Liputan6.com, Jakarta - Bulan suci Ramadhan 1445 H sudah memasuki 10 hari terakhir Ramadhan. Sebagian besar umat Islam sedang berusaha agar meraih keistimewaan malam Lailatul Qadar di hari-hari terakhir Ramadhan.
Ramadhan bukan hanya istimewa karena ada Lailatul Qadar. Sepanjang harinya pun juga istimewa. Namun memang malam Lailatul Qadar memiliki keistimewaan tersendiri karena malam itu lebih baik dari seribu bulan.
Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Pahala dari ibadah yang dikerjakan muslim di bulan suci akan dilipatgandakan. Tidak heran jika banyak umat Islam yang meningkatkan ibadahnya di bulan Ramadhan.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun Ramadhan adalah bulan agung dan penuh dengan keutamaan, namun menurut ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif (Buya Yahya) ada saja orang-orang yang tidak beruntung di bulan suci ini. Bisa dikatakan ia termasuk orang yang merugi di bulan Ramadhan.
Siapakah orang-orang yang termasuk golongan merugi di bulan Ramadhan? Simak berikut penjelasan Buya Yahya.
Simak Video Pilihan Ini:
Tidak Pernah Rindu Ramadhan
Buya Yahya mengatakan, golongan yang rugi di bulan Ramadhan adalah mereka yang tidak pernah rindu Ramadhan. Mereka yang tidak mengerti agungnya Ramadhan, mulianya Ramadhan, sehingga mereka tidak berkeinginan untuk berbuat baik di bulan Ramadhan.
“Ramadhan hanya dilewati begitu saja tanpa ada tambahan kebaikan yang dilakukan, tanpa ada pengurangan kemaksiatan," kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Buya Yahya.
"Maka (ketika) dia memasuki Ramadhan, (lalu) keluar dari Ramadhan seperti sebelum Ramadhan. Tidak ada perubahan. Maka dialah orang yang rugi," tambah ulama kharismatik ini.
Advertisement
Pesan Buya Yahya
Oleh karena itu, Buya Yahya berpesan agar memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepada Allah. Sebab, dosa akan memperberat seseorang untuk beramal baik di bulan Ramadhan.
"Maka sadari siapapun dari kita. Jika kita ingin berbuat baik kok susah, sesungguhnya adalah karena dosa-dosa kita. Sehingga dikatakan oleh para ulama, hukuman Allah kepada seorang hamba yang paling tampak adalah di saat dia susah melakukan kebaikan," tutur Buya Yahya.