GMFI Catat Kinerja Positif 2023, Untung USD 20,2 Juta

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang bergerak di bidang perawatan pesawat udara, telah merilis pencapaian laporan keuangan tahun buku 2023.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 02 Apr 2024, 08:00 WIB
Garuda Maintenance Facility. (Foto: GMF)

 

Liputan6.com, Jakarta PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang bergerak di bidang perawatan pesawat udara, telah merilis pencapaian laporan keuangan tahun buku 2023.

Pendapatan tahun 2023 berhasil mencapai USD 373,2 juta, menandai pertumbuhan yang signifikan sebesar 56.9% dari tahun sebelumnya. GMFI juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih dari USD 3,6 juta pada 2022 menjadi USD 20,2 juta pada tahun 2023.

"Kami bersyukur atas capaian laba bersih yang baik ini, yang merupakan hasil dari upaya restrukturisasi yang kami terapkan. Hal ini menunjukkan keberhasilan kami dalam membawa Perseroan menuju perbaikan yang mendekati kondisi sebelum pandemi global," kata Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi Selasa (2/4/2024).

Dari segi arus kas, aktivitas operasi menjadi kontributor utama, dengan pekerjaan operasional yang terus menunjukkan peningkatan melalui berbagai proyek yang saat ini masih berjalan.

Pada tahun 2023, segmen bisnis perawatan mesin pesawat menjadi kontributor terbesar pada pendapatan operasional, dengan total pendapatan sebesar USD 102 juta, meningkat secara signifikan dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya senilai USD 24,3 juta.

Peningkatan ini sejalan dengan aktivitas reaktivasi engine Garuda Indonesia. Disusul dengan segmen pemeliharaan airframe yang mencatatkan pendapatan sebesar USD 83,7 juta, dan layanan komponen dengan total pendapatan USD 82,2 juta.

Restrukturisasi

Capaian positif ini merupakan hasil dari upaya restrukturisasi agresif yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2023, baik terhadap utang usaha dengan pemasok maupun utang bank.

Kenaikan laba bersih tahun ini tidak hanya berasal dari capaian laba operasional, melainkan juga dikontribusikan salah satunya dari pemulihan nilai aset.

Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian ini masih merupakan bagian dari proses pemulihan Perseroan pasca pandemi Covid-19, yang memberikan dampak jangka panjang terhadap industri penerbangan.

 


Sejak 2022

Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Secara kontinyu, GMFI mengimplementasikan restrukturisasi utang dengan bank di mana hal ini telah dilakukan sejak 2022 dan dilanjutkan hingga 2023.

Beberapa bentuk restrukturisasi yang GMFI lakukan dengan bank di antaranya perpanjangan jangka waktu pembayaran, penyesuaian tata cara pembayaran pokok pinjaman, dan penurunan tingkat suku bunga.

Sedangkan restrukturisasi utang usaha dilakukan dengan skema negosiasi one on one dan pemenuhan komitmen terhadap rencana pembayaran (payment plan) yang telah disepakati dengan pemasok.

Hasil negosiasi yang dilakukan salah satunya membawa kesepakatan antara GMFI dengan pemasok berupa potongan jumlah pokok (haircut) atas utang dan perubahan skema pembelian demi menjaga keberlanjutan kerja sama bisnis.

Strategi diversifikasi bisnis pun masih digalakkan oleh GMFI untuk menunjang perbaikan kinerjanya. Pada tahun 2023, GMFI mengantongi kontrak pemeliharaan BBJ02 milik Kementerian Sekretariat Negara.

Dari sektor pertahanan, GMFI juga menambah kapabilitas baru pada tahun 2023 di mana untuk pertama kalinya, GMFI melakukan pekerjaan perawatan pesawat helikopter Bell 412.

Capaian lain dari sektor pertahanan yakni GMFI berhasil mencatatkan sejarah dengan berhasil diselesaikannya penggantian Center Wing Box pesawat Hercules C-130H untuk pertama kalinya di Indonesia.

Dari segmen bisnis lain, GMFI juga terus memperluas jangkauan pasar internasionalnya dengan keberhasilan menggandeng customer dari Korea, Eropa, Asia Tenggara, dan juga Timur Tengah. GMFI pun berhasil memastikan salah satu hanggarnya fully occupied hingga 2025.


Proses Pemulihan

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

GMFI masih dalam proses pemulihan untuk mengembalikan kondisi usaha. Perseroan juga terus menjajaki berbagai inisiatif untuk meningkatkan ekuitas, yang terus digenjot hingga saat ini. Namun, dengan melihat pemulihan industri aviasi secara keseluruhan, GMFI optimis bahwa berbagai strategi dan upaya pemulihan yang dilakukan dari segi finansial maupun operasional akan terus meningkatkan profitabilitas untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Dengan peningkatan pendapatan lebih dari 50% yang sejalan dengan meningkatnya capaian net profit, kami optimis pemulihan yang GMFI terapkan telah berada dalam track yang benar. Ditambah lagi, laba bersih tahun ini pun menunjukkan peningkatan yang signifikan. Segmen bisnis lain seperti militer dan industrial solutions pun masih menyimpan potensi besar di masa yang akan datang. Ke depannya memang masih menantang, tetapi kami percaya perlahan tetapi pasti GMFI akan mampu mencapai growth yang jauh lebih sustain setelah ini,” tutup Andi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya