Liputan6.com, Jakarta - Mudik sudah jadi tradisi di masa libur Lebaran. Berbagai cara dilakukan agar tetap bisa pulang ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga, meski harga tiket kereta maupun pesawat mahal.
Seperti dilakukan seorang pemudik yang mengaku harus memakai paspor agar bisa pulang kampung dengan harga tiket pesawat lebih murah. "Kasian ya kita warga-warga ujung negeri, kita tuh pulang kampung harus pakai paspor guys," ungkapnya di awal video yang diunggah akun TikTok @dekjaww pada Minggu, 31 Maret 2024.
Advertisement
Ia mnyebut, meski masih pulang kampung di Indonesia, ia harus memakai paspor karena rute perjalanannya memang melewati negara lain. Pria berambut gondrong itu membeli tiket ke Malaysia terlebih dulu, karena harganya lebih murah.
"Jadi dari Jakarta kita transit ke Kuala Lumpur, dari Kuala Lumpur kita baru pulang kampung ke Aceh guys," bebernya. Ia mengaku bisa menghemat lebih dari Rp1 juta dengan rute tersebut. Sementara saat membeli tiket langsung dari Jakarta ke Aceh, harganya terbilang sangat mahal, yakni sekitar Rp2,2 juta.
"Kasihan ya rakyat jelata kayak kita nih, harus cari yang murah-murah guys soalnya," sambungnya lagi sambil menghela napas. Unggahan yang disukai lebih dari 70,4 ribu pengguna TikTok ini pun mendapat banyak respons warganet. Di antaranya ada juga yang merasa senasib saat pulang kampung ke Medan dan kota lain.
"Anehnya ya itu kenapa momen penting harga tiket selalu mahal, padahal harga avtur enggak pernah naik dan biaya operasional sama aja," tulis warganet.
Cerita Senasib
Ternyata trik agar bisa pulang kampung lebih murah juga dilakukan banyak warganet. Salah satunya ada pemudik dengan tujuan Medan yang memilih beli tiket pesawat dulu ke Penang, Malaysia agar dapat tiket murah.
"Lu nggak sendiri bang, gua juga. Jkt-Medan: 1,9 juta, Jkt-Penang-Medan: 1.050k," ungkap seorang warganet. "Merauke - Bandar Lampung aja 5,5 juta, alternatifnya kemana dulu?" Tanya yang lain. "Jakarta-Semarang 1 juta, Jakarta-Singapore 500 ribu. Help," yang lain membandingkan.
"Tolong ini harus diviralkan, tiket domestik mahal banget," seru warganet lain. "Bang bukan kitanya yang nggak mampu, tapi tiket domestik Indonesia tuh nggak masuk akal banget," terang warganet. "Kalo ke Papua transit mana ya biar murahan sikit tiketnya," balas warganet lainnya.
Di antara warganet, ada juga yang menyematkan akun resmi TikTok Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menoarekraf) Sandiaga Uno, "Pak tolong dengar keluh kesah kami kenapa harga tiket domestik jauh lebih mahal dan anehnya ke luar negeri jauh lebih murah kaya saya Semarang-Medan 2,3 juta."
Advertisement
Perputaran Ekonomi Saat Mudik Lebaran 2024
Musim mudik Lebaran 2024 yang bakal segera datang membuat semua pihak berbenah. Pasalnya, ini adalah salah satu periode perputaran ekonomi tertinggi dari periode liburan lain di Indonesia karena melibatkan pergerakan ratusan juta manusia.
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, 193,6 juta orang diprediksi akan mudik pada Lebaran tahun ini, meningkat dari 123,8 juta orang pada momen mudik sebelumnya. Hal itu diprediksi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berdampak ekonomi sampai Rp276,11 triliun dalam periode 8--15 April 2024.
"Perputaran ekonomi di sektor parekraf saat ini sudah mencapai Rp276,11 triliun dan diperkirakan kenaikan terus berlanjut," sebut Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf Desi Ruhati dalam Extended Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU) di Hotel Manhattan Jakarta, Senin, 1 April 2024.
Tapi angka tersebut dianggap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno terlalu konservatif. Ia memprediksi, jika setiap orang mengeluarkan Rp1--2 juta di periode lebaran, dampak ekonominya bisa menembus Rp300--400 triliun.
Memanfaatkan Mudik Lebaran untuk Wisata
Banyak yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk liburan ke berbagai tempat wisata. Menurut hasil survei, Kemenparekraf menyebut sembilan destinasi wisata yang jadi tujuan favorit di periode libur lebaran 2024.
"Malioboro, Ciwidey, Pangandaran, Parangtritis, Ragunan, Puncak Bogor, Lembang, Borobudur, dan Bromo," Desi menjelaskan.
Ia menambahkan, atraksi yang dituju wisatawan di musim libur Lebaran tahun ini masih didominasi wisata alam, yakni pantai atau danau. Berikutnya adalah pusat kuliner, agrowisata, taman rekreasi/kebun binatang, dan pusat perbelanjaan atau mal.
Desi menambahkan, preferensi berwisata didominasi kendaraan pribadi dengan keluarga. Mereka juga banyak yang meminati wisata satu hari, tapi ada pula yang memilih tinggal di hotel dengan lama tinggal 2--4 hari. "Tingkat okupansi hotel mencapai 80 persen, tapi di destinasi favorit bisa sampai 100 persen," katanya.
Di sisi lain, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Hariyanto mengusulkan supaya pengunjung tidak terkonsentrasi di satu titik tertentu dengan mengarahkan kunjungan ke desa wisata. Ia mengatakan, banyak desa wisata, khususnya yang memiliki potensi wisata bahari, yang patut dijadikan alternatif tujuan.
Advertisement