Ma'ruf Amin: Saya Berharap Kepemimpinan Saya dan Pak Jokowi Berakhir Husnul Khatimah

Wapres mengatakan, dirinya selama ini bekerja dengan mengedepankan cara-cara yang harmonis yang saling mengisi bersama dengan Presiden Jokowi.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 02 Apr 2024, 11:02 WIB
Wakil Presiden (wapres) Ma’ruf Amin

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap kepemimpinannya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabinet Indonesia Maju, bisa berakhir dengan baik atau husnul khotimah pada Oktober 2024.

"Saya berharap bahwa kepemimpinan saya dan Pak Jokowi berakhir dengan husnulkhatimah," kata Ma'ruf Amin, Jakarta, Senin malam (1/4/2024).

Wapres mengatakan, dirinya selama ini bekerja dengan mengedepankan cara-cara yang harmonis yang saling mengisi bersama dengan Presiden Jokowi.

Ma’ruf Amin menyadari dalam suatu periode pemerintahan akan ada hal-hal yang tercapai dan tidak tercapai. Hal tersebut menjadi sebuah kelaziman akibat situasi dan kondisi yang ada.

Meskipun demikian, karena estafet kepemimpinan akan terus berlanjut, Wapres meyakini Indonesia akan bisa menjadi lebih baik.

"Akan tetapi, karena akan dilanjutkan (estafet kepemimpinan akan berlanjut), saya optimistis Indonesia ke depan bisa lebih baik lagi," ujarnya.

Ma'ruf Amin pun menyampaikan harapan untuk terus membantu Pemerintah, siapa pun pemimpinnya, dalam menjaga kondisi dan keutuhan bangsa yang lebih dari segalanya.

"Tolong tetap bantu Pemerintah siapa pun pemerintahnya untuk menjaga kondisi dan keutuhan bangsa yang lebih dari segala-galanya. Hal itu modal. Kalau negara itu sudah tidak utuh, saya kira tidak mungkin bisa bangun dengan baik," katanya.

Ma’ruf Amin mengatakan bahwa bangsa Indonesia patut bersyukur karena negara sebesar Indonesia dengan beragam etnik dan agama dapat terus dijaga keutuhannya sampai saat ini.


Bukan Wapres yang Atraktif

Wapres Ma'ruf Amin kunjungi Kendari, melantik pengurus KDEKS Sulawesi Tenggara.

Ma’ruf Amin menyebut dirinya bukanlah merupakan tipikal Wakil Presiden yang atraktif dalam bekerja, melainkan lebih mengedepankan harmonisasi dengan cara-cara kerja Presiden Joko Widodo.

“Saya merasa bahwa mungkin banyak orang mengatakan bahwa saya tidak begitu banyak mengambil peran, misalnya itu dengan cara-cara sebagai Wapres yang tampil lebih atraktif. Saya memang bukan tipe seperti itu,” kata Ma’ruf Amin.

Dia menjelaskan bahwa dirinya pernah ditanya oleh wartawan di Singapura saat awal dirinya baru dilantik sebagai Wapres. Ma’ruf Amin ditanya akan seperti apa caranya bekerja mendampingi Presiden Jokowi.

“Dan saya (waktu itu) mengambil filsafat saya, seperti bermain badminton, pasangan double (ganda). Ya kan. Bagaimana kita menjaga harmoni dengan pasangan. Saya suka main badminton, saya suka main bola. Jadi saya tahu bagaimana badminton yang baik. Bagaimana pasangan menempatkan posisi,” jelasnya.

Harmonisasi bekerja seperti pasangan ganda badminton atau bulu tangkis itu ia terapkan selama membantu Presiden Joko Widodo di Kabinet Indonesia Maju.

“Itu kalau pasangan ada di depan, tentu (yang satu) harus di belakang supaya bola (kok bulu tangkis) yang dilempar ke belakang ada (yang menjaga). Kalau dia (pasangan) ada di kanan, kita harus di kiri. Kalau di kiri, kita di kanan, sehingga tidak terjadi benturan,” jelasnya.

Infografis Belanja Alutsista ala Menhan Prabowo (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya