Liputan6.com, Jakarta - Ada cerita yang menginspirasi dari santri penghafal Al-Qur'an Pondok Pesantren Bustanul Qur'an yang terletak di Dusun Karang Duren, Desa Pakikiran Kecamatan Susukan Banjarnegara, Jawa Tengah.
Di tengah kesibukannya sebagai penghafal Al-Qur'an ini mereka masih mampu menyisihkan sebagian rezekinya untuk dibagikan kepada warga di sekitar mereka menimba ilmu, dalam bentuk pemberian sembako.
Kegiatan digelar tepat memasuki 10 hari terakhir Ramadhan. Santri belajar menjalankan anjuran Rasulullah SAW untuk bersedekah di sepertiga akhir Ramadan.
Pengasuh Ponpes Bustanul Qur'an Kiai Abdul Fatah Al Hafidz mengatakan, pada Senin (1/4/2024) santri asuhannya melakukan kegiatan berbagi dengan warga sekitar Ponpes. Hal ini dilakukan untuk mengasah kepekaan santri terhadap lingkungan sekitarnya.
"Kegiatan ini rutin setiap hendak perpulangan santri ke rumah masing-masing. Kami ingin melatih santri agar peka terhadap warga sekitar yang membutuhkan," ujar Kiai Abdul Fatah.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Sembako Diberikan Kepada Lansia dan Warga Miskin
Setidaknya ada 48 warga sekitar yang mendapatkan bantuan sembako, rata-rata penerima merupakan fakir, miskin, hingga janda-janda lanjut usia.
"Untuk penerima di sekitar pesantren, kita fokuskan fakir, miskin, janda lansia, sedikitnya ada tiga RT yang mendapatkan sembako dari anak-anak santri," tambahnya.
Sejumlah penerima mengaku senang dengan aksi santri penghafal Al Qur'an ini, lantaran di tengah semabko mahal, anak-anak penerus bangsa ini bisa berbagi dengan cara yang unik, yaitu menyisihkan uang jajan yang mereka miliki.
"Alhamdulillah, masih santri sudah bis aberbagi, semoga mereka bisa menjadi generasi yang peka terhadap lingkungan sosial," ujar Mbah Parniyah, salah satu penerima bantuan sembako.
Advertisement
Mendapat Bantuan Waqaf Al-Quran
Sebelumnya, Relawan dari Panti Jompo Soekinto Yayasan GSYD Banjarnegara juga melakukan kegiatan positif pada bulan Ramadhan di pondok pesantren yang ada di daerah cukup terpencil ini.
Kegiatan tersebut berupa pemberian bantuan puluhan Al Quran bagi santri yang belajar di tempat tersebut.
"Kami harapkan bantuan mushaf Al Qur'an ini mampu memberikan semangat kepada adik-adik santri terus belajar menjadi penghafal ALQuran," kata Ketua GSYD Banjarnegara Hj Sukinah, atau yang akrab disapa Ibu Tina ini.
Kegiatan waqaf semacam itu menjadi agenda rutin lembaganya, selain Al-Qur'an juga ada Iqro, Yanbua. Selain itu juga ada bantuan untuk lansia serta pembangunan tempat ibadah, serta bedah rumah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda Cingebul