Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) mengantisipasi lonjakan permintaan bahan bakar minyak (BBM) yang kerap menimbulkan antrean panjang. Guna memangkas waktu, masyarakat diminta beli BBM dengan mode non tunai atau cashless.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso meminta masyarakat tidak membayar secara tunai saat membeli BBM. Tujuannya menurunkan waktu antrean.
Advertisement
"Kami mengimbau masyarakat agar bisa menggunakan pembayaran non tunai karena berdasarkan pengalaman tahun lalu 90 persen pembayaran di SPBU mudik ini masih menggunakan cash," kata Fadjar saat meninjau SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Senin (1/4/2024).
Menurutnya, dengan menggunakan metode cashless, maka antrean akan semakin singkat. Alhasil, antrean yang terjadi di SPBU tidak menimbulkan kemacetan yang berangsur lama.
"Jadi dengan kita imbau supaya menggunakan cashless atau non tunai bisa mengurangi antrean sehingga proses transaksi atau durasi per konsumen bisa semakin sedikit. Sehingga tidak terjadi anteran dan menimbulkan kemacetan," jelasnya.
Informasi, PT Pertamina Patra Niaga telah mengoperasikan Sarfas sebanyak 115 Terminal BBM, 30 Terminal LPG, dan 71 Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU). Adapun untuk stasiun pengisian lebih dari 7.400 SPBU, 723 SPBE dan 48.207 Agen/Outlet LPG juga telah menyalurkan energi ke masyarakat.
Untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi energi jelang liburan panjang Idulfitri 1445 H, Pertamina telah menyiapkan Sarfas tambahan yang meliputi 1.792 SPBU Siaga 24 Jam, 5.027 Agen LPG Siaga 24 Jam, 200 Mobil Tangki Stand By, 61 Kiosk Pertamina Siaga, 54 Motorist, dan 281 Pertamina Delivery Service.
“Seluruh sarana dan fasilitas, mulai terminal, DPPU, dan SPBU, baik yang existing maupun Sarfas tambahan telah berjalan dan siap melayani jutaan pemudik yang akan menghabiskan waktu berlibur dengan keluarga,” ujar Fadjar.
Antisipasi Kendala di Daerah
Tidak hanya di wilayah perkotaan, lanjut Fadjar, Pertamina juga melakukan antisipasi kendala suplai ke remote area akibat cuaca ekstrim seperti di wilayah kepulauan melalui built up stock BBM sejak H-14 di SPBU dan stok LPG di Agen atau Pangkalan. Selain itu, telah disiagakan tambahan tangki atau modular pada SPBU eksisting di remote area atau kepulauan kecil.
“Kami juga mengintensifkan komunikasi dengan Pemerintah Daerah, juga kerjasama dengan TNI-AL untuk perbantuan KRI untuk angkutan BBM/LPG untuk mengantisipasi cuaca ekstrim, serta layanan 24 jam Call Center 135,” imbuhnya. Selain itu, Fadjar menuturkan seluruh Subholding Pertamina yang tergabung dalam Satgas RAFI 2024 juga memastikan operasionalnya telah siap mendukung Perseroan dalam menyambut momentum mudik dan arus balik Lebaran tahun ini.
Di sektor hulu, saat ini melalui PT Pertamina Hulu Energi, produksi migas Pertamina pada periode Maret-April diproyeksikan meningkat. Pada April 2024 produksi minyak diproyeksi mencapai 411 MBOPD dan gas 2.462 MMSCFD. Pertamina berkomitmen penuh menjaga suplai migas untuk menjamin pasokan kilang dalam negeri.
Advertisement
Stok Minyak Mentah Aman
Di sektor pengolahan, PT Kilang Pertamina Internasional memastikan stok minyak mentah dengan volume 25,5 hari dan kapasitas pengolahan mencapai 908 ribu barrel per hari. Di sisi pengangkutan minyak mentah dan BBM serta LPG yang digawangi PT Pertamina International Shipping, Pertamina telah menyiagakan 318 kapal tanker dan tambahan 8 vessel buffer selama periode Satgas RAFI 2024.
Dari jumlah tersebut sebanyak 56 persen untuk pengangkutan BBM, 15 persen untuk LPG dan selebihnya untuk pengangkutan produk petrokimia serta produk lainnya.
Subholding Gas melalui Pertamina Gas Negara juga memastikan keandalan operasional jaringan gas rumah tangga, termasuk Subholding Pertamina New and Renewable Energy yang siap memasok listrik dari sumber energi baru terbarukan.