Liputan6.com, Jakarta - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau disebut Harita Nickel mencatat kinerja keuangan positif pada 2023. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba pada 2023 yang didukung kenaikan produksi dan efisiensi operasional.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/4/2024), PT Trimegah Bangun Persada Tbk meraup pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 23,85 triliun pada 2023. Pendapatan tumbuh 149,3 persen dibandingkan 2022 sebesar Rp 9,56 triliun.
Advertisement
Pertumbuhan pendapatan mendorong laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 5,61 triliun pada 2023. Laba tersebut tumbuh 20,4 persen dari 2022 sebesar Rp 4,66 triliun. Perseroan membukukan total laba Rp 7,06 triliun sepanjang 2023, naik 54,02 persen dibandingkan 2022 sebesar Rp 4,58 triliun.
Perseroan mencatat beban pokok penjualan senilai Rp 8,27 triliun pada 2023. Beban pokok penjualan bertambah 218,4 persen dari 2022 sebesar Rp 4,89 triliun. Meski demikian, Perseroan membukukan laba bruto sebesar Rp 8,27 triliun, naik 77 persen dari 2022 sebesar Rp 4,67 triliun.
Selain itu, beban penjualan, umum dan administrasi naik menjadi Rp 1,44 triliun pada 2023 dibandingkan 2022 sebesar Rp 889,91 miliar. Laba usaha tercatat 76,3 persen menjadi Rp 7,023 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 3,98 triliun.Seiring kinerja tersebut, Harita Nickel membukukan laba per saham dasar sebesar Rp 92,39 pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 84,70.
Total ekuitas tercatat Rp 28,39 triliun pada 2023. Ekuitas naik 99,5 persen dari 2022 sebesar Rp 14,22 triliun. Liabilitas Perseroan turun 17 persen menjadi Rp 16,89 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 20,37 triliun.
Aset Perseroan naik 30,87 persen dari Rp 34,60 triliun pada 2022 menjadi Rp 45,28 triliun pada 2023. Perseroan kantongi kas dan bank sebesar Rp 3,93 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 1,27 triliun.
Pada perdagangan Senin, 1 April 2024, harga saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) naik 1,14 persen menjadi Rp 885 per saham.
Harga saham NCKL dibuka stagnan di posisi Rp 875 per saham. Harga saham NCKL berada di level tertinggi Rp 885 dan terendah Rp 855 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.676 kali dengan volume perdagangan 67.477 saham. Nilai transaksi Rp 5,9 miliar.
Ditopang Kenaikan Volume Penjualan
Mengutip keterangan resmi Perseroan, pertumbuhan laba pada 2023 mencerminkan pengelolaan operasional yang efektif dan pertumbuhan yang stabil di Tengah pasar fluktuatif. Adapun tingkat pertumbuhan tahunan gabungan atau CAGR untuk laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai 170 persen sejak tahun fiscal 2020.
Perseroan juga menyebutkan pertumbuhan pendapatan dan laba kotor didorong kenaikan volume penjualan yang lebih tinggi dari bisnis pemrosesan bijih nikel.
Ini termasuk smelter baru PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF), yang merupakan fasilitas peleburan saprolit (bijih nikel kadar tinggi) berbasis pirometalurgi (RKEF) yang menghasilkan feronikel, dan lini produksi tambahan dari PT Halmahera Persada Lygend (HPL), fasilitas pemurnian limonit (bijih nikel kadar rendah) berbasis hidrometalurgi (HPAL) untuk menghasilkan bahan baku baterai kendaraan listrik.
Dari lini bisnis pertambangan, Harita Nickel mencatat kenaikan volume penjualan bijih nikel sebesar 98%, atau mencapai 15,38 juta wmt (wet metric ton) dibanding 7,77 juta wmt pada tahun 2022, yang terdiri dari saprolit sebanyak 6,30 juta wmt, naik 235% dari 1,88 juta wmt, dan limonit sebanyak 9,08 juta wmt, naik 54% dari 5,89 juta wmt.
Advertisement
Bisnis Nikel
Sedangkan dari lini bisnis pengolahan dan pemurnian nikel. Harita Nickel juga membukukan peningkatan produksi feronikel sebesar 300%, dari 25.372 ton pada 2022 menjadi 101.538 ton pada 2023, dan kenaikan produksi MHP (mixed hydroxide precipitate), yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik, sebesar 50%, dari 42.310 ton pada 2022 menjadi 63.654 ton pada 2023.
Hal ini mencerminkan fokus strategis perusahaan untuk memperluas kemampuan produksinya dan memperkuat posisi di pasar.
Direktur Utama PT Trimegah Bangun Persada Tbk, Roy Arman Arfandy menuturkan, di Tengah kondisi pasar yang penuh tantangan sepanjang 2023, Harita Nickel tetap berupaya mempertahankan pertumbuhan.
"Hasil keuangan kami di tahun 2023 mencerminkan upaya bersama tim kami, dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, dalam menghadapi volatilitas pasar dengan strategi yang tangguh dan adaptif, termasuk dengan mendorong inovasi dan meningkatkan efisiensi operasional, terutama dengan proses pertambangan dan produksi yang berada di satu lokasi yang terintegrasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan,” ujar dia.
Penuhi Permintaan Nikel
Ia mengatakan, pihaknya terus berkomitmen pada peningkatan efisiensi dan pengembangan yang konsisten untuk memastikan perseroan berada pada posisi yang baik dalam menghadapi dinamika industri ke depan.
“Komitmen Harita Nickel terhadap keunggulan operasional dan inovasi memainkan peranan penting dalam mengoptimalkan proses produksi, mengurangi biaya dan mendorong pertumbuhan,” kata dia.
Perseroan menyatakan, perluasan kemampuan produksi yang strategis ini memungkinkan Harita Nickel memenuhi permintaan nikel yang masih terus meningkat, khususnya di sektor baterai kendaraan listrik. Salah satunya adalah fasilitas pemurnian limonit kedua dengan teknologi HPAL dari Obi Nickel Cobalt (ONC) yang diharapkan akan mulai beroperasi pada 2024.
"Capaian pada tahun fiskal 2023 merupakan bukti dari komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan yang konsisten dan bertanggung jawab, serta menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar dia.
Advertisement