Liputan6.com, Jakarta PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) telah mencatatkan laporan tahunan 31 Desember 2023, di mana capaiannya melampaui proyeksi penjualan tahun 2023. Target penjualan perseroan 2023 ialah Rp 154 miliar, namun closing 2023 mencapai Rp 327 miliar.
Direktur Utama Pelita Teknologi Global Ardarini mengatakan pencapaian penjualan yang melebihi proyeksi Perseroan salah satunya adanya dana IPO yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 8 Februari 2023 lalu.
Advertisement
PT Pelita Teknologi Global Tbk juga mencatatkan laba bersih 2023 sebesar Rp12,3 miliar dimana pada periode yang sama tahun sebelumnya, perusahaan ini menorehkan laba bersih sebesar Rp9,45 miliar.
"Jumlah aset pada closing 2023 sebesar Rp113,91 Miliar atau tumbuh sekitar 71% jika dibandingkan dengan laporan keuangan per 31 Desember 2022. Pertumbuhan ini salah satunya kontribusi dari meningkatnya kas dan bank per 31 Desember 2023 mencapai Rp36,09 miliar," kata Ardarini dikutip Senin (28/3/2024).
Sedangkan jumlah liabilitas sebesar Rp54,16 miliar pada periode 31 Desember 2023 dan sebesar Rp46,91 miliar pada peride 31 Desember 2022.
Bagikan Dividen
Di tahun 2023, CHIP juga telah membagikan dividen sebesar Rp2,31 per saham di bulan Juli 2023. PT. Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) juga menerima kontrak baru dengan PT Smartfren Telecom Tbk (Smartel) di penghujung November 2023. Kontrak baru ini membuat CHIP semakin optimistis mengembangkan lini usaha dan ekspansi pasar.
Direktur Utama CHIP Ardarini mengatakan perusahaannya akan bekerja sama menopang produk Smartel ke depannya.
Ardarini meyakini dengan pengalaman CHIP yang sudah hampir tiga tahun bekerja sama dengan perusahaan raksasa telekomunikasi lainya, yaitu PT Indosat Ooredo Hutchinson Indonesia, perusahaan percaya dengan kerja sama dengan Smartel akan saling menguntungkan dan berkembang bersama.
"Kontrak yang berdurasi lima tahun akan meningkatkan performa laporan keuangan ke depannya dan harapan kami perusahaan dapat mencapai omzet yang diproyeksikan pada 2024," kata Ardarini dalam keterangannya,
Kabar Merger
Ardarini juga mendengar kabar dari media massa bahwa Smartel memiliki kabar merger dengan XL Axiata dengan menyinggung 6G. Di sisi lain, lanjut Ardarini, Smartel juga dikabarkan sudah menganggarkan belanja modal Rp 2 triliun pada 2024, di mana anggaran untuk CAPEX sebesar Rp1,5 triliun-Rp2 triliun sebagai pengembangan jaringan yang lebih luas dan lebih bagus.
“Puji syukur alhamdulillah, saham kami yang dinamakan CHIP mendapat respons positif dari market. Berdasarkan data BEI, pergerakan emiten CHIP yang bergerak pada penjualan segmen Operating system & sim-card ini terus menguat.
Tak hanya penjualannya, sahamnya pun kian melesat berdasarkan data, penguatan harga saham CHIP merupakan yang paling pesat atau tertinggi di antara 31 saham perdana yang listing di BEI tahun 2023 ini.
Advertisement
Kapitalisasi Pasar
Kenaikan harga tersebut menjadikan kapitalisasi pasar (market cap) CHIP melesat dari Rp128,96 miliar menjadi Rp1,9 triliun. (sumber: RTI Business).
Ardarini menjelaskan kinerja perseroan ditopang penjualan operating system & sim-card senilai Rp300,7 miliar. Sementara itu, penjualan lainnya yakni scratch card sebesar Rp19, 4 miliar, fulfillment sejumlah Rp4,2 miliar, dan application Rp2,6 miliar.
"Harapan kami ke depannya semoga CHIP dapat merealisasikan kembali proyeksi yang telah kami buat pada tahun 2024 bahkan dapat melampaui seperti yang telah kami lakukan di tahun 2023," kata Ardarini.