversifikasi guna memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan.

Nissan juga akan meningkatkan baterai li-ion NCM secara signifikan, untuk mengurangi waktu fast charging sebesar 50 persen dan meningkatkan kepadatan energi sebesar 50 persen dibandingkan dengan Ariya.

Baterai LFP diluncurkan dengan pengembangan dan produksi di Jepang yang akan mengurangi biaya sebesar 30 persen dibandingkan dengan Sakura EV.

Kendaraan listrik baru dengan NCM li-ion, LFP, dan peningkatan baterai all-solid-state akan diluncurkan pada tahun fiskal 2028.

“Berdasarkan rencana komprehensif ini kami akan meningkatkan daya saing Nissan dan mencapai profitabilitas yang berkelanjutan. Nissan yakin bahwa mereka memiliki apa yang diperlukan untuk melaksanakan rencana ini dengan baik, yang akan memberi kami landasan kokoh yang kami perlukan sebelum visi Nissan Ambition 2030.” ucap Uchida.

Sumber: Oto.com

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya