Daftar Pemain U-23 Terbaik di Eropa Edisi Maret

Berikut nama nama pemain U-23 Terbaik di Eropa Edisi bulan Maret. Ada siapa saja ya?

oleh Rossa Izza Amalia diperbarui 02 Apr 2024, 16:00 WIB
Pemain Barcelona, Fermin Lopez, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Shakhtar Donetsk pada laga Liga Champions, di Stadion Olimpic Lluis Companys, Rabu (25/10/2023). Barcelona sukses mengalahkan Shakhtar Donetsk dengan skor 2-1. (AFP/Lluis Gene)

Liputan6.com, Jakarta Di era sepak bola modern, pemain-pemain muda banyak mendapatkan panggung mentas di tim utama. Beberapa klub besar Eropa bahkan berani menjadikan pemain di bawah 23 tahun sebagai tulang punggung tim.

ESPN baru saja merilis daftar pemain U-23 terbaik untuk bulan Maret 2024 ini. Meskipun belum mencapai tingkat ketenaran seperti Erling Haaland, Jude Bellingham, dan Gavi, mereka layak mendapat pujian atas penampilan mereka yang gemilang.

Dengan permainan yang konsisten dan kontribusi berarti bagi tim mereka, para pemain ini telah menarik perhatian pengamat sepak bola di seluruh Eropa. Mereka adalah sosok-sosok yang patut diikuti perkembangannya, karena potensi mereka untuk menjadi nama besar di dunia sepak bola semakin terlihat.


Fermín López, 20, Barcelona

Pemain Barcelona, Fermin Lopez, berebut bola dengan pemain Shakhtar Donetsk, Artem Bondarenko, pada laga Liga Champions, di Stadion Olimpic Lluis Companys, Rabu (25/10/2023). Berkat hasil ini, Barcelona kini bertengger kokoh di puncak klasemen Grup H dengan poin sembilan. (AP Photo/Joan Monfort)

Di tengah absennya para pemain kunci seperti Gavi dan Pedri, Barcelona menemukan sinar harapan dalam talenta muda mereka sendiri, Fermín López. Berusia 20 tahun, gelandang serba bisa ini telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam penampilannya selama bulan Maret.

Mengisi kekosongan dalam skuat utama Barcelona, López telah menunjukkan keberanian dan kepercayaan diri sebagai starter dalam formasi Xavi. Tidak hanya itu, dia bahkan mampu mencatatkan namanya di papan skor dengan gol sundulan yang memukau ke gawang Atletico Madrid. Pencapaiannya tidak berhenti di situ, karena dia juga menambahkan satu gol lagi dalam pertandingan Liga Champions melawan Napoli.

Meskipun secara alami seorang gelandang tengah kreatif, López juga telah menunjukkan fleksibilitasnya dengan bermain sebagai pemain sayap kiri pada awal musim. Dengan landasan pendidikan yang kuat dari La Masia, López memperlihatkan kecerdasan taktik yang tinggi dan kemampuan teknis yang luar biasa. Kombinasi ini membuatnya menjadi pemain nomor 8 yang menjanjikan, dengan kemampuan untuk mencetak gol penting dan memberikan umpan-umpan kunci.


Alan Varela, 22, FC Porto

Pemain Barcelona, Ilkay Gundogan, berusaha melewati pemain FC Porto, Alan Varela, pada laga matchday 2 Liga Champions 2023/2024 di Estadio do Dragao, Kamis (5/10/2023). Gundogan menjadi pemain kunci saat Barcelona membungkam FC Porto. (AFP/Miguel Riopa)

Langkah Varela dari benua Amerika ke Eropa telah berjalan dengan lancar, dan semakin besar kemungkinan bahwa kepindahannya senilai €8 juta dari Boca Juniors musim panas lalu adalah awal dari sesuatu yang besar. Debutnya yang gemilang di musim pertamanya di Portugal membuka pintu bagi kemajuan yang semakin pesat.

Musim demi musim, Varela terus menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam permainannya. Dia tidak hanya menjadi andalan di lini tengah FC Porto, tetapi juga mampu tampil gemilang ketika dihadapkan pada lawan-lawan tangguh seperti Barcelona di Liga Champions. Bahkan, penampilannya yang mengesankan membuatnya menjadi salah satu pemain kunci Porto dalam pertandingan melawan Arsenal di babak 16 besar.

Kelebihan Varela tak hanya terletak pada mobilitasnya yang mengesankan dan kemampuan untuk menutup lawan dengan cepat, tetapi juga pada keunggulannya dalam melakukan intersepsi yang menjadi aset berharga bagi timnya. Meskipun begitu, dia tidak hanya fokus pada sisi defensif permainannya. Kemampuannya dalam memulai serangan dari lini tengah dan kemampuan umpan panjangnya yang luar biasa menjadi tambahan berharga bagi strategi permainan FC Porto.


Francisco Conceição, 21, FC Porto

Francisco Conceicao dari Porto, kanan, berpegangan pada Kai Havertz dari Arsenal selama pertandingan sepak bola babak 16 besar Liga Champions antara FC Porto dan Arsenal di stadion Dragao di Porto, Portugal, Rabu, 21 Februari 2024. (AP Photo/Luis Vieira)

Perjalanan Francisco Conceição menuju ke puncak sepak bola Eropa sedang mencapai titik puncaknya, dan dia melakukannya dengan mengukir namanya sendiri, tanpa bantuan pilih kasih. Putra dari pelatih legendaris Porto, Sergio Conceicao, pemain sayap berbakat ini telah memulai debutnya di panggung profesional dengan penuh semangat dan tekad.

Setelah tiga tahun berkiprah di FC Porto, Conceição akhirnya menemukan momentumnya. Pinjaman ke Ajax terbukti menjadi langkah yang tepat baginya, di mana dia telah mulai menemukan peran utamanya dan muncul sebagai pemain yang bisa membuat perbedaan bagi klub tersebut. Dan bagi mereka yang meragukan kemampuannya dan mencurigai adanya favoritisme karena hubungan keluarganya, pilihan untuk memasukkannya ke dalam starting XI terbukti layak dan adil.

Statistiknya menunjukkan bahwa dia tidak hanya mahir dalam melakukan dribel (dengan 10 dribel per 90 menit dan tingkat efisiensi yang mengesankan), tetapi juga mampu memberikan umpan-umpan tajam dan mengancam gawang lawan.

Meskipun peran utamanya sebagai pemain sayap, Conceição juga terbukti sangat berguna di lini tengah, seringkali memberikan umpan-umpan penting atau melepaskan tembakan berbahaya. Puncak penghargaan datang ketika dia mendapat caps senior pertamanya untuk tim nasional Portugal, menegaskan statusnya sebagai salah satu bakat terkemuka dari generasi muda.


Endrick, 17, Palmeiras

Pemain Brasil, Endrick merayakan gol penentu kemenangan ke gawang Inggris pada laga FIFA Matchday yang berlangsung di Wembley, London, Inggris, Minggu (24/03/2024) WIB. (AP Photo/Alastair Grant)

Salah satu yang sedang mencuri perhatian adalah Endrick, sang penyerang berusia 17 tahun yang bermain untuk Palmeiras. Meskipun belum resmi bermain di Eropa, reputasinya semakin berkembang pesat, bahkan sebelum ia menjadi bagian dari Real Madrid dalam beberapa bulan ke depan.

Endrick telah menjadi buah bibir di dunia sepak bola, terutama setelah dua penampilan gemilangnya untuk tim nasional Brasil. Dalam dua pertandingan terakhirnya, dia mencetak gol kemenangan melawan Inggris di Wembley dan menyumbangkan gol lagi dalam hasil imbang dramatis 3-3 melawan Spanyol dengan tendangan voli yang spektakuler.

Prestasi Endrick tidak hanya terbatas pada gol-golnya yang mengesankan. Dia juga menunjukkan kualitas-kualitas luar biasa dalam permainannya, seperti tembakan keras, akselerasi cepat dengan bola, dan kemampuan sentuhan bola yang halus di sekitar kotak penalti.


Tiago Santos, 21, Lille

Salah satu yang sedang menjadi pusat perhatian adalah Tiago Santos, bek kanan berbakat berusia 21 tahun yang kini membela Lille.

Meski baru saja bergabung pada musim panas lalu dari Estoril dengan harga yang mengesankan, Tiago Santos telah mampu menarik perhatian banyak pencari bakat dan klub-klub besar, terutama di Premier League. Konsistensi dan adaptasi cepatnya di liga yang lebih kompetitif menjadi sorotan utama bagi para pengamat.

Penampilannya yang brilian tidak hanya terbatas pada liga domestik, tetapi juga di panggung Eropa. Sebagai bek kanan yang telah menemukan peran barunya, Santos telah membuktikan dirinya sebagai ancaman nyata di fase serangan. Kecepatannya yang mengagumkan dan kontrol bola yang luar biasa membantunya menjelajahi ruang-ruang sempit di lapangan.

Menurut data dari WyScout, Santos rata-rata melakukan lima aksi menyerang yang sukses per 90 menit, sementara tingkat keberhasilan dribelnya mencapai 60%, yang merupakan pencapaian yang sangat mengesankan. Dengan kualitas yang dimilikinya, tidak mengherankan jika banyak klub yang tertarik untuk mendapatkannya di jendela transfer berikutnya.


Oumar Diakité, 20, Reims

Oumar Diakité, penyerang muda berbakat asal Pantai Gading. Sebelum memulai perjalanan internasionalnya, Diakité berhasil mencatatkan namanya di papan skor saat Reims meraih hasil imbang menghadapi PSG, dan tak berhenti di situ, ia juga menyumbang satu gol lagi dalam kemenangan 2-1 mereka melawan Metz di minggu berikutnya. Ketika bergabung dengan tim nasionalnya, ia kembali menunjukkan ketajamannya dengan mencetak gol saat bertanding imbang 2-2 melawan Benin.

Diakité adalah salah satu produk berbakat dari akademi ASEC yang terkenal di Abidjan, dan perjalanan karirnya membawanya melalui jalur yang menarik, termasuk singgah di FC Salzburg di Austria. Meskipun tidak pernah tampil dalam pertandingan resmi untuk Salzburg, ia berhasil mengeksplorasi bakatnya bersama klub feeder mereka, FC Liefering. Kini, sebagai seorang penyerang yang kuat secara teknis dan cepat, ia sedang menunjukkan bahwa ia siap menjadi andalan di Ligue 1.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya