Liputan6.com, Jakarta Garuda Indonesia Group menyiapkan 570 penerbangan tambahan atau extra flight guna menyambut musim mudik Lebaran 2024. Armada tambahan ini diperuntukkan baik untuk Garuda Indonesia maupun Citilink.
"Kita sampai sekarang ada 170 (Garuda Indonesia) dan Citilink 400 tambahan. Jadi mustinya oke, dan semua administrasi sudah beres, mudah-mudahan tidak ada kendala," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di Jakarta, Senin (1/4/2024).
Advertisement
Adapun extra flight tersebut dipersiapkan untuk sejumlah destinasi favorit, semisal Denpasar, Padang, Surabaya, Medan, hingga Singapura. Namun, Irfan tetap mewaspadai kendala cuaca tak stabil dalam angkutan pesawat di mudik Lebaran tahun ini.
"Cuman memang kita ada catatan khusus mengenai cuaca. Mudah-mudahan Padang enggak terlalu banyak terpengaruh karena Marapi suka batuk-batuk. Sementara sih mestinya terkendali," imbuhnya.
Irfan lantas memaparkan rencana dengan adanya penerbangan tambahan ini. Untuk sementara Garuda Indonesia Group akan lebih fokus penambahan frekuensi penerbangan di dalam negeri.
"Memang ada beberapa rute yang sedang diminta kita terbang, tapi sementara Citilink yang diterbangkan Kediri. Rencana Citilink tanggal 5 (April 2024) akan melakukan penerbangan perdana tanggal 5 hari Jumat," jelas Irfan.
Pakai Pesawat Jumbo
Untuk rute penerbangan domestik, Garuda Indonesia akan perbanyak memakai tipe pesawat berbadan lebar (wide body). Perseroan tahun ini juga akan menambah perjalanan menuju Balikpapan guna menunjang pergerakan ke IKN di Kalimantan Timur.
"Jadi airbus itu akan kita perbanyak khususnya ke arah Balikpapan, Balikpapan makin ramai karena IKN. Balikpapan mungkin nanti akan tambah penerbangan melihat situasi penambahan pesawat," kata Irfan.
Pendapatan Penerbangan Haji Garuda Indonesia Melesat 145%, Sentuh Rp 3,7 Triliun
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (BEI: GIAA) (Garuda) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2023. Maskapai plat merah itu berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha konsolidasi di tahun kinerja 2023.
Tercatat pendapatan Garuda Indonesia tumbuh sekitar 40% atau sebesar USD 2,94 miliar dibandingkan dengan pendapatan usaha di tahun sebelumnya yaitu USD2,1 miliar. Hal ini merupakan salah satu indikator langkah penyehatan kinerja usaha yang terus berjalan on the track.
Pendapatan usaha tersebut didorong dari pendapatan penerbangan berjadwal yang naik 41% y-o-y menjadi USD 2,37 miliar dari sebelumnya USD 1,68 miliar sejalan dengan pergerakan masyarakat yang menggunakan transportasi udara di fase pascapandemi terus bergerak mendekati situasi sebelum pandemi. Lebih lanjut pada penerbangan berjadwal penumpang sendiri, tumbuh 52% dari tahun sebelumnya menjadi USD 2,21 miliar.
Selaras dengan penerbangan berjadwal, pendapatan penerbangan tidak berjadwal juga mencatat pertumbuhan hingga 65% atau sebesar USD 288,03 juta dari tahun sebelumnya yaitu USD174,81 juta.
Laba Tahun Berjalan
Dari hal itu pendapatan penerbangan haji di tahun 2023 menyumbang kenaikan signifikan hingga 145% menjadi USD 235,17 juta setara Rp 3,7 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu USD 92,48 juta. Kemudian, pendapatan lain-lain turut naik 15% dari kinerja 2022 menjadi USD 270,58 juta.
Setelah melewati fase yang penuh tantangan di era pandemi beberapa tahun lalu dengan melaksanakan berbagai langkah perbaikan, Garuda Indonesia berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar USD 251.996.580. Pencapaian ini semakin memperkuat fundamen positif kinerja usaha Garuda Indonesia pasca merampungkan restrukturisasi di akhir tahun 2022 lalu.
“Implementasi aksi strategis korporasi dalam upaya percepatan pemulihan kinerja pascarestrukturisasi dibarengi dengan geliat pergerakan penumpang yang terus tumbuh, diharapkan dapat semakin memperkokoh landasan entitas bisnis Garuda Indonesia secara grup untuk fokus dalam mengoptimalkan pendapatan usaha serta upaya pembukuan laba kinerja perusahaan secara berkelanjutan,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, Senin (1/4/2024).
Advertisement